Inilah 15 Manfaat Pepsodent untuk Wajah, Atasi Jerawat! – E-Journal

aisyiyah

Pertanyaan mengenai potensi khasiat atau efek positif dari penggunaan produk pasta gigi, seperti Pepsodent, pada kulit wajah adalah topik yang seringkali muncul dalam diskusi kesehatan kulit.

Penelusuran ini berupaya mengevaluasi secara ilmiah klaim-klaim populer yang mengaitkan produk perawatan gigi dengan manfaat dermatologis, meskipun formulasi utamanya ditujukan untuk kebersihan mulut.

apa manfaat pepsodent untuk wajah

  1. Mengatasi Jerawat

    Klaim bahwa pasta gigi dapat mengeringkan jerawat sering muncul, namun secara ilmiah tidak didukung.

    Kandungan seperti soda kue, alkohol, atau hidrogen peroksida dalam pasta gigi memang dapat memberikan sensasi kering, tetapi ini terjadi karena sifat iritatif dan dehidrasi yang berlebihan pada kulit, bukan karena mekanisme pengobatan jerawat yang efektif.

    Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Academy of Dermatology, penggunaan iritan kuat pada kulit berjerawat dapat memperburuk peradangan, menyebabkan kemerahan, pengelupasan, dan bahkan hiperpigmentasi pasca-inflamasi, yang justru memperparah kondisi kulit.

  2. Memutihkan Kulit Wajah

    Beberapa individu percaya pasta gigi dapat memutihkan kulit wajah.

    Namun, efek “pemutihan” yang mungkin diamati lebih disebabkan oleh residu keputihan dari pasta gigi itu sendiri atau iritasi yang menyebabkan pengelupasan kulit, bukan pencerahan pigmen melanin yang sebenarnya.

    Bahan abrasif dan pemutih yang dirancang untuk gigi tidak cocok untuk kulit sensitif wajah dan dapat menyebabkan kerusakan barrier kulit, meningkatkan risiko fotosensitivitas dan memicu masalah pigmentasi baru, sebagaimana dijelaskan dalam literatur kosmetik dermatologi.

  3. Menghilangkan Komedo

    Penggunaan pasta gigi untuk menghilangkan komedo tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Pasta gigi tidak mengandung bahan aktif yang dirancang untuk melarutkan sebum atau sumbatan keratin dalam pori-pori, seperti asam salisilat atau retinoid.

    Upaya fisik untuk menggosok komedo dengan pasta gigi dapat menyebabkan abrasi mikroskopis pada kulit, memicu peradangan dan berpotensi memperburuk kondisi kulit, seperti yang sering dibahas dalam publikasi mengenai perawatan kulit berjerawat dan pori-pori tersumbat.

  4. Mengencangkan Kulit

    Sensasi “kencang” yang mungkin dirasakan setelah menggunakan pasta gigi pada wajah sering disalahartikan sebagai efek pengencangan kulit.

    Sensasi ini sebenarnya merupakan respons terhadap dehidrasi dan iritasi yang disebabkan oleh bahan-bahan astringen atau pengering dalam pasta gigi.

    Produk pasta gigi tidak mengandung kolagen, elastin, atau peptida yang diperlukan untuk meningkatkan elastisitas atau kekencangan kulit secara jangka panjang, seperti yang ditekankan dalam penelitian anti-penuaan yang berfokus pada matriks ekstraseluler kulit.


    apa manfaat pepsodent untuk wajah
  5. Mengurangi Produksi Minyak Berlebih

    Beberapa orang mengira pasta gigi dapat mengurangi minyak berlebih di wajah. Meskipun bahan deterjen dalam pasta gigi dapat menghilangkan minyak secara sementara, ini dilakukan dengan cara yang terlalu agresif, melucuti minyak alami pelindung kulit.

    Penipisan minyak alami kulit ini dapat memicu kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak sebagai respons kompensasi, yang pada akhirnya memperburuk kondisi kulit berminyak, sebuah fenomena yang dijelaskan dalam studi fisiologi kulit mengenai regulasi sebum.

  6. Mengecilkan Pori-pori

    Pori-pori secara anatomis tidak dapat “mengecil” karena ukurannya ditentukan oleh genetika dan produksi sebum. Pasta gigi tidak memiliki kemampuan untuk memengaruhi struktur pori-pori.

    Iritasi dan peradangan yang disebabkan oleh penggunaan pasta gigi justru dapat membuat pori-pori tampak lebih menonjol karena pembengkakan di sekitar folikel, sebuah konsep yang konsisten dengan pemahaman dasar anatomi dan respons kulit terhadap iritan.

  7. Menghilangkan Noda Hitam atau Bekas Jerawat

    Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa pasta gigi dapat menghilangkan noda hitam atau bekas jerawat. Bahan-bahan dalam pasta gigi tidak dirancang untuk menghambat produksi melanin atau mempercepat regenerasi sel kulit.

    Bahkan, iritasi yang diakibatkan oleh pasta gigi dapat memicu hiperpigmentasi pasca-inflamasi, yaitu penggelapan kulit setelah terjadi peradangan atau cedera, yang justru akan memperburuk masalah noda hitam, seperti yang sering didokumentasikan dalam studi dermatologi tentang gangguan pigmentasi.

  8. Sebagai Masker Wajah

    Penggunaan pasta gigi sebagai masker wajah sangat tidak disarankan. Formulasi pasta gigi mengandung bahan abrasif, deterjen, dan mint yang dirancang untuk mulut, bukan untuk kontak kulit yang berkepanjangan.

    pH pasta gigi juga umumnya tidak seimbang dengan pH alami kulit, yang dapat merusak barrier pelindung kulit dan menyebabkan iritasi parah, kemerahan, atau dermatitis kontak alergi, sebagaimana dijelaskan dalam pedoman formulasi produk kosmetik dan dermatologi.

  9. Mengurangi Kemerahan pada Kulit

    Pasta gigi tidak memiliki sifat anti-inflamasi yang cocok untuk mengurangi kemerahan pada kulit. Sebaliknya, kandungan iritan seperti mentol, SLS (sodium lauryl sulfate), dan perasa buatan dapat memicu atau memperburuk kemerahan dan peradangan pada kulit sensitif.

    Efek pendinginan dari mentol mungkin memberikan sensasi sementara, tetapi ini tidak mengatasi akar penyebab kemerahan dan justru dapat memperparah kondisi kulit yang meradang, seperti yang sering diamati dalam kasus dermatitis kontak iritan.

  10. Antiseptik untuk Luka Kecil

    Meskipun beberapa pasta gigi mengandung agen antibakteri, produk ini tidak steril dan tidak diformulasikan untuk aplikasi pada luka terbuka.

    Penggunaan pasta gigi pada luka kecil dapat menyebabkan iritasi, menghambat proses penyembuhan alami, dan bahkan meningkatkan risiko infeksi sekunder karena kandungan bahan kimia yang tidak cocok untuk jaringan kulit yang rusak.

    Pedoman perawatan luka modern secara konsisten menyarankan penggunaan antiseptik yang teruji klinis dan produk perawatan luka yang dirancang khusus.

  11. Eksfoliasi Kulit

    Pasta gigi mengandung agen abrasif ringan seperti silika yang berfungsi membersihkan gigi. Namun, partikel ini terlalu kasar dan tidak seragam untuk digunakan sebagai eksfoliator wajah.

    Penggosokan dengan pasta gigi dapat menyebabkan mikro-robekan pada permukaan kulit, merusak barrier pelindung, dan memicu iritasi serta peradangan.

    Eksfoliasi yang aman dan efektif untuk wajah memerlukan produk dengan partikel yang sangat halus atau asam yang diformulasikan secara khusus, seperti yang direkomendasikan oleh ahli dermatologi.

  12. Menenangkan Iritasi Kulit

    Klaim bahwa pasta gigi dapat menenangkan iritasi kulit adalah salah besar. Sebagian besar bahan dalam pasta gigi, termasuk deterjen, perasa, dan agen antibakteri, bersifat iritatif bagi kulit.

    Alih-alih menenangkan, pasta gigi justru akan memperburuk kondisi kulit yang sudah iritasi, menyebabkan rasa perih, terbakar, dan kemerahan yang lebih intens.

    Sensasi dingin dari mentol mungkin memberikan ilusi kenyamanan sesaat, tetapi ini adalah respons terhadap iritasi, bukan efek penyembuhan.

  13. Melindungi dari Bakteri

    Beberapa pasta gigi memang mengandung agen antibakteri seperti triclosan atau seng sitrat yang ditujukan untuk kesehatan mulut. Namun, ekosistem mikrobioma kulit sangat berbeda dari mikrobioma mulut.

    Penggunaan agen antibakteri yang tidak spesifik pada kulit wajah dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma alami kulit, yang penting untuk kesehatan kulit.

    Gangguan ini berpotensi menyebabkan masalah kulit lain atau resistensi bakteri, seperti yang disoroti dalam penelitian terbaru tentang mikrobioma kulit.

  14. Mengatasi Gigitan Serangga

    Meskipun ada mitos bahwa pasta gigi dapat meredakan gatal akibat gigitan serangga, ini tidak didukung oleh bukti ilmiah. Sensasi dingin dari mentol dapat memberikan efek distraksi sementara dari rasa gatal.

    Namun, bahan iritan lainnya dalam pasta gigi dapat memperburuk peradangan dan kemerahan pada area gigitan, berpotensi memicu reaksi alergi atau dermatitis kontak.

    Penanganan gigitan serangga yang tepat melibatkan penggunaan antihistamin topikal atau krim anti-gatal yang diformulasikan khusus.

  15. Alternatif Pembersih Wajah Darurat

    Pasta gigi tidak direkomendasikan sebagai pengganti pembersih wajah darurat.

    pH pasta gigi yang berbeda dari pH kulit, serta kandungan deterjen yang kuat dan bahan abrasif, dapat mengikis lapisan pelindung kulit, menyebabkan kekeringan ekstrem, iritasi, dan kerusakan barrier kulit.

    Pembersih wajah dirancang khusus dengan pH seimbang dan surfaktan yang lembut untuk membersihkan tanpa merusak integritas kulit, sebuah prinsip dasar dalam formulasi produk perawatan kulit.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru