
Tata cara pelaksanaan salat sunnah yang dikerjakan pada malam bulan Ramadan memiliki rangkaian gerakan dan bacaan tertentu. Salat ini dilakukan setelah salat Isya dan sebelum salat Witir. Pelaksanaan salat ini dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau secara sendirian di rumah. Keutamaan salat ini sangatlah besar, di antaranya diampuni dosa-dosa yang telah lalu.
Contohnya, seseorang dapat melaksanakan salat ini dua rakaat salam, diikuti dengan dua rakaat salam berikutnya, hingga genap bilangan rakaat yang diinginkan. Atau, dapat pula dilakukan empat rakaat salam, lalu empat rakaat salam lagi, dan seterusnya. Jumlah rakaat yang umum dilakukan adalah delapan atau dua puluh rakaat.
Urutan Solat Tarawih
Salat tarawih diawali dengan niat. Niat salat tarawih dapat dilafalkan dalam hati atau diucapkan. Niat ini menandai dimulainya ibadah salat tarawih. Setelah niat, takbiratul ihram diucapkan untuk memulai salat.
Simak Video untuk urutan solat tarawih:
Setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan diikuti dengan membaca salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an. Rakaat pertama diakhiri dengan rukuk dan sujud.
Bangun dari sujud, dilakukan rakaat kedua dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Setelah rukuk dan sujud pada rakaat kedua, dilakukan tasyahud awal.
Setelah tasyahud awal, dilanjutkan dengan rakaat ketiga dan keempat dengan cara yang sama seperti rakaat pertama dan kedua. Setelah salam pada rakaat keempat, dapat dilanjutkan dengan rakaat berikutnya hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan.
Bacaan surat yang dipilih untuk setiap rakaat dapat bervariasi. Dianjurkan untuk membaca surat-surat pendek secara berurutan dari juz ‘Amma. Hal ini memudahkan bagi mereka yang masih menghafal Al-Qur’an.
Antara setiap dua rakaat, disunnahkan untuk beristirahat sejenak. Istirahat ini dapat diisi dengan membaca doa atau zikir. Waktu istirahat ini juga dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri untuk rakaat selanjutnya.
Setelah selesai melaksanakan salat tarawih, dianjurkan untuk membaca doa setelah salat. Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur dan permohonan kepada Allah SWT. Setelah doa, dapat dilanjutkan dengan salat witir.
Salat witir merupakan penutup salat tarawih. Salat witir dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, minimal satu rakaat dan maksimal tiga rakaat. Salat witir menandai berakhirnya rangkaian salat malam di bulan Ramadan.
Dengan memahami urutan salat tarawih, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Keikhlasan dan ketaatan dalam beribadah merupakan kunci utama dalam meraih ridha Allah SWT.
Poin-Poin Penting dalam Urutan Salat Tarawih
- Niat. Niat merupakan hal yang mendasari setiap ibadah, termasuk salat tarawih. Niat yang tulus dan ikhlas akan menjadikan ibadah lebih bermakna. Niat salat tarawih dapat diucapkan dalam hati atau lisan sebelum takbiratul ihram.
- Takbiratul Ihram. Takbiratul ihram menandai dimulainya salat. Ucapkan “Allahu Akbar” dengan penuh keyakinan dan konsentrasi. Pastikan gerakan dan ucapan sinkron untuk menjaga kekhusyukan salat.
- Membaca Doa Iftitah. Setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah. Doa ini merupakan pembuka salat dan ungkapan pujian kepada Allah SWT. Pilihlah doa iftitah yang dihafal dan pahami maknanya.
- Membaca Surat Al-Fatihah. Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun dalam setiap rakaat salat, termasuk salat tarawih. Bacalah dengan tartil dan pahami makna setiap ayatnya. Kehadiran hati dalam membaca Al-Fatihah sangat penting.
- Membaca Surat Pendek. Setelah membaca surat Al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an. Pilihlah surat yang dihafal dengan baik. Konsistensi dalam membaca Al-Qur’an akan meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap kitab suci.
- Rukuk dan Sujud. Rukuk dan sujud merupakan gerakan inti dalam salat. Lakukan gerakan ini dengan tumakninah, yaitu tenang dan tidak terburu-buru. Rasakan kehadiran Allah SWT dalam setiap gerakan salat.
- Tasyahud Awal dan Akhir. Tasyahud awal dibaca setelah rakaat kedua, sedangkan tasyahud akhir dibaca setelah rakaat terakhir. Bacalah tasyahud dengan saksama dan pahami maknanya. Tasyahud merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
- Salam. Salam merupakan penutup salat. Ucapkan salam dengan jelas dan menghadap kanan dan kiri. Salam menandai selesainya salat dan kembali ke kehidupan duniawi.
- Istirahat antar Rakaat. Istirahat antar rakaat disunnahkan untuk memberikan kesempatan bernapas dan mempersiapkan diri untuk rakaat selanjutnya. Isilah waktu istirahat dengan zikir dan doa. Manfaatkan waktu ini untuk merenungkan kebesaran Allah SWT.
- Doa Setelah Salat. Setelah selesai salat tarawih, bacalah doa setelah salat. Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur dan permohonan kepada Allah SWT. Panjatkan doa dengan khusyuk dan penuh harapan.
Tips Melaksanakan Salat Tarawih
- Mempersiapkan diri sebelum salat. Pastikan berwudhu dengan sempurna dan mengenakan pakaian yang bersih dan rapi. Siapkan tempat salat yang nyaman dan tenang agar dapat fokus beribadah. Persiapan yang matang akan meningkatkan kualitas salat.
- Membaca surat-surat pendek yang dihafal. Pilihlah surat-surat pendek yang sudah dihafal dengan baik agar dapat membaca dengan lancar dan khusyuk. Menghafal Al-Qur’an merupakan amalan yang mulia dan berpahala besar. Dengan menghafal Al-Qur’an, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Memperhatikan gerakan salat. Lakukan gerakan salat dengan tumakninah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Gerakan yang benar dan khusyuk akan meningkatkan kualitas salat. Pelajarilah tata cara salat yang benar dari sumber yang terpercaya.
- Berdoa dengan khusyuk. Panjatkan doa dengan khusyuk dan penuh harapan kepada Allah SWT. Doa merupakan senjata umat Muslim. Mintalah kepada Allah SWT segala kebaikan dunia dan akhirat.
Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki keutamaan yang besar, di antaranya diampuni dosa-dosa yang telah lalu dan dilipatgandakan pahala. Melaksanakan salat tarawih dengan ikhlas dan istiqomah akan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salat tarawih dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau secara sendirian di rumah. Keduanya memiliki keutamaan masing-masing. Salat berjamaah di masjid dapat mempererat ukhuwah islamiyah, sedangkan salat sendirian di rumah dapat meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan.
Waktu pelaksanaan salat tarawih adalah setelah salat Isya hingga menjelang waktu sahur. Umat Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan waktu malam di bulan Ramadan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Malam-malam di bulan Ramadan penuh dengan keberkahan.
Jumlah rakaat salat tarawih bervariasi, ada yang melaksanakan 8 rakaat dan ada juga yang 20 rakaat. Keduanya sama-sama sah dan memiliki keutamaan. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan ikhlas dan sesuai dengan kemampuan.
Selain salat tarawih, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lainnya di bulan Ramadan, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, bersedekah, dan berpuasa. Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan.
Melaksanakan salat tarawih secara rutin dapat melatih kedisiplinan dan keistiqomahan dalam beribadah. Hal ini akan membentuk karakter yang baik dan meningkatkan kualitas spiritual. Kedisiplinan dalam beribadah akan membawa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Salat tarawih juga merupakan momen yang tepat untuk introspeksi diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Gunakanlah kesempatan ini untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah. Introspeksi diri penting untuk mencapai kesempurnaan iman.
Dengan melaksanakan salat tarawih dan ibadah lainnya di bulan Ramadan, diharapkan umat Muslim dapat meraih kemenangan dan keberkahan di dunia dan akhirat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya.
Penting untuk diingat bahwa salat tarawih bukanlah sekadar ritual, melainkan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Lakukanlah dengan penuh keikhlasan dan kesadaran akan kebesaran-Nya. Keikhlasan adalah kunci diterimanya ibadah.
Semoga dengan memahami urutan dan keutamaan salat tarawih, kita dapat melaksanakannya dengan lebih baik dan meraih ridha Allah SWT. Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa.
Pertanyaan Seputar Salat Tarawih
Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh salat tarawih dikerjakan sendiri di rumah?
KH. Abdul Ghani: Boleh, salat tarawih boleh dikerjakan sendiri di rumah. Bahkan, bagi wanita, salat di rumah lebih utama.
Ahmad Zainuddin: Berapa jumlah rakaat salat tarawih yang paling utama?
KH. Abdul Ghani: Jumlah rakaat salat tarawih yang paling utama adalah sesuai dengan kemampuan masing-masing, baik 8 rakaat maupun 20 rakaat, keduanya memiliki dalil yang kuat.
Bilal Ramadhan: Apakah boleh membaca surat yang sama di setiap rakaat tarawih?
KH. Abdul Ghani: Boleh, membaca surat yang sama di setiap rakaat tarawih diperbolehkan. Namun, disarankan untuk membaca surat yang berbeda-beda untuk menambah kekhusyukan.
Fadhlan Syahreza: Bagaimana jika tertinggal rakaat tarawih berjamaah di masjid?
KH. Abdul Ghani: Jika tertinggal rakaat tarawih berjamaah, dapat menyelesaikannya sendiri setelah imam mengakhiri salat.
Ghazali Nurrahman: Apakah wajib membaca doa qunut dalam salat witir setelah tarawih?
KH. Abdul Ghani: Membaca doa qunut dalam salat witir setelah tarawih hukumnya sunnah, bukan wajib. Boleh dibaca, boleh juga tidak.
Hafidz Al-Karim: Bagaimana jika lupa jumlah rakaat saat salat tarawih?
KH. Abdul Ghani: Jika lupa jumlah rakaat saat salat tarawih, pilihlah jumlah rakaat yang diyakini paling sedikit, lalu lanjutkan salat dan akhiri dengan sujud sahwi sebelum salam.