Inilah 10 Hal Penting tentang Doa Berbuka Puasa Asyura & Keutamaannya

aisyiyah

doa berbuka puasa asyura

Puasa pada tanggal 10 Muharram, dikenal sebagai Puasa Asyura, memiliki makna penting dalam Islam. Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa ini sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan atas peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal tersebut. Berbuka puasa Asyura, seperti halnya berbuka puasa lainnya, dilakukan setelah matahari terbenam. Disunnahkan untuk menyegerakan berbuka dengan makanan atau minuman yang manis, seperti kurma atau air putih.

Contoh doa yang dapat dibaca saat berbuka puasa Asyura adalah “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu”. Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah atas nikmat puasa dan rezeki yang diberikan untuk berbuka. Selain doa tersebut, umat Muslim juga dianjurkan untuk membaca doa-doa lain yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Membaca doa berbuka puasa dengan khusyuk merupakan wujud penghambaan dan ketaatan kepada Allah SWT.

doa berbuka puasa asyura

Doa berbuka puasa Asyura, “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu,” mengandung makna yang mendalam. Kalimat “Allahumma laka shumtu” berarti “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa”. Kalimat ini menunjukkan bahwa puasa yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT. Ini merupakan bentuk penghambaan dan ketaatan kepada-Nya. Puasa Asyura, sebagaimana puasa-puasa lainnya, bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan.

Simak Video untuk doa berbuka puasa asyura:


Kalimat selanjutnya, “wa ‘ala rizqika afthartu,” berarti “dan atas rezeki-Mu aku berbuka”. Kalimat ini menunjukkan rasa syukur atas rezeki yang Allah berikan sehingga dapat berbuka puasa. Rezeki tersebut tidak hanya berupa makanan dan minuman, tetapi juga mencakup segala nikmat yang Allah berikan. Mensyukuri nikmat Allah merupakan kewajiban setiap Muslim.

Melafalkan doa berbuka puasa Asyura dengan penuh keikhlasan dan pemahaman akan maknanya akan menambah keberkahan puasa. Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hawa nafsu dan meningkatkan kualitas ibadah. Dengan demikian, puasa Asyura menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan puasa Asyura dijelaskan dalam berbagai hadis. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Puasa ini memiliki keistimewaan dalam menghapus dosa-dosa kecil di tahun sebelumnya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk membersihkan diri dari dosa.

Selain membaca doa berbuka puasa Asyura, dianjurkan juga untuk memperbanyak amalan-amalan sunnah lainnya. Misalnya, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah. Amalan-amalan tersebut akan menambah pahala dan keberkahan di bulan Muharram.

Berbuka puasa Asyura hendaknya dilakukan dengan sederhana dan tidak berlebihan. Hindarilah berbuka dengan makanan yang terlalu mewah dan berlebihan. Kesederhanaan dalam berbuka puasa merupakan cerminan dari rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

Setelah berbuka puasa Asyura, dianjurkan untuk melanjutkan ibadah dengan shalat Maghrib. Shalat Maghrib merupakan salah satu shalat wajib yang harus dikerjakan oleh setiap Muslim. Menjaga shalat fardhu merupakan kewajiban yang harus diutamakan.

Semoga dengan menjalankan puasa Asyura dan membaca doa berbuka puasa dengan ikhlas, kita mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Semoga pula kita senantiasa diberikan kekuatan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.

Poin-Poin Penting tentang Doa Berbuka Puasa Asyura

  1. Makna Doa.

    Doa berbuka puasa Asyura, “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu,” mengandung makna pengakuan bahwa puasa dilakukan semata-mata karena Allah dan rasa syukur atas rezeki yang diberikan-Nya untuk berbuka. Pemahaman akan makna doa ini penting agar kita dapat melafalkannya dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Dengan memahami maknanya, kita dapat meresapi esensi dari puasa dan berbuka puasa sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Semoga dengan pemahaman ini, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan kita kepada Allah.

  2. Keutamaan Puasa Asyura.

    Puasa Asyura memiliki keutamaan dalam menghapus dosa-dosa kecil di tahun sebelumnya. Ini merupakan kesempatan yang berharga untuk membersihkan diri dari dosa dan memulai lembaran baru. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Keutamaan ini hendaknya menjadi motivasi bagi kita untuk melaksanakan puasa Asyura dengan sungguh-sungguh.

  3. Menyegerakan Berbuka.

    Disunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa setelah matahari terbenam. Menyegerakan berbuka merupakan bentuk penghormatan terhadap waktu dan anjuran Rasulullah SAW. Janganlah menunda-nunda berbuka tanpa alasan yang jelas. Berbuka dengan segera juga merupakan wujud rasa syukur atas nikmat Allah SWT.

  4. Berbuka dengan yang Manis.

    Dianjurkan untuk berbuka dengan makanan atau minuman yang manis, seperti kurma atau air putih. Kurma merupakan makanan yang sunnah dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berbuka dengan yang manis juga dapat mengembalikan energi tubuh setelah seharian berpuasa. Kebiasaan ini juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

  5. Berdoa dengan Khusyuk.

    Membaca doa berbuka puasa hendaknya dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Khusyuk dalam berdoa merupakan tanda keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT. Fokuskan pikiran dan hati hanya kepada Allah saat berdoa. Semoga doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.

  6. Menghindari Berlebihan.

    Hindari berbuka puasa dengan makanan yang terlalu mewah dan berlebihan. Kesederhanaan dalam berbuka puasa merupakan cerminan dari rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama. Janganlah membuang-buang makanan dan minuman. Berbagilah dengan orang lain yang membutuhkan.

  7. Melanjutkan Ibadah.

    Setelah berbuka puasa, dianjurkan untuk melanjutkan ibadah dengan shalat Maghrib. Shalat Maghrib merupakan shalat wajib yang harus dikerjakan oleh setiap Muslim. Menjaga shalat fardhu merupakan kewajiban yang utama. Janganlah melalaikan shalat setelah berbuka puasa.

  8. Memperbanyak Amalan Sunnah.

    Selain berpuasa, dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah lainnya di bulan Muharram, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah. Amalan-amalan tersebut akan menambah pahala dan keberkahan. Manfaatkanlah bulan Muharram untuk meningkatkan kualitas ibadah. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita.

  9. Niat yang Tulus.

    Laksanakan puasa Asyura dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT. Niat yang tulus merupakan kunci utama dalam setiap ibadah. Pastikan niat kita benar-benar untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hindarilah riya’ dan sum’ah dalam beribadah.

  10. Menjaga Lisan dan Perbuatan.

    Selama berpuasa, jagalah lisan dan perbuatan dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hawa nafsu. Hindarilah berkata kasar, berbohong, dan menggunjing orang lain. Jagalah diri dari perbuatan dosa.

Tips Islami seputar Puasa Asyura

  • Mempersiapkan diri sebelum berpuasa.

    Persiapkan diri dengan sahur yang cukup dan bergizi. Sahur merupakan sunnah dan dapat memberikan energi untuk berpuasa seharian. Konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi agar tubuh tetap kuat selama berpuasa. Hindari makanan yang terlalu berat dan berlemak.

  • Membaca doa niat puasa Asyura.

    Bacalah doa niat puasa Asyura sebelum tidur atau sebelum fajar tiba. Niat merupakan hal yang penting dalam berpuasa. Dengan membaca niat, kita meneguhkan tujuan dan keikhlasan dalam berpuasa. Pastikan niat kita benar-benar karena Allah SWT.

  • Memperbanyak membaca Al-Qur’an.

    Membaca Al-Qur’an merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan dan juga di bulan-bulan lainnya, termasuk Muharram. Membaca Al-Qur’an dapat menenangkan hati dan meningkatkan keimanan. Usahakan untuk membaca Al-Qur’an setiap hari, terutama selama bulan Muharram. Pahamilah makna dan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.

  • Bersedekah kepada fakir miskin.

    Bersedekah merupakan amalan yang mulia dan dapat mendatangkan pahala yang besar. Bersedekahlah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Sedekah dapat berupa harta benda, makanan, atau tenaga. Bersedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan rasa syukur.

Puasa Asyura merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Pelaksanaan puasa ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah menghapus dosa-dosa kecil di tahun sebelumnya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura dengan sungguh-sungguh. Semoga dengan menjalankan puasa Asyura, kita mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Bulan Muharram merupakan bulan yang penuh berkah dan keistimewaan. Di bulan ini, terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satunya adalah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini menandai awal mula perkembangan Islam yang pesat.

Selain puasa Asyura, terdapat juga amalan sunnah lainnya yang dianjurkan di bulan Muharram, seperti puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram. Puasa Tasu’a dilakukan untuk membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Dengan berpuasa Tasu’a, kita menunjukkan identitas keislaman kita.

Membaca doa berbuka puasa merupakan bagian penting dari ibadah puasa. Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan. Melafalkan doa berbuka puasa dengan khusyuk dan penuh penghayatan akan menambah keberkahan puasa.

Berpuasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hawa nafsu dan meningkatkan kualitas ibadah. Puasa merupakan momentum untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga dengan berpuasa, kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Selain berpuasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan sunnah lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah. Amalan-amalan tersebut akan menambah pahala dan keberkahan di bulan Muharram.

Menjaga silaturahmi juga merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam. Silaturahmi dapat mempererat hubungan antar sesama manusia dan mendatangkan keberkahan. Jalinlah hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman.

Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semoga pula kita selalu berada dalam lindungan dan rahmat-Nya.

Pertanyaan Seputar Puasa Asyura

Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh berbuka puasa Asyura sebelum waktunya tiba karena suatu halangan darurat?

KH. Syam’un: Jika ada halangan darurat seperti sakit atau kondisi mendesak lainnya, diperbolehkan berbuka puasa Asyura sebelum waktunya. Namun, jika halangan tersebut bersifat ringan, sebaiknya tetap berusaha untuk menyelesaikan puasa.

Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika lupa membaca doa berbuka puasa Asyura?

KH. Syam’un: Jika lupa membaca doa berbuka puasa Asyura, tidak ada kewajiban untuk menggantinya. Namun, disarankan untuk membiasakan diri membaca doa berbuka puasa setiap kali berbuka.

Bilal Ramadhan: Apakah ada doa khusus selain “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu” yang bisa dibaca saat berbuka puasa Asyura?

KH. Syam’un: Selain doa tersebut, Anda juga dapat membaca doa-doa lain yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, seperti memohon ampunan, memohon rezeki, dan doa-doa lainnya.

Fadhlan Syahreza: Apakah hukumnya mengakhirkan waktu berbuka puasa Asyura?

KH. Syam’un: Disunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Mengakhirkan berbuka tanpa alasan yang syar’i tidak dianjurkan.

Ghazali Nurrahman: Apa yang harus dilakukan jika terpaksa membatalkan puasa Asyura?

KH. Syam’un: Jika terpaksa membatalkan puasa Asyura karena alasan yang dibenarkan syariat, seperti sakit atau bepergian jauh, maka wajib menggantinya di hari lain.

Hafidz Al-Karim: Bagaimana jika saya keliru dan makan atau minum sebelum waktu berbuka tiba?

KH. Syam’un: Jika makan atau minum sebelum waktu berbuka karena lupa atau tidak sengaja, maka puasa tetap sah dan tidak perlu diganti. Namun, hendaknya lebih berhati-hati di masa mendatang.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru