Pepaya (Carica papaya) adalah buah tropis yang dikenal luas akan rasa manis dan teksturnya yang lembut, serta nilai gizinya yang luar biasa.
Kajian ilmiah secara konsisten menunjukkan bahwa buah ini kaya akan berbagai nutrisi esensial dan senyawa bioaktif yang memiliki peran signifikan dalam mendukung fungsi fisiologis tubuh.
Kandungan fitokimia seperti karotenoid, polifenol, dan enzim proteolitik seperti papain dan kimopapain menjadikan pepaya subjek menarik dalam penelitian nutrisi dan farmakologi.
Fokus utama dari pembahasan ini adalah pada properti terapeutik dan profil nutrisi pepaya yang berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan secara keseluruhan.
Buah ini telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, dan kini semakin banyak penelitian modern yang memvalidasi klaim-klaim tradisional tersebut.
Konsumsi rutin pepaya dapat menjadi strategi diet yang efektif untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai kondisi patologis, sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam bagian berikut.
manfaat pepaya bagi kesehatan
-
Mendukung Kesehatan Pencernaan
Pepaya dikenal kaya akan enzim papain dan kimopapain, yang merupakan enzim proteolitik alami yang membantu memecah protein menjadi asam amino yang lebih kecil.
Enzim-enzim ini sangat efektif dalam meringankan gangguan pencernaan seperti kembung, dispepsia, dan konstipasi, sehingga memastikan penyerapan nutrisi yang lebih efisien dari makanan.
Selain itu, serat makanan yang melimpah dalam pepaya juga berperan krusial dalam menjaga keteraturan buang air besar dan mencegah sembelit, mendukung motilitas usus yang sehat.
Penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of Digestive Diseases” menunjukkan bahwa suplementasi enzim papain dapat secara signifikan mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) pada beberapa individu.
Serat larut dan tidak larut dalam pepaya juga berfungsi sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus besar yang esensial untuk mikrobioma usus yang seimbang.
Kehadiran mikrobioma yang sehat merupakan fondasi penting bagi imunitas tubuh dan kesehatan metabolisme secara keseluruhan.
-
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Pepaya adalah sumber vitamin C yang sangat baik, sebuah antioksidan kuat yang vital untuk fungsi sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi vitamin C yang cukup dapat meningkatkan produksi sel darah putih, terutama fagosit dan limfosit, yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh melawan infeksi dan patogen.
Selain itu, vitamin A (dalam bentuk beta-karoten) yang juga melimpah dalam pepaya, turut mendukung integritas selaput lendir yang berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap mikroorganisme berbahaya.
Studi imunologi telah menunjukkan bahwa asupan antioksidan yang tinggi, seperti yang ditemukan dalam pepaya, dapat mengurangi stres oksidatif pada sel-sel kekebalan, sehingga meningkatkan respons imun.
Kandungan folat dan vitamin B lainnya dalam pepaya juga berkontribusi pada produksi dan pematangan sel-sel kekebalan.
Dengan demikian, memasukkan pepaya ke dalam diet harian dapat membantu tubuh lebih efektif melawan penyakit dan mempercepat pemulihan dari infeksi.
-
Memiliki Sifat Anti-inflamasi
Enzim papain dan kimopapain dalam pepaya tidak hanya membantu pencernaan tetapi juga menunjukkan efek anti-inflamasi yang kuat.
Senyawa ini dapat mengurangi peradangan sistemik dalam tubuh, yang merupakan akar penyebab banyak penyakit kronis seperti radang sendi, asma, dan penyakit jantung. Mekanisme kerjanya melibatkan modulasi jalur inflamasi dan penghambatan produksi mediator pro-inflamasi.
Selain enzim, karotenoid dan flavonoid yang terdapat dalam pepaya juga bertindak sebagai antioksidan yang menetralisir radikal bebas, sehingga mengurangi kerusakan sel dan meminimalkan respons inflamasi.
Penelitian yang diterbitkan dalam “Phytomedicine” menyoroti potensi ekstrak pepaya dalam mengurangi edema dan nyeri yang berkaitan dengan kondisi inflamasi. Sifat anti-inflamasi ini menjadikan pepaya pilihan yang baik untuk individu yang menderita kondisi inflamasi kronis.
-
Meningkatkan Kesehatan Kulit
Pepaya kaya akan vitamin A, C, dan E, serta antioksidan kuat lainnya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit.
Vitamin C berperan penting dalam sintesis kolagen, protein struktural yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, sehingga membantu mengurangi kerutan dan garis halus.
Vitamin A dan E melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan radiasi UV, mencegah penuaan dini.
Enzim papain juga dapat digunakan secara topikal sebagai eksfolian alami, membantu mengangkat sel kulit mati dan membersihkan pori-pori, sehingga menghasilkan kulit yang lebih cerah dan halus.
Efek ini sering dimanfaatkan dalam produk perawatan kulit dan masker wajah. Konsumsi pepaya secara teratur dapat memberikan nutrisi yang diperlukan dari dalam untuk menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan terlindungi dari faktor lingkungan yang merusak.
-
Mendukung Kesehatan Mata
Pepaya merupakan sumber lutein dan zeaxanthin yang signifikan, dua jenis karotenoid yang dikenal memiliki peran vital dalam melindungi kesehatan mata.
Senyawa ini terakumulasi di makula mata, area yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral dan detail, serta berfungsi sebagai filter alami terhadap cahaya biru berbahaya.
Dengan demikian, konsumsi pepaya dapat membantu mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak.
Selain itu, kandungan vitamin A yang tinggi dalam pepaya juga esensial untuk menjaga penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup, dan mencegah xerophthalmia atau kebutaan malam.
Penelitian yang diterbitkan oleh “Archives of Ophthalmology” telah mengaitkan asupan karotenoid yang lebih tinggi dengan risiko penyakit mata yang lebih rendah.
Oleh karena itu, menambahkan pepaya ke dalam diet adalah langkah proaktif untuk menjaga kesehatan penglihatan jangka panjang.
-
Menjaga Kesehatan Jantung
Serat, kalium, dan vitamin yang terkandung dalam pepaya berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dengan mengikatnya di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya.
Kalium berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan tekanan darah yang sehat, menetralkan efek natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan likopen yang melimpah dalam pepaya juga melindungi kolesterol dari oksidasi, sebuah proses yang berkontribusi pada pembentukan plak di arteri.
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa diet kaya buah-buahan dan sayuran yang mengandung antioksidan dan serat dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Dengan demikian, pepaya merupakan komponen yang sangat baik untuk diet yang berfokus pada kesehatan jantung.
-
Berpotensi dalam Pengelolaan Diabetes
Meskipun manis, pepaya memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, menjadikannya pilihan buah yang lebih baik untuk penderita diabetes dibandingkan buah-buahan lain yang lebih tinggi gula.
Kandungan serat yang tinggi dalam pepaya juga membantu mengatur kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya mungkin memiliki efek hipoglikemik, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.
Antioksidan dalam pepaya juga dapat membantu mengurangi stres oksidatif yang seringkali menjadi komplikasi pada penderita diabetes. Konsumsi pepaya sebagai bagian dari diet seimbang dapat mendukung pengelolaan kadar gula darah yang stabil.
-
Memiliki Potensi Antikanker
Penelitian in vitro dan pada hewan telah menunjukkan bahwa pepaya memiliki potensi antikanker, terutama karena kandungan likopen, beta-karoten, dan isothiocyanates.
Senyawa-senyawa ini bekerja dengan berbagai mekanisme, termasuk menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, menghambat proliferasi sel kanker, dan mencegah kerusakan DNA.
Likopen, khususnya, telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat, paru-paru, dan payudara. Studi yang diterbitkan dalam “Cancer Research” menunjukkan bahwa fermentasi pepaya dapat memiliki efek kemopreventif yang lebih kuat.
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk sepenuhnya memahami efek antikanker pepaya, namun data awal sangat menjanjikan.
-
Membantu Penurunan Berat Badan
Pepaya adalah buah rendah kalori namun tinggi serat, menjadikannya pilihan ideal bagi individu yang ingin menurunkan atau menjaga berat badan. Serat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, dan mencegah makan berlebihan.
Kandungan air yang tinggi juga berkontribusi pada perasaan kenyang tanpa menambah banyak kalori.
Selain itu, enzim pencernaan dalam pepaya dapat membantu metabolisme lemak dan protein, meskipun efek langsungnya pada penurunan berat badan perlu penelitian lebih lanjut.
Mengganti camilan tinggi kalori dengan pepaya dapat menjadi strategi sederhana namun efektif untuk mencapai target berat badan yang sehat.
Kandungan nutrisinya yang padat juga memastikan tubuh tetap mendapatkan vitamin dan mineral penting selama proses penurunan berat badan.
-
Mendukung Kesehatan Tulang
Pepaya mengandung vitamin K, yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan tulang. Vitamin K berperan dalam aktivasi protein osteokalsin, yang membantu mengikat kalsium ke matriks tulang, sehingga meningkatkan kepadatan mineral tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
Kekurangan vitamin K telah dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoporosis.
Selain vitamin K, pepaya juga menyediakan sejumlah kecil kalsium, magnesium, dan kalium, mineral yang juga penting untuk menjaga struktur tulang yang kuat.
Meskipun bukan sumber utama mineral ini, kontribusinya bersama dengan vitamin K menjadikan pepaya sebagai bagian yang bermanfaat dari diet untuk kesehatan tulang. Konsumsi buah-buahan dan sayuran secara keseluruhan sangat dianjurkan untuk kepadatan tulang yang optimal.
-
Membantu Detoksifikasi Tubuh
Kandungan serat yang tinggi dalam pepaya berperan penting dalam proses detoksifikasi tubuh. Serat membantu mengikat racun dan limbah di saluran pencernaan, memfasilitasi eliminasinya dari tubuh melalui feses.
Proses ini mencegah reabsorpsi toksin ke dalam aliran darah dan mengurangi beban pada organ detoksifikasi utama seperti hati dan ginjal.
Selain itu, antioksidan dalam pepaya, termasuk vitamin C dan karotenoid, mendukung fungsi hati dengan melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif.
Hati adalah organ vital dalam proses detoksifikasi, dan kesehatan hati yang optimal sangat penting untuk kemampuan tubuh menghilangkan zat berbahaya. Dengan demikian, pepaya dapat menjadi bagian dari diet yang mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.
-
Berpotensi Menjaga Kesehatan Ginjal
Pepaya memiliki kandungan air yang tinggi dan merupakan sumber kalium yang baik, yang dapat berkontribusi pada fungsi ginjal yang sehat.
Kalium membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta mendukung fungsi normal ginjal dalam menyaring limbah dari darah. Sifat diuretik ringan pepaya juga dapat membantu meningkatkan produksi urin, memfasilitasi pembuangan toksin.
Antioksidan dalam pepaya juga melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan oksidatif dan inflamasi, yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis.
Meskipun demikian, bagi individu dengan penyakit ginjal stadium lanjut, asupan kalium perlu dipantau secara ketat, sehingga konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan. Untuk ginjal yang sehat, konsumsi pepaya dalam jumlah moderat dapat memberikan manfaat perlindungan.
-
Meningkatkan Kesehatan Rambut
Nutrisi yang melimpah dalam pepaya, seperti vitamin A, C, dan E, serta beberapa mineral, sangat bermanfaat untuk kesehatan rambut.
Vitamin A penting untuk produksi sebum, minyak alami yang menjaga kelembaban kulit kepala dan rambut, mencegah kekeringan dan kerapuhan. Vitamin C berkontribusi pada pertumbuhan rambut yang sehat dan produksi kolagen di kulit kepala.
Antioksidan dalam pepaya juga melindungi folikel rambut dari kerusakan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut dan penuaan dini pada rambut. Beberapa orang juga menggunakan ekstrak pepaya secara topikal untuk meningkatkan kilau dan kekuatan rambut.
Dengan menyediakan nutrisi penting dari dalam, pepaya membantu menjaga rambut tetap kuat, sehat, dan berkilau.
-
Mengurangi Stres Oksidatif
Pepaya adalah gudang antioksidan, termasuk vitamin C, vitamin E, beta-karoten, likopen, dan polifenol. Senyawa-senyawa ini secara efektif menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan DNA, memicu stres oksidatif.
Stres oksidatif merupakan faktor pemicu utama berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
Konsumsi rutin pepaya dapat meningkatkan kapasitas antioksidan total tubuh, sehingga melindungi sel dan jaringan dari kerusakan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of Agricultural and Food Chemistry” seringkali menyoroti potensi buah-buahan tropis seperti pepaya dalam memerangi stres oksidatif.
Dengan demikian, pepaya memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan seluler dan mencegah kerusakan yang diinduksi radikal bebas.
-
Mendukung Kesehatan Reproduksi
Pepaya mengandung folat, vitamin B yang krusial untuk kesehatan reproduksi, terutama bagi wanita usia subur. Asupan folat yang cukup sangat penting sebelum dan selama kehamilan untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
Vitamin C dalam pepaya juga mendukung kesehatan hormonal secara keseluruhan dan dapat meningkatkan kualitas sperma pada pria dengan mengurangi stres oksidatif.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa pepaya mentah atau yang belum matang mengandung lateks yang dapat memicu kontraksi rahim pada beberapa wanita hamil, sehingga konsumsinya harus dihindari selama kehamilan.
Namun, pepaya matang umumnya aman dan dapat menyediakan nutrisi penting yang mendukung kesehatan reproduksi secara umum bagi individu yang tidak hamil.
-
Mengatasi Sembelit
Kandungan serat yang tinggi dan air yang melimpah dalam pepaya menjadikannya pencahar alami yang efektif untuk mengatasi sembelit. Serat menambahkan massa pada feses, membuatnya lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Air membantu melunakkan feses, mengurangi ketegangan saat buang air besar.
Enzim papain juga dapat membantu memecah makanan lebih efisien, yang pada gilirannya dapat meringankan beban pada sistem pencernaan dan mengurangi kemungkinan sembelit.
Konsumsi rutin pepaya, terutama di pagi hari, dapat membantu menjaga keteraturan buang air besar dan mencegah ketidaknyamanan akibat konstipasi kronis. Ini adalah solusi alami yang lembut untuk menjaga kesehatan usus.
-
Berpotensi Mengurangi Nyeri Haid
Beberapa klaim tradisional dan anekdotal menunjukkan bahwa pepaya dapat membantu mengurangi nyeri haid atau dismenore. Hal ini mungkin berkaitan dengan sifat anti-inflamasi papain, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan kram yang terkait dengan menstruasi.
Selain itu, vitamin C dalam pepaya dapat mendukung kesehatan pembuluh darah dan mengurangi perdarahan berlebihan.
Meskipun demikian, bukti ilmiah langsung yang kuat tentang efek pepaya spesifik pada nyeri haid masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Namun, sebagai bagian dari diet sehat secara keseluruhan, nutrisi yang terkandung dalam pepaya dapat berkontribusi pada kesejahteraan umum yang mungkin secara tidak langsung meredakan beberapa gejala pramenstruasi atau menstruasi.
-
Perlindungan dari Kerusakan UV
Antioksidan kuat seperti likopen, beta-karoten, dan vitamin C yang ditemukan dalam pepaya dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap kerusakan kulit yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet (UV) matahari.
Senyawa-senyawa ini tidak menggantikan fungsi tabir surya, tetapi bekerja dari dalam untuk mengurangi kerusakan oksidatif pada sel-sel kulit yang terpapar UV. Likopen, khususnya, dikenal memiliki kemampuan fotoprotektif.
Penelitian dermatologi telah menunjukkan bahwa diet kaya karotenoid dapat meningkatkan resistensi kulit terhadap eritema (kemerahan) akibat sinar matahari.
Dengan demikian, konsumsi pepaya secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan meminimalkan efek jangka panjang dari paparan sinar matahari yang berlebihan, seperti penuaan dini dan risiko kanker kulit.
Ini merupakan bentuk perlindungan internal yang melengkapi perlindungan eksternal.
-
Mempercepat Penyembuhan Luka
Enzim papain yang terdapat dalam pepaya telah lama digunakan secara topikal untuk membantu membersihkan luka dan mempercepat penyembuhan. Papain membantu mengangkat jaringan mati dan kotoran dari luka, menciptakan lingkungan yang optimal untuk regenerasi sel.
Ini sangat berguna dalam penanganan luka bakar dan ulkus.
Selain itu, vitamin C yang melimpah dalam pepaya sangat penting untuk sintesis kolagen, protein esensial yang diperlukan untuk pembentukan jaringan parut dan penutupan luka yang efektif.
Konsumsi pepaya juga dapat mendukung respons imun yang kuat, yang vital dalam mencegah infeksi pada luka. Dengan demikian, pepaya dapat mendukung proses penyembuhan luka baik dari dalam maupun aplikasi eksternal.
-
Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Profil nutrisi pepaya yang kaya akan antioksidan, serat, dan senyawa anti-inflamasi menjadikannya makanan yang sangat baik untuk mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.
Dengan memerangi stres oksidatif dan peradangan sistemik, pepaya dapat membantu mencegah kondisi seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.
Gaya hidup yang mencakup konsumsi buah-buahan dan sayuran secara teratur, seperti pepaya, telah terbukti secara konsisten dalam studi kohort dan meta-analisis untuk menurunkan insiden penyakit tidak menular.
Nutrisi sinergis dalam pepaya bekerja bersama untuk melindungi sel dan organ dari kerusakan jangka panjang, sehingga mendukung kesehatan dan umur panjang.
-
Mendukung Kesehatan Gigi dan Gusi
Vitamin C yang melimpah dalam pepaya sangat penting untuk menjaga kesehatan gusi dan jaringan lunak di mulut. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi berdarah dan penyakit periodontal.
Selain itu, sifat anti-inflamasi pepaya dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi.
Meskipun pepaya mengandung gula alami, kandungan seratnya yang tinggi dapat membantu membersihkan gigi secara alami saat dikonsumsi, mengurangi sisa makanan.
Namun, seperti buah-buahan lainnya, penting untuk menjaga kebersihan mulut setelah mengonsumsi pepaya untuk mencegah masalah gigi. Secara keseluruhan, nutrisi dalam pepaya berkontribusi pada kesehatan mulut yang baik.
-
Sumber Nutrisi Penting
Pepaya adalah buah yang sangat padat nutrisi, menyediakan berbagai vitamin dan mineral esensial yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara optimal.
Ini termasuk vitamin C, vitamin A (dari beta-karoten), folat, vitamin K, serta sejumlah kecil vitamin E dan B kompleks. Mineral yang ditemukan dalam pepaya meliputi kalium, magnesium, dan kalsium.
Konsumsi pepaya secara teratur dapat membantu mencegah defisiensi nutrisi yang umum terjadi dan memastikan tubuh mendapatkan bahan bakar yang diperlukan untuk semua proses metabolisme.
Buah ini merupakan pilihan yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian dan mendukung kesehatan secara menyeluruh, dari fungsi seluler hingga sistem organ yang kompleks.
-
Memiliki Efek Diuretik Ringan
Kandungan air yang tinggi dalam pepaya, dikombinasikan dengan kalium, memberikan efek diuretik ringan. Diuretik membantu meningkatkan produksi urin, yang pada gilirannya membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan dan natrium.
Proses ini dapat bermanfaat bagi individu yang mengalami retensi cairan ringan atau edema.
Efek diuretik ini juga dapat mendukung kesehatan ginjal dengan memfasilitasi pembuangan limbah metabolik dari tubuh. Namun, perlu diingat bahwa efeknya relatif ringan dan tidak sekuat diuretik farmasi.
Sebagai bagian dari diet seimbang, pepaya dapat berkontribusi pada keseimbangan cairan yang sehat dan fungsi eliminasi tubuh.
-
Membantu Regulasi Tekanan Darah
Kandungan kalium yang tinggi dalam pepaya sangat penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium adalah elektrolit yang bekerja berlawanan dengan natrium, membantu menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh dan mengurangi ketegangan pada dinding pembuluh darah.
Asupan kalium yang cukup telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi.
Serat dalam pepaya juga berkontribusi pada kesehatan jantung dan pembuluh darah dengan membantu mengelola kadar kolesterol dan mencegah aterosklerosis. Antioksidan melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
Dengan demikian, memasukkan pepaya ke dalam diet dapat menjadi strategi yang efektif untuk membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
-
Mencegah Anemia
Meskipun pepaya bukan sumber utama zat besi, vitamin C yang melimpah di dalamnya memainkan peran krusial dalam pencegahan anemia defisiensi besi.
Vitamin C secara signifikan meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi yang berasal dari tumbuhan) ketika dikonsumsi bersamaan. Ini sangat penting bagi vegetarian dan vegan yang bergantung pada sumber zat besi non-heme.
Dengan meningkatkan efisiensi penyerapan zat besi dari makanan lain, pepaya dapat membantu memastikan kadar zat besi yang adekuat dalam tubuh, yang diperlukan untuk produksi hemoglobin dan sel darah merah yang sehat.
Oleh karena itu, konsumsi pepaya secara teratur dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk mencegah atau mengatasi anemia defisiensi besi, terutama ketika dipadukan dengan makanan kaya zat besi.