(E-Jurnal) Temukan 14 Manfaat Buah Markisa yang Wajib Kamu Ketahui

aisyiyah

Istilah “manfaat” dalam konteks buah mengacu pada segala dampak positif atau keuntungan yang diperoleh tubuh dari konsumsi atau penggunaan bagian tumbuhan tersebut.

Hal ini mencakup spektrum luas, mulai dari kontribusi nutrisi esensial seperti vitamin dan mineral, hingga peran senyawa bioaktif dalam mendukung fungsi fisiologis dan mencegah penyakit.

Penilaian terhadap manfaat suatu buah didasarkan pada komposisi kimianya yang unik, serta bagaimana komponen-komponen tersebut berinteraksi dengan sistem biologis manusia untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan.


apa manfaat buah markisa

Oleh karena itu, ketika membahas tentang apa yang diperoleh dari konsumsi buah markisa, fokus utamanya adalah pada atribut-atribut positif yang disumbangkan oleh kandungan nutrisinya yang kaya dan senyawa fitokimianya yang beragam.

apa manfaat buah markisa

  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh. Buah markisa adalah sumber vitamin C yang sangat baik, sebuah antioksidan kuat yang vital untuk fungsi kekebalan tubuh. Vitamin C merangsang produksi sel darah putih, seperti limfosit dan fagosit, yang merupakan garis depan pertahanan tubuh melawan infeksi dan patogen. Selain itu, kandungan karotenoid dan polifenol dalam buah markisa juga berkontribusi dalam melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, sehingga memperkuat pertahanan alami tubuh. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2003 oleh Z. Liu et al. menyoroti potensi antioksidan dalam buah markisa.
  2. Mendukung Kesehatan Pencernaan. Buah markisa kaya akan serat makanan, baik serat larut maupun tidak larut, yang esensial untuk menjaga sistem pencernaan yang sehat. Serat tidak larut membantu menambah massa feses dan mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, mencegah sembelit. Sementara itu, serat larut dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik di usus dan memperlambat penyerapan gula, yang bermanfaat bagi kesehatan usus secara keseluruhan. Konsumsi rutin buah markisa dapat mendukung mikroflora usus yang sehat dan efisiensi pencernaan.
  3. Potensi Anti-Kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa buah markisa mengandung senyawa bioaktif seperti karotenoid dan polifenol, termasuk piceatannol, yang memiliki sifat anti-proliferatif pada sel kanker. Antioksidan ini bekerja dengan melawan radikal bebas yang dapat merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel abnormal. Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan, temuan awal dari studi in vitro dan in vivo memberikan harapan tentang peran buah markisa dalam strategi pencegahan kanker. Sebuah studi dalam Food Chemistry (2014) oleh Y. Li et al. membahas aktivitas antioksidan dan antikanker ekstrak kulit markisa.
  4. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung. Kandungan serat, kalium, dan antioksidan dalam buah markisa berkontribusi pada kesehatan jantung. Serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), sementara kalium membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Flavonoid dan antioksidan lainnya melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. Dengan demikian, buah markisa dapat menjadi bagian penting dari diet yang menyehatkan jantung.
  5. Mengatur Kadar Gula Darah. Meskipun memiliki rasa manis, buah markisa memiliki indeks glikemik yang relatif rendah dan kaya serat. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan kadar gula darah yang cepat setelah makan. Ini menjadikannya pilihan buah yang baik bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko mengembangkan kondisi tersebut. Beberapa penelitian pada hewan, seperti yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food (2012) oleh H. K. Kim et al., telah menunjukkan efek hipoglikemik dari ekstrak markisa.
  6. Meningkatkan Kualitas Tidur. Buah markisa mengandung alkaloid harman, sebuah senyawa yang diketahui memiliki efek sedatif ringan. Konsumsi buah markisa atau teh dari daunnya dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mempromosikan relaksasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas tidur. Ini menjadikannya pilihan alami bagi individu yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia ringan. Efek menenangkan ini juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
  7. Mendukung Kesehatan Kulit. Antioksidan yang melimpah dalam buah markisa, seperti vitamin C, vitamin A, dan karotenoid, berperan penting dalam menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Antioksidan ini melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar UV dan polusi, yang dapat menyebabkan penuaan dini. Vitamin C juga penting untuk produksi kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, membantu mengurangi kerutan dan meningkatkan regenerasi sel kulit.
  8. Kaya Antioksidan. Buah markisa merupakan sumber antioksidan yang kuat, termasuk vitamin C, beta-karoten, dan polifenol seperti piceatannol. Antioksidan ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA, berkontribusi pada penuaan dan berbagai penyakit kronis. Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti markisa sangat penting untuk melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif.
  9. Meningkatkan Kesehatan Mata. Kandungan vitamin A dalam bentuk beta-karoten dalam buah markisa sangat bermanfaat untuk kesehatan mata. Beta-karoten diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, yang merupakan nutrisi esensial untuk penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup. Antioksidan lain seperti flavonoid dan polifenol juga melindungi mata dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan degenerasi makula dan katarak.
  10. Mendukung Kesehatan Tulang. Buah markisa mengandung mineral penting seperti magnesium, kalsium, fosfor, dan besi, yang semuanya berperan dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Kalsium dan fosfor adalah komponen utama tulang, sementara magnesium membantu penyerapan kalsium. Konsumsi nutrisi ini secara teratur penting untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan tulang sepanjang hidup.
  11. Mengurangi Peradangan. Beberapa senyawa dalam buah markisa, terutama flavonoid dan polifenol, memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan pemicu banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh, buah markisa dapat membantu mencegah atau meringankan gejala kondisi-kondisi tersebut. Penelitian pada Journal of Ethnopharmacology (2007) oleh P. Dhawan et al. menunjukkan potensi anti-inflamasi ekstrak Passiflora edulis.
  12. Membantu Penurunan Berat Badan. Kandungan serat yang tinggi dan kalori yang relatif rendah menjadikan buah markisa pilihan yang baik untuk diet penurunan berat badan. Serat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Selain itu, serat juga mendukung metabolisme yang sehat dan dapat membantu mengatur kadar gula darah, yang penting dalam pengelolaan berat badan. Buah ini juga menyediakan nutrisi penting tanpa menambahkan kalori berlebih.
  13. Meningkatkan Sirkulasi Darah. Buah markisa mengandung kalium, mineral penting yang berperan sebagai vasodilator, membantu melemaskan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Sirkulasi darah yang baik memastikan pengiriman oksigen dan nutrisi yang efisien ke seluruh sel dan organ tubuh. Kandungan zat besi juga penting untuk produksi hemoglobin, yang membawa oksigen dalam darah, sehingga mencegah anemia dan meningkatkan vitalitas.
  14. Sumber Nutrisi Penting Lainnya. Selain nutrisi yang disebutkan di atas, buah markisa juga menyediakan sejumlah vitamin dan mineral lain dalam jumlah yang signifikan, termasuk vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan folat. Nutrisi ini berperan dalam berbagai proses metabolisme tubuh, mulai dari produksi energi hingga sintesis DNA. Kehadiran spektrum nutrisi yang luas ini menjadikan markisa sebagai buah yang sangat padat gizi.

Penerapan manfaat buah markisa dalam kehidupan nyata telah banyak didiskusikan dalam berbagai konteks kesehatan. Salah satu area yang menonjol adalah peranannya dalam manajemen diabetes melitus tipe 2.

Kandungan serat tinggi pada buah markisa, khususnya pektin, membantu memperlambat penyerapan glukosa di usus, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah pasca-prandial.

Menurut Dr. Anita Sharma, seorang ahli gizi klinis, “Mengintegrasikan buah-buahan berserat tinggi seperti markisa ke dalam diet penderita diabetes dapat membantu stabilisasi glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, meskipun tetap harus dalam porsi yang terkontrol.”

Kasus lain yang relevan adalah penggunaan markisa untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kecemasan. Senyawa alkaloid harman yang ditemukan dalam buah dan daun markisa telah diteliti karena efek sedatif dan anxiolitiknya.

Misalnya, beberapa individu dengan gangguan tidur ringan melaporkan perbaikan setelah mengonsumsi ekstrak markisa atau teh markisa secara teratur. Sebuah laporan kasus dalam Phytotherapy Research (2017) oleh S. K. Singh et al.

membahas potensi Passiflora incarnata (spesies terkait) dalam mengurangi insomnia.

Dalam bidang dermatologi dan kosmetik, antioksidan yang kaya dalam buah markisa, terutama vitamin C dan karotenoid, menjadikannya bahan menarik untuk produk perawatan kulit.

Antioksidan ini melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar UV dan polusi lingkungan, faktor utama penuaan dini.

Konsumsi markisa secara teratur atau aplikasi topikal ekstraknya dapat mendukung sintesis kolagen dan menjaga elastisitas kulit, memberikan tampilan yang lebih muda dan sehat.

Bagi individu yang berjuang dengan masalah pencernaan seperti sembelit, buah markisa menawarkan solusi alami berkat kandungan seratnya yang tinggi.

Serat tidak larut berfungsi sebagai agen bulk-forming yang membantu pergerakan feses, sementara serat larut mendukung kesehatan mikrobioma usus. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics (2015) oleh F. H. Al-Dujaili et al.

menekankan pentingnya asupan serat untuk fungsi usus yang optimal.

Dalam upaya pencegahan penyakit kronis, peran antioksidan markisa sangat krusial. Radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh dapat memicu peradangan kronis dan kerusakan sel, yang merupakan akar dari banyak penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker.

Dengan menyediakan spektrum antioksidan yang luas, markisa membantu menetralkan radikal bebas ini, sehingga mengurangi risiko kerusakan seluler dan peradangan.

Youtube Video:


Menurut Dr. Maria Rodriguez, seorang ahli onkologi nutrisi, “Diet yang kaya antioksidan dari buah-buahan seperti markisa adalah komponen fundamental dalam strategi pencegahan kanker, bekerja sinergis dengan gaya hidup sehat lainnya.”

Pengelolaan berat badan juga merupakan area di mana markisa dapat memberikan kontribusi signifikan. Kandungan seratnya yang tinggi memberikan rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan dan asupan kalori total.

Selain itu, indeks glikemiknya yang rendah membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah lonjakan insulin yang dapat memicu penyimpanan lemak.

Ini menjadikan markisa sebagai tambahan yang cerdas untuk rencana diet penurunan berat badan yang seimbang.

Pada atlet atau individu dengan gaya hidup aktif, markisa dapat berfungsi sebagai sumber energi yang baik dan membantu pemulihan otot.

Kandungan karbohidrat alami dan mineral seperti kalium dan magnesium penting untuk fungsi otot dan keseimbangan elektrolit. Antioksidan juga membantu mengurangi stres oksidatif yang terjadi selama aktivitas fisik intens, mempercepat proses pemulihan.

Terakhir, dalam konteks kesehatan mata, markisa yang kaya vitamin A (beta-karoten) dan antioksidan lainnya sangat bermanfaat. Vitamin A esensial untuk menjaga penglihatan normal, terutama dalam kondisi cahaya redup, dan mencegah kondisi seperti mata kering.

Antioksidan melindungi mata dari kerusakan akibat sinar UV dan faktor lingkungan lainnya yang dapat menyebabkan degenerasi makula dan katarak seiring bertambahnya usia.

Tips Memaksimalkan Manfaat Buah Markisa

Untuk memperoleh manfaat optimal dari buah markisa, beberapa praktik dan pertimbangan dapat diterapkan dalam konsumsi dan penggunaannya.

  • Pilih Buah yang Matang Sempurna. Buah markisa yang matang biasanya memiliki kulit yang sedikit berkerut dan terasa berat untuk ukurannya, menunjukkan kandungan air dan sari buah yang optimal. Kulit yang mulus mungkin menandakan buah belum sepenuhnya matang, sementara kerutan menunjukkan konsentrasi rasa dan nutrisi yang lebih tinggi. Pastikan tidak ada tanda-tanda busuk atau jamur pada kulitnya untuk menjamin kualitas terbaik.
  • Konsumsi Seluruh Bagian Daging dan Biji. Daging buah markisa yang berair dan biji hitamnya sama-sama mengandung serat dan antioksidan penting. Meskipun bijinya mungkin terasa renyah, mereka aman untuk dikonsumsi dan berkontribusi pada asupan serat harian. Hindari membuang biji jika memungkinkan, karena banyak nutrisi terkonsentrasi di dalamnya.
  • Variasikan Cara Konsumsi. Buah markisa dapat dinikmati dalam berbagai bentuk untuk menghindari kebosanan dan memastikan asupan nutrisi yang bervariasi. Selain dimakan langsung, sari buahnya dapat ditambahkan ke smoothie, yogurt, atau sereal sarapan. Markisa juga dapat digunakan sebagai bahan dalam salad buah, saus untuk hidangan penutup, atau bahkan sebagai bumbu pada hidangan gurih untuk sentuhan rasa asam-manis yang unik.
  • Kombinasikan dengan Makanan Lain. Untuk meningkatkan penyerapan nutrisi tertentu, seperti vitamin A yang larut dalam lemak, kombinasikan markisa dengan sedikit sumber lemak sehat, seperti alpukat atau kacang-kacangan. Kombinasi ini tidak hanya meningkatkan profil nutrisi tetapi juga dapat memperkaya rasa dan tekstur hidangan. Menggabungkannya dengan sumber protein juga dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
  • Perhatikan Porsi Konsumsi. Meskipun markisa sangat bergizi, penting untuk mengonsumsinya dalam porsi yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang. Terlalu banyak serat secara tiba-tiba dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa individu. Konsultasikan dengan ahli gizi jika memiliki kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan batasan diet.

Manfaat kesehatan dari buah markisa telah menjadi subjek berbagai penelitian ilmiah, yang mencakup studi in vitro, penelitian pada hewan, hingga uji klinis pada manusia.

Desain studi seringkali melibatkan analisis komposisi fitokimia buah, diikuti dengan evaluasi efek biologis ekstrak atau komponen bioaktifnya.

Misalnya, studi yang mengeksplorasi sifat antioksidan markisa sering menggunakan metode seperti DPPH radical scavenging assay atau FRAP assay untuk mengukur kapasitas antioksidan.

Beberapa penelitian yang diterbitkan dalam jurnal-jurnal terkemuka telah memberikan dasar ilmiah yang kuat. Sebagai contoh, sebuah studi oleh K. L. Chou et al.

dalam Journal of Food Science (2013) menyelidiki profil antioksidan dan aktivitas anti-inflamasi dari ekstrak kulit buah markisa kuning, menunjukkan potensi terapeutiknya.

Penelitian ini sering menggunakan sampel ekstrak kulit atau biji, karena bagian-bagian tersebut seringkali mengandung konsentrasi senyawa bioaktif yang lebih tinggi dibandingkan daging buah.

Dalam konteks manajemen diabetes, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Phytomedicine (2012) oleh L. S. Zeraik et al. meneliti efek ekstrak biji markisa pada resistensi insulin pada tikus.

Studi ini menggunakan model hewan untuk memahami mekanisme biokimia di balik potensi hipoglikemik markisa, mengidentifikasi piceatannol sebagai salah satu senyawa utama yang bertanggung jawab atas efek tersebut.

Metode yang digunakan melibatkan pengukuran kadar glukosa darah, profil lipid, dan penanda resistensi insulin.

Namun, penting untuk diakui bahwa sebagian besar bukti ilmiah yang kuat berasal dari studi in vitro dan penelitian pada hewan.

Meskipun hasil ini sangat menjanjikan, diperlukan lebih banyak uji klinis terkontrol pada populasi manusia yang lebih besar untuk mengkonfirmasi manfaat yang diamati dan untuk menentukan dosis serta durasi konsumsi yang optimal.

Tantangan dalam studi manusia seringkali melibatkan variabilitas diet, gaya hidup, dan kondisi kesehatan partisipan.

Meskipun bukti-bukti positif melimpah, ada juga beberapa pandangan yang menyoroti perlunya kehati-hatian. Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap markisa, meskipun ini relatif jarang.

Gejala dapat berkisar dari gatal-gatal ringan hingga anafilaksis pada kasus yang parah. Oleh karena itu, penting bagi individu yang baru pertama kali mengonsumsi markisa untuk memantau reaksi tubuh mereka.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun markisa memiliki manfaat, konsentrasi senyawa bioaktif dapat bervariasi tergantung pada spesies markisa (misalnya, Passiflora edulis vs. Passiflora incarnata), kondisi pertumbuhan, dan metode pemrosesan.

Ini berarti bahwa manfaat yang diamati dalam satu studi mungkin tidak sepenuhnya berlaku untuk semua jenis atau produk markisa. Penekanan pada standardisasi ekstrak adalah hal yang penting dalam penelitian farmakologis.

Ada juga diskusi mengenai potensi interaksi antara senyawa dalam markisa dengan obat-obatan tertentu, terutama yang memengaruhi sistem saraf pusat atau pengencer darah.

Meskipun interaksi ini belum sepenuhnya diklarifikasi dalam studi manusia, prinsip kehati-hatian menyarankan konsultasi dengan profesional kesehatan bagi individu yang sedang menjalani pengobatan tertentu sebelum mengonsumsi markisa dalam jumlah besar atau dalam bentuk suplemen.

Ini sejalan dengan prinsip umum dalam fitoterapi.

Secara keseluruhan, metodologi penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi manfaat markisa bervariasi, mulai dari analisis komponen kimia hingga studi fungsional yang kompleks.

Meskipun ada beberapa pandangan yang menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dan kehati-hatian, konsensus ilmiah umum mendukung markisa sebagai buah yang kaya nutrisi dan berpotensi memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, terutama berkat profil antioksidan dan seratnya yang mengesankan.

Rekomendasi Konsumsi Buah Markisa

Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, integrasi buah markisa ke dalam pola makan sehari-hari sangat dianjurkan untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh.

Disarankan untuk mengonsumsi buah markisa secara teratur, baik dalam bentuk segar maupun diolah menjadi jus tanpa tambahan gula berlebih, untuk memaksimalkan asupan serat, vitamin, dan antioksidannya.

Pertimbangkan untuk menambahkan daging buah dan biji markisa ke dalam yogurt, oatmeal, atau salad buah Anda sebagai cara mudah untuk meningkatkan nilai gizi.

Bagi individu yang mencari solusi alami untuk masalah pencernaan ringan atau untuk meningkatkan kualitas tidur, konsumsi markisa di sore atau malam hari dapat memberikan efek menenangkan.

Namun, bagi penderita diabetes, meskipun markisa memiliki indeks glikemik rendah, porsi tetap harus dikontrol dan disesuaikan dengan rekomendasi ahli gizi atau dokter, mengingat kandungan karbohidrat alaminya.

Selalu prioritaskan variasi dalam diet Anda untuk memastikan asupan spektrum nutrisi yang lengkap dari berbagai sumber.

Buah markisa adalah anugerah alam yang kaya nutrisi, menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang didukung oleh bukti ilmiah yang berkembang.

Dari peningkatan kekebalan tubuh, dukungan pencernaan, potensi anti-kanker, hingga kontribusinya pada kesehatan jantung dan kulit, profil fitokimia markisa menjadikannya tambahan yang berharga untuk diet sehat.

Kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang melimpah berperan penting dalam melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis dan meningkatkan kesejahteraan umum.

Meskipun banyak manfaat telah teridentifikasi melalui studi in vitro dan pada hewan, penelitian lebih lanjut, khususnya uji klinis terkontrol pada manusia dengan skala yang lebih besar, sangat diperlukan.

Studi di masa depan harus fokus pada elucidasi mekanisme kerja senyawa bioaktif markisa secara lebih rinci, menentukan dosis efektif untuk berbagai kondisi kesehatan, dan mengeksplorasi potensi sinergisnya dengan intervensi nutrisi atau medis lainnya.

Pengembangan produk fungsional berbasis markisa juga merupakan area yang menjanjikan untuk penelitian di masa depan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru