7 Hal Penting tentang hukum tidak shalat tarawih di bulan Ramadhan

aisyiyah

hukum tidak shalat tarawih

Sholat Tarawih merupakan sholat sunnah yang dikerjakan khusus pada bulan Ramadhan. Sholat ini dilaksanakan setelah sholat Isya dan sebelum sholat Witir. Meskipun hukumnya sunnah, sholat Tarawih memiliki keutamaan yang luar biasa bagi mereka yang menjalankannya dengan ikhlas dan penuh keimanan. Melaksanakan sholat Tarawih merupakan salah satu cara umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan yang penuh berkah ini.

Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kesibukan luar biasa sehingga kesulitan mengerjakan sholat Tarawih. Atau seorang ibu yang harus mengurus bayi dan tidak memiliki kesempatan untuk pergi ke masjid. Kondisi-kondisi seperti ini perlu dipahami agar kita dapat menilai hukum meninggalkannya dengan tepat dan bijaksana. Penting untuk diingat bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala isi hati dan kondisi hamba-Nya.

Hukum Tidak Shalat Tarawih

Hukum tidak melaksanakan sholat Tarawih adalah boleh atau mubah. Sholat Tarawih bukanlah sholat wajib, sehingga meninggalkannya tidak berdosa. Namun, dianjurkan untuk melaksanakannya karena memiliki banyak keutamaan. Keutamaan sholat Tarawih antara lain diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, mendapatkan pahala berlipat ganda, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Meskipun tidak berdosa, meninggalkan sholat Tarawih berarti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan dan rahmat, sehingga sangat disayangkan jika kesempatan tersebut dilewatkan begitu saja. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan sholat Tarawih.

Bagi mereka yang memiliki uzur syar’i, seperti sakit atau sedang dalam perjalanan jauh, diperbolehkan untuk tidak melaksanakan sholat Tarawih. Islam adalah agama yang penuh toleransi dan tidak memberatkan umatnya. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Namun, bagi mereka yang tidak memiliki uzur, sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat Tarawih berjamaah di masjid. Sholat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan sholat sendirian. Selain itu, sholat berjamaah juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat muslim.

Penting untuk dipahami bahwa hukum meninggalkan sholat Tarawih berbeda dengan hukum meninggalkan sholat wajib. Sholat wajib hukumnya fardhu ‘ain, sedangkan sholat Tarawih hukumnya sunnah. Meninggalkan sholat wajib berdosa, sedangkan meninggalkan sholat Tarawih tidak berdosa.

Simak Video untuk hukum tidak shalat tarawih:


Meskipun demikian, alangkah baiknya jika kita dapat memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya, termasuk dengan melaksanakan sholat Tarawih. Sholat Tarawih merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW sendiri pernah melaksanakan sholat Tarawih berjamaah bersama para sahabat. Namun, beliau tidak mewajibkannya karena khawatir akan memberatkan umatnya. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mudah dan tidak memberatkan.

Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk melaksanakan sholat Tarawih di bulan Ramadhan. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita untuk menjalankan ibadah di bulan yang penuh berkah ini.

Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT. Marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT di bulan Ramadhan yang mulia ini. Aamiin.

Poin-Poin Penting

  1. Hukum Asal Sholat Tarawih. Hukum sholat Tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Sholat ini memiliki keutamaan yang besar, terutama di bulan Ramadhan. Meskipun sunnah, melaksanakannya menunjukkan kecintaan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Keutamaan sholat Tarawih sangatlah banyak, di antaranya adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu.
  2. Meninggalkan Sholat Tarawih. Meninggalkan sholat Tarawih tidaklah berdosa. Hal ini karena hukumnya sunnah, bukan wajib. Namun, sangat disayangkan jika kesempatan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan di bulan Ramadhan dilewatkan. Bagi yang memiliki uzur syar’i, seperti sakit atau dalam perjalanan, tidak mengapa meninggalkannya. Uzur syar’i menjadi alasan yang dibenarkan dalam syariat.
  3. Keutamaan Sholat Tarawih. Sholat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya diampuni dosa-dosa yang telah lalu, mendapatkan pahala berlipat ganda, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melaksanakannya dengan ikhlas dan khusyuk akan mendatangkan ketenangan hati dan meningkatkan keimanan. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melakukan sholat malam (Tarawih) di bulan Ramadhan dengan iman dan ihtisab (mengharapkan pahala), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Hadits ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan sholat Tarawih.
  4. Sholat Tarawih Berjamaah. Sholat Tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid. Selain mendapatkan pahala sholat Tarawih, kita juga mendapatkan pahala berjamaah. Berkumpul dengan sesama muslim dalam ibadah juga dapat mempererat ukhuwah islamiyah. Rasulullah SAW menganjurkan untuk sholat berjamaah karena pahalanya lebih besar daripada sholat sendirian.
  5. Uzur dalam Meninggalkan Sholat Tarawih. Ada beberapa uzur yang membolehkan seseorang untuk tidak melaksanakan sholat Tarawih, seperti sakit, sedang dalam perjalanan jauh, atau memiliki kesibukan yang sangat mendesak. Islam adalah agama yang memudahkan, bukan mempersulit. Allah SWT Maha Mengetahui kondisi hamba-Nya. Namun, jika uzur tersebut telah hilang, maka dianjurkan untuk kembali melaksanakan sholat Tarawih.
  6. Mengganti Sholat Tarawih. Tidak ada kewajiban untuk mengganti sholat Tarawih yang ditinggalkan. Karena hukumnya sunnah, maka tidak ada qadha (penggantian) baginya. Namun, kita dapat memperbanyak ibadah sunnah lainnya sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah juga memiliki pahala yang besar.
  7. Niat dalam Sholat Tarawih. Niat sholat Tarawih adalah “Ushallii sunnatat-tarwhi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillhi ta’l.” Niat ini dibaca dalam hati sebelum memulai sholat. Meskipun dibaca dalam hati, penting untuk memahami makna dari niat tersebut, yaitu melaksanakan sholat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala. Keikhlasan dalam berniat sangat penting agar ibadah diterima oleh Allah SWT.

Tips dan Detail Islami

  • Usahakan untuk melaksanakan sholat Tarawih secara rutin. Meskipun tidak wajib, sholat Tarawih memiliki keutamaan yang besar. Usahakan untuk meluangkan waktu untuk melaksanakannya, meskipun hanya beberapa rakaat. Konsistensi dalam beribadah akan membuahkan kebiasaan yang baik. Dengan membiasakan diri sholat Tarawih, kita akan merasakan kenikmatan dan ketenangan dalam beribadah.
  • Jika tidak memungkinkan untuk sholat Tarawih berjamaah di masjid, laksanakanlah di rumah. Sholat Tarawih di rumah tetap mendapatkan pahala, meskipun lebih utama dikerjakan berjamaah di masjid. Yang terpenting adalah niat ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT Maha Mengetahui segala isi hati hamba-Nya. Jangan sampai ketidakmampuan untuk sholat Tarawih berjamaah di masjid menghalangi kita untuk melaksanakannya sama sekali.
  • Perbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga dapat menambah ilmu dan pemahaman kita tentang agama Islam. Dengan membaca Al-Qur’an, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan kita.
  • Perbanyak berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Manfaatkanlah kesempatan ini untuk memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah SWT. Mintalah ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah lalu. Berdoa dan berdzikir dapat menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Memahami hukum tidak shalat Tarawih penting agar kita tidak salah dalam menilai dan bertindak. Kesalahpahaman tentang hukum ini dapat menyebabkan kita meremehkan sholat Tarawih atau bahkan menganggapnya tidak penting. Padahal, meskipun tidak wajib, sholat Tarawih memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami hukumnya dengan benar.

Sholat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Ibadah ini merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Melaksanakan sholat Tarawih dengan ikhlas dan khusyuk dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Oleh karena itu, janganlah kita menyia-nyiakan kesempatan berharga ini.

Meskipun hukumnya sunnah, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan sholat Tarawih. Beliau sendiri pernah melaksanakannya secara berjamaah bersama para sahabat. Namun, beliau tidak mewajibkannya karena khawatir akan memberatkan umatnya. Hal ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW sangat memperhatikan kemudahan dan keringanan bagi umatnya dalam beribadah.

Bagi mereka yang memiliki uzur syar’i, seperti sakit atau sedang dalam perjalanan jauh, diperbolehkan untuk tidak melaksanakan sholat Tarawih. Islam adalah agama yang penuh toleransi dan tidak memberatkan umatnya. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT Maha Mengetahui segala isi hati dan kondisi hamba-Nya.

Namun, bagi mereka yang tidak memiliki uzur, sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat Tarawih berjamaah di masjid. Sholat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan sholat sendirian. Selain itu, sholat berjamaah juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat muslim dan meningkatkan rasa kebersamaan.

Penting untuk diingat bahwa hukum meninggalkan sholat Tarawih berbeda dengan hukum meninggalkan sholat wajib. Sholat wajib hukumnya fardhu ‘ain, sedangkan sholat Tarawih hukumnya sunnah. Meninggalkan sholat wajib berdosa, sedangkan meninggalkan sholat Tarawih tidak berdosa. Oleh karena itu, jangan sampai kita menyamakan hukum keduanya.

Meskipun tidak berdosa, meninggalkan sholat Tarawih berarti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan dan rahmat, sehingga sangat disayangkan jika kesempatan tersebut dilewatkan begitu saja. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan sholat Tarawih.

Marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh, termasuk melaksanakan sholat Tarawih. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita untuk menjalankan ibadah di bulan yang penuh berkah ini. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT di bulan Ramadhan yang mulia ini. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa. Aamiin.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Muhammad Al-Farisi: Apa hukumnya jika saya meninggalkan sholat Tarawih karena kelelahan setelah bekerja seharian?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Jika Anda benar-benar kelelahan setelah bekerja seharian, maka tidak mengapa meninggalkan sholat Tarawih. Islam tidak memberatkan umatnya. Namun, jika kelelahan tersebut masih dapat diatasi, alangkah lebih baik jika Anda tetap berusaha untuk melaksanakannya, meskipun hanya beberapa rakaat. Anda juga dapat menggantinya dengan ibadah lain seperti membaca Al-Qur’an atau berdzikir.

Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika saya tertidur dan tidak sempat sholat Tarawih?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Jika Anda tertidur dan tidak sempat sholat Tarawih, maka Anda tidak berdosa. Tidak ada kewajiban untuk mengqadha sholat Tarawih. Namun, alangkah baiknya jika Anda memperbaiki waktu tidur Anda agar tidak terlewat sholat Tarawih di malam-malam berikutnya. Anda juga dapat memperbanyak ibadah sunnah lainnya di waktu lain sebagai pengganti.

Bilal Ramadhan: Apakah sholat Tarawih lebih baik dikerjakan 8 rakaat atau 20 rakaat?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Jumlah rakaat sholat Tarawih merupakan masalah khilafiyah (perbedaan pendapat) di kalangan ulama. Baik 8 rakaat maupun 20 rakaat, keduanya diperbolehkan. Yang terpenting adalah niat ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakannya. Pilihlah jumlah rakaat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi Anda.

Fadhlan Syahreza: Apakah boleh sholat Tarawih sendirian di rumah?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Boleh sholat Tarawih sendirian di rumah, terutama jika ada uzur yang menghalangi Anda untuk sholat berjamaah di masjid. Meskipun sholat Tarawih berjamaah lebih utama, sholat sendirian di rumah tetap mendapatkan pahala. Yang terpenting adalah niat ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakannya.

Ghazali Nurrahman: Bagaimana jika saya tidak hafal bacaan sholat Tarawih?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Jika Anda tidak hafal bacaan sholat Tarawih, Anda dapat membaca surat-surat pendek yang Anda hafal. Anda juga dapat membawa dan membaca Al-Qur’an selama sholat. Yang terpenting adalah usaha Anda untuk melaksanakan sholat Tarawih dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan Anda. Anda juga dapat belajar dan menghafal surat-surat pendek secara bertahap.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru