9 Hal Penting tentang tatacara salat tarawih: Panduan Lengkap & Hikmahnya

aisyiyah

tatacara salat tarawih

Salat sunnah yang dikerjakan khusus pada bulan Ramadan ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendirian di rumah. Salat ini terdiri dari rakaat genap dan dilakukan setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh. Kehadirannya menjadi salah satu ciri khas ibadah di bulan suci Ramadan.

Contohnya, seorang muslim dapat melaksanakan salat ini dengan 8 rakaat dan 3 rakaat witir. Atau, ia bisa juga mengerjakannya dengan 20 rakaat dan 3 rakaat witir. Pilihan jumlah rakaat tersebut didasarkan pada hadis-hadis yang berbeda dan keduanya diperbolehkan. Kunci utamanya adalah niat dan keikhlasan dalam menjalankannya.

Tatacara Salat Tarawih

Salat Tarawih diawali dengan niat. Niat salat tarawih dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan. Niat tersebut menunjukkan tujuan ibadah yang akan dilakukan. Setelah niat, dilanjutkan dengan takbiratul ihram seperti salat pada umumnya. Takbir ini menandai dimulainya salat.

Simak Video untuk tatacara salat tarawih:


Setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur’an. Pembacaan Al-Fatihah merupakan rukun dalam salat. Sedangkan membaca surat setelah Al-Fatihah hukumnya sunnah.

Selanjutnya, melakukan ruku’ dengan tuma’ninah, yaitu diam sejenak dengan tenang. Setelah ruku’, bangun dan mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”. Kemudian, sujud dua kali dengan tuma’ninah di setiap sujudnya. Sujud merupakan bagian penting dalam salat.

Setelah sujud kedua, duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah. Lalu, sujud kembali untuk kedua kalinya. Setelah sujud kedua, bangun untuk rakaat berikutnya. Gerakan ini diulang hingga jumlah rakaat yang diinginkan terpenuhi.

Setiap dua rakaat, diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam. Jika melaksanakan 8 rakaat, maka akan ada 4 kali tasyahud akhir dan salam. Tasyahud akhir merupakan bagian penting dalam salat.

Setelah selesai melaksanakan salat tarawih dengan rakaat genap, dilanjutkan dengan salat witir. Salat witir dapat dikerjakan dengan 1 atau 3 rakaat. Salat witir merupakan penutup salat tarawih.

Dalam salat witir 3 rakaat, setelah rakaat kedua tidak langsung salam, tetapi langsung berdiri untuk rakaat ketiga. Setelah rakaat ketiga, barulah tasyahud akhir dan salam. Pada rakaat ketiga witir, setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, disunnahkan membaca doa qunut.

Setelah salam pada rakaat terakhir witir, dianjurkan untuk membaca dzikir dan doa. Dzikir dan doa setelah salat dapat memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Membaca istighfar, tahmid, tasbih, dan tahlil merupakan amalan yang baik setelah salat.

Selama bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk salat tarawih. Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Poin-Poin Penting Salat Tarawih

  1. Niat. Niat merupakan hal yang mendasar dalam setiap ibadah, termasuk salat tarawih. Niat yang tulus dan ikhlas akan menjadikan ibadah lebih bermakna. Pastikan niat diucapkan sebelum memulai takbiratul ihram. Kehadiran niat membedakan antara ibadah dan aktivitas biasa.
  2. Jumlah Rakaat. Jumlah rakaat salat tarawih dapat bervariasi, baik 8 rakaat maupun 20 rakaat, keduanya diperbolehkan. Pilihan jumlah rakaat ini didasarkan pada hadis-hadis yang berbeda. Yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalankan jumlah rakaat yang dipilih.
  3. Bacaan Surat. Setelah membaca surat Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur’an. Pilihan surat dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Membaca dengan tartil dan memahami artinya lebih utama daripada membaca banyak surat tetapi terburu-buru.
  4. Tuma’ninah. Tuma’ninah adalah ketenangan dalam setiap gerakan salat. Tuma’ninah penting untuk menjaga kekhusyukan dan kesempurnaan salat. Pastikan setiap gerakan dilakukan dengan tenang dan tidak terburu-buru.
  5. Salat Witir. Salat witir merupakan pelengkap salat tarawih. Salat witir dikerjakan setelah salat tarawih dengan jumlah rakaat ganjil, biasanya 1 atau 3 rakaat. Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir salat witir.
  6. Waktu Pelaksanaan. Salat tarawih dikerjakan setelah salat Isya hingga menjelang waktu subuh. Waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir. Melaksanakan salat tarawih di waktu tersebut memiliki keutamaan yang lebih besar.
  7. Berjamaah. Salat tarawih dapat dikerjakan secara berjamaah di masjid atau sendirian di rumah. Salat berjamaah memiliki pahala yang lebih besar daripada salat sendirian. Namun, jika ada udzur, salat sendirian tetap diperbolehkan.
  8. Dzikir dan Doa. Setelah salat tarawih dan witir, dianjurkan untuk berdzikir dan berdoa. Dzikir dan doa dapat memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Manfaatkan waktu setelah salat untuk memohon ampunan dan kebaikan kepada Allah SWT.
  9. Keikhlasan. Keikhlasan merupakan kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk salat tarawih. Laksanakan salat tarawih dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Hindari riya’ dan sum’ah dalam beribadah.

Tips dan Detail Salat Tarawih

  • Mempersiapkan diri sebelum salat. Pastikan tubuh dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun hadas besar. Kenakan pakaian yang bersih dan rapi. Siapkan tempat salat yang nyaman dan tenang.

Mempersiapkan diri dengan baik sebelum salat dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan. Menjaga kebersihan diri dan tempat salat merupakan bentuk penghormatan terhadap Allah SWT. Dengan persiapan yang matang, ibadah salat tarawih dapat dijalankan dengan lebih khidmat.

Membaca Al-Qur’an dengan tartil. Usahakan membaca Al-Qur’an dengan tartil, yaitu membaca dengan perlahan dan jelas. Pahami arti dari ayat yang dibaca. Membaca Al-Qur’an dengan tartil dapat meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an.

Membaca dengan terburu-buru dapat mengurangi kualitas bacaan dan pemahaman. Dengan membaca tartil, kita dapat meresapi makna dan hikmah yang terkandung dalam Al-Qur’an. Hal ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Memperbanyak istighfar. Memperbanyak istighfar sebelum, selama, dan setelah salat tarawih. Istighfar dapat menghapus dosa dan kesalahan. Dengan memohon ampun kepada Allah SWT, hati menjadi lebih tenang dan tenteram.

Istighfar merupakan bentuk pengakuan atas kekurangan dan kesalahan diri. Dengan memperbanyak istighfar, kita berharap mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Istighfar juga dapat menghindarkan kita dari siksa api neraka.

Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki keutamaan yang luar biasa, seperti mendapatkan ampunan dosa dan pahala yang berlipat ganda. Melaksanakan salat tarawih dengan ikhlas dan khusyuk dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya memanfaatkan bulan Ramadan untuk memperbanyak ibadah salat tarawih.

Sejarah salat tarawih dimulai pada masa Rasulullah SAW. Meskipun Rasulullah SAW hanya melakukannya beberapa kali berjamaah, para sahabat kemudian melanjutkan tradisi ini. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, salat tarawih diresmikan sebagai ibadah berjamaah di masjid. Hal ini menunjukkan pentingnya salat tarawih dalam Islam.

Salat tarawih juga memiliki manfaat sosial. Dengan melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid, umat Islam dapat mempererat tali silaturahmi. Mereka dapat bertemu dan berinteraksi dengan sesama muslim. Hal ini dapat menciptakan rasa kebersamaan dan persatuan di antara umat Islam.

Selain itu, salat tarawih juga dapat meningkatkan kedisiplinan. Dengan melaksanakan salat tarawih secara rutin setiap malam selama bulan Ramadan, umat Islam dapat melatih kedisiplinan diri. Kedisiplinan ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam ibadah maupun aktivitas sehari-hari.

Keutamaan salat tarawih juga disebutkan dalam beberapa hadis. Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa yang melaksanakan salat tarawih dengan iman dan ihtisab (mengharap pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Hadis ini menunjukkan betapa besarnya pahala salat tarawih.

Melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas merupakan kunci utama untuk mendapatkan keutamaannya. Khusyuk berarti memusatkan perhatian dan pikiran hanya kepada Allah SWT selama salat. Ikhlas berarti melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.

Bagi yang tidak dapat melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid, dapat mengerjakannya di rumah. Meskipun pahala salat berjamaah lebih besar, salat sendirian tetap memiliki pahala. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam menjalankannya.

Salat tarawih merupakan ibadah yang penuh berkah. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah salat tarawih. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan ampunan serta rahmat-Nya.

Melaksanakan salat tarawih secara istiqomah dapat membentuk karakter yang lebih baik. Kesabaran, ketekunan, dan kedisiplinan yang ditanamkan selama bulan Ramadan dapat dibawa ke bulan-bulan berikutnya. Hal ini dapat menjadikan seseorang pribadi yang lebih baik dan bertakwa.

Pertanyaan Umum tentang Salat Tarawih

Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh salat tarawih dikerjakan sendiri di rumah?

KH. Mahfudz Asy’ari: Boleh, salat tarawih boleh dikerjakan sendiri di rumah jika ada udzur yang menghalangi untuk berjamaah di masjid. Meskipun pahala salat berjamaah lebih besar, salat sendirian tetap mendapatkan pahala.

Ahmad Zainuddin: Berapa jumlah rakaat salat witir yang paling utama?

KH. Mahfudz Asy’ari: Jumlah rakaat salat witir yang paling utama adalah tiga rakaat. Namun, satu rakaat juga diperbolehkan.

Bilal Ramadhan: Apakah boleh membaca surat yang sama setiap rakaat salat tarawih?

KH. Mahfudz Asy’ari: Boleh, membaca surat yang sama setiap rakaat salat tarawih diperbolehkan. Yang terpenting adalah membaca dengan tartil dan memahami artinya.

Fadhlan Syahreza: Kapan waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat tarawih?

KH. Mahfudz Asy’ari: Waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat tarawih adalah sepertiga malam terakhir.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru