Ketahui 10 Hal Penting tentang Shalat Tarawih di Mekkah: Rakaat, Tata Cara dan Keutamaannya

aisyiyah

shalat tarawih di mekkah berapa rakaat

Jumlah rakaat shalat Tarawih merupakan suatu hal yang telah lama menjadi pembahasan di kalangan umat Islam. Perbedaan jumlah rakaat ini tidak mengurangi esensi dari shalat Tarawih itu sendiri, yaitu sebagai ibadah sunnah yang dianjurkan selama bulan Ramadhan. Shalat Tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Keutamaan shalat Tarawih sangatlah besar, di antaranya adalah mendapatkan pahala seperti shalat semalam suntuk.

Sebagai contoh, ada yang melaksanakan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat diikuti dengan shalat Witir 3 rakaat. Ada pula yang melaksanakannya sebanyak 20 rakaat diikuti dengan shalat Witir 3 rakaat. Perbedaan ini didasarkan pada berbagai riwayat dan pandangan ulama. Meskipun terdapat perbedaan, yang terpenting adalah melaksanakan shalat Tarawih dengan ikhlas dan khusyuk.

shalat tarawih di mekkah berapa rakaat

Di Masjidil Haram, Mekkah, shalat Tarawih umumnya dilaksanakan sebanyak 20 rakaat diikuti dengan shalat Witir 3 rakaat. Pelaksanaan shalat Tarawih di Masjidil Haram dipimpin oleh imam-imam yang memiliki bacaan Al-Qur’an yang merdu dan hafalan yang kuat. Suasana khusyuk dan khidmat sangat terasa di masjid suci ini, dengan ribuan jamaah dari berbagai penjuru dunia beribadah bersama. Shalat Tarawih di Masjidil Haram merupakan pengalaman spiritual yang tak terlupakan bagi umat Islam.

Jumlah 20 rakaat ini bukanlah suatu kewajiban yang mutlak, melainkan merupakan amalan yang umum dilakukan berdasarkan hadits dan praktik para sahabat. Umat Islam yang melaksanakan shalat Tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda, misalnya 8 rakaat, tetap sah dan mendapatkan pahala. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan tata cara pelaksanaan yang sesuai dengan tuntunan syariat. Kehadiran di Masjidil Haram pada bulan Ramadhan merupakan impian bagi setiap muslim.

Pelaksanaan shalat Tarawih 20 rakaat di Masjidil Haram biasanya dibagi menjadi beberapa bagian dengan jeda istirahat singkat di antara setiap empat rakaat. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada jamaah untuk beristirahat sejenak dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan shalat. Istirahat ini juga diisi dengan dzikir dan doa. Suasana spiritual yang mendalam terasa di setiap sudut Masjidil Haram.

Selama bulan Ramadhan, Masjidil Haram selalu dipenuhi oleh jamaah dari seluruh dunia yang ingin merasakan keberkahan beribadah di tempat suci ini. Mereka datang dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa, namun disatukan oleh keyakinan dan tujuan yang sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keberagaman ini menjadi salah satu keindahan Ramadhan di Masjidil Haram.

Shalat Tarawih di Masjidil Haram merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Islam. Suasana khusyuk dan bacaan Al-Qur’an yang merdu membuat hati menjadi tenang dan damai. Momen ini juga menjadi kesempatan untuk merenungkan diri dan meningkatkan keimanan. Banyak jamaah yang merasa terharu dan tersentuh saat melaksanakan shalat Tarawih di Masjidil Haram.

Simak Video untuk shalat tarawih di mekkah berapa rakaat:


Setelah shalat Tarawih, para jamaah biasanya melanjutkan dengan shalat Witir sebanyak 3 rakaat. Shalat Witir merupakan penutup shalat malam dan dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Setelah shalat Witir, para jamaah biasanya berdoa dan berdzikir hingga waktu sahur tiba. Masjidil Haram tetap ramai hingga menjelang waktu subuh.

Pengalaman shalat Tarawih di Masjidil Haram tentu saja berbeda dengan shalat Tarawih di masjid-masjid lainnya. Suasana spiritual yang begitu kuat dan jumlah jamaah yang sangat banyak menciptakan atmosfer yang unik dan tak terlupakan. Banyak umat Islam yang mendambakan untuk bisa melaksanakan shalat Tarawih di Masjidil Haram setidaknya sekali seumur hidup.

Meskipun demikian, pelaksanaan shalat Tarawih di masjid mana pun tetap memiliki keutamaan yang besar. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan tata cara pelaksanaan yang sesuai dengan syariat. Semoga kita semua senantiasa diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Poin-Poin Penting

  1. Niat yang Ikhlas. Niat yang ikhlas merupakan hal yang paling utama dalam melaksanakan shalat Tarawih. Shalat Tarawih hendaknya dilaksanakan semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain. Keikhlasan hati akan menjadikan ibadah lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, pastikan niat kita lurus sebelum melaksanakan shalat Tarawih.
  2. Tata Cara yang Benar. Selain niat, tata cara pelaksanaan shalat Tarawih juga perlu diperhatikan. Pastikan kita memahami gerakan dan bacaan shalat Tarawih dengan benar. Jika ada hal yang belum dipahami, kita bisa bertanya kepada orang yang lebih mengerti. Dengan melaksanakan shalat Tarawih dengan tata cara yang benar, ibadah kita akan lebih sempurna.
  3. Konsistensi dalam Beribadah. Usahakan untuk melaksanakan shalat Tarawih secara konsisten setiap malam selama bulan Ramadhan. Meskipun terkadang rasa malas menghampiri, kita harus tetap berusaha untuk istiqomah dalam beribadah. Konsistensi dalam beribadah akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
  4. Memperbanyak Bacaan Al-Qur’an. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana pahala ibadah dilipatgandakan. Manfaatkan momen ini untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat besar. Selain itu, kita juga bisa mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari imam shalat Tarawih.
  5. Berdoa dengan Khusyuk. Setelah shalat Tarawih, luangkan waktu untuk berdoa kepada Allah SWT. Sampaikan segala hajat dan keinginan kita kepada-Nya. Berdoa dengan khusyuk dan penuh harap agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan dan rahmat, sehingga doa kita lebih mudah diijabah.
  6. Menjaga Perilaku. Selain melaksanakan ibadah, kita juga perlu menjaga perilaku selama bulan Ramadhan. Hindari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama, seperti berbohong, menggunjing, dan berbuat maksiat. Jagalah lisan, pendengaran, dan penglihatan kita dari hal-hal yang tidak baik. Dengan menjaga perilaku, kita akan mendapatkan pahala yang lebih sempurna di bulan Ramadhan.
  7. Meningkatkan Amal Kebaikan. Bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk meningkatkan amal kebaikan. Perbanyak sedekah, membantu orang lain, dan melakukan kegiatan sosial lainnya. Amal kebaikan yang kita lakukan akan menjadi bekal kita di akhirat kelak. Selain itu, amal kebaikan juga akan mendatangkan keberkahan dalam hidup kita.
  8. Menjaga Kesehatan. Agar dapat melaksanakan ibadah dengan optimal selama bulan Ramadhan, kita perlu menjaga kesehatan. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, dan olahraga secara teratur. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih semangat dan khusyuk.
  9. Menghormati Orang Lain. Selama bulan Ramadhan, kita juga perlu menghormati orang lain. Jangan mengganggu orang lain yang sedang beribadah atau berpuasa. Jaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Dengan menghormati orang lain, kita akan menciptakan suasana yang harmonis dan damai di bulan Ramadhan.
  10. Memperbanyak Istigfar. Manfaatkan bulan Ramadhan untuk memperbanyak istigfar. Mohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat. Istigfar akan membersihkan hati kita dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan hati yang bersih, ibadah kita akan lebih diterima oleh Allah SWT.

Tips dan Nasehat Islami

  • Membaca Al-Qur’an setiap hari. Membaca Al-Qur’an setiap hari di bulan Ramadhan sangat dianjurkan. Kita bisa membagi waktu untuk membaca Al-Qur’an, misalnya setelah shalat subuh, setelah shalat Ashar, atau sebelum tidur. Membaca Al-Qur’an akan memberikan ketenangan hati dan menambah pahala.
  • Menjaga shalat lima waktu. Jangan sampai shalat lima waktu terabaikan meskipun kita sedang berpuasa. Shalat lima waktu adalah tiang agama, sehingga harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Lakukan shalat tepat waktu dan dengan khusyuk.
  • Menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik. Di bulan Ramadhan, kita harus lebih menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik, seperti berbohong, menggunjing, dan berkata kasar. Ucapkanlah perkataan yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
  • Memperbanyak sedekah. Sedekah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang besar. Perbanyaklah sedekah, baik berupa uang, makanan, atau bantuan lainnya kepada orang yang membutuhkan. Sedekah akan membersihkan harta kita dan mendatangkan keberkahan.
  • Menjaga pandangan dari hal-hal yang haram. Jagalah pandangan kita dari hal-hal yang haram, seperti melihat aurat orang lain atau menonton film yang tidak pantas. Menjaga pandangan akan menjaga hati kita dari godaan setan.

Memahami jumlah rakaat shalat Tarawih di Mekkah, atau di manapun, bukanlah sekadar mengetahui angka, melainkan memahami fleksibilitas dan ruh ibadah itu sendiri. Fokus utama seharusnya terletak pada keikhlasan dan kekhusyukan dalam beribadah, bukan pada perdebatan panjang mengenai jumlah rakaat. Dengan demikian, shalat Tarawih dapat dijalankan dengan penuh ketenangan dan keberkahan.

Kehadiran jamaah dari berbagai penjuru dunia di Masjidil Haram selama Ramadhan menciptakan suasana yang unik dan penuh keberagaman. Meskipun berbeda bahasa dan budaya, mereka bersatu dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Hal ini mencerminkan persatuan umat Islam dalam menjalankan ajaran agama.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh ampunan dan rahmat. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan ampunan di bulan yang suci ini.

Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala seperti shalat semalam suntuk. Oleh karena itu, jangan sampai kita melewatkan kesempatan untuk melaksanakan shalat Tarawih di bulan Ramadhan.

Selain shalat Tarawih, ibadah lain yang dianjurkan di bulan Ramadhan adalah membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbanyak doa. Marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan kita kepada Allah SWT.

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan bukanlah hal yang mudah. Kita harus menahan lapar dan dahaga sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, dengan niat yang ikhlas dan kesabaran, kita pasti dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Selain pahala ibadah yang dilipatgandakan, di bulan Ramadhan juga terdapat malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan ini.

Setelah bulan Ramadhan berakhir, marilah kita tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah dan amal kebaikan. Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik setelah melewati bulan Ramadhan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Muhammad Al-Farisi: Berapa rakaat shalat Tarawih yang paling utama?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Jumlah rakaat shalat Tarawih yang paling utama adalah sesuai dengan kemampuan dan keyakinan masing-masing, baik itu 8 rakaat maupun 20 rakaat. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan ikhlas dan khusyuk.

Ahmad Zainuddin: Apakah boleh shalat Tarawih di rumah sendirian?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Shalat Tarawih boleh dilakukan di rumah sendirian, terutama bagi yang memiliki uzur seperti sakit atau sedang bepergian. Namun, shalat Tarawih berjamaah di masjid lebih utama karena mendapatkan pahala yang lebih besar.

Bilal Ramadhan: Bagaimana hukumnya jika tertidur dan melewatkan shalat Tarawih?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Jika tertidur dan melewatkan shalat Tarawih, tidak ada kewajiban untuk menggantinya karena shalat Tarawih hukumnya sunnah. Namun, jika ingin menggantinya di lain waktu, itu lebih baik.

Fadhlan Syahreza: Apa yang dibaca saat shalat Tarawih?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Saat shalat Tarawih, kita dapat membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an setelah membaca Al-Fatihah. Pilihan suratnya bebas, sesuai dengan kemampuan dan hafalan masing-masing.

Ghazali Nurrahman: Apakah wanita wajib shalat Tarawih?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Hukum shalat Tarawih bagi wanita sama dengan laki-laki, yaitu sunnah muakkadah. Artinya, sangat dianjurkan untuk dikerjakan, tetapi tidak berdosa jika ditinggalkan.

Hafidz Al-Karim: Kapan waktu terbaik untuk shalat Tarawih?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Waktu terbaik untuk shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu sahur. Namun, semakin malam waktunya, semakin utama.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru