
Bulan kesembilan dalam kalender Hijriah merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pada bulan ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, menahan diri dari makan dan minum serta hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selain puasa, bulan ini juga diisi dengan berbagai amalan ibadah lainnya seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak sedekah. Kehadirannya membawa keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Sebagai contoh, tahun ini, 1445 H, bulan tersebut jatuh bertepatan dengan bulan Maret-April dalam kalender Masehi. Perbedaan waktu ini terjadi karena kalender Hijriah merupakan kalender lunar yang berdasarkan peredaran bulan, sedangkan kalender Masehi berdasarkan peredaran matahari. Perbedaan sistem perhitungan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan waktu antara kedua kalender tersebut.
ramadhan bulan ke berapa hijriah
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki kedudukan yang istimewa dalam agama Islam. Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk berpuasa di bulan Ramadhan sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada-Nya. Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam, yang menjadi dasar bagi umat Muslim dalam menjalankan agamanya.
Keistimewaan Ramadhan juga terpancar dari turunnya Al-Qur’an di bulan ini. Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia pertama kali diturunkan pada malam Lailatul Qadar, yang merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam Lailatul Qadar terjadi di salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Di bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Setan-setan dibelenggu agar umat Muslim lebih mudah untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bulan ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah di bulan Ramadhan. Selain puasa, shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan sedekah juga menjadi amalan yang dianjurkan. Dengan memperbanyak ibadah, diharapkan umat Muslim dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Suasana Ramadhan juga terasa berbeda dari bulan-bulan lainnya. Umat Muslim berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah. Aktivitas tadarus Al-Qur’an juga semakin meningkat. Semangat berbagi dan saling tolong menolong juga semakin terasa di bulan yang penuh berkah ini.
Simak Video untuk ramadhan bulan ke berapa hijriah:
Ramadhan mengajarkan umat Muslim untuk memiliki rasa empati kepada sesama. Dengan menahan lapar dan dahaga, umat Muslim dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang kekurangan. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan keinginan untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Setelah sebulan penuh berpuasa, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim setelah berhasil menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Di hari ini, umat Muslim saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Umat Muslim diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Dengan menjalankan ibadah dengan ikhlas dan penuh kesungguhan, diharapkan umat Muslim dapat meraih ridha Allah SWT.
Menyambut bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk mempersiapkan diri lahir dan batin. Persiapan lahir dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan dan mempersiapkan kebutuhan selama bulan Ramadhan. Sedangkan persiapan batin dapat dilakukan dengan membersihkan hati dan niat untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas.
Semoga di bulan Ramadhan ini, kita semua dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Mari kita sambut bulan suci ini dengan penuh suka cita dan semangat untuk beribadah.
Poin-Poin Penting tentang Ramadhan
-
Bulan Kesembilan:
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah, mengikuti Sya’ban dan mendahului Syawal. Penentuan awal Ramadhan berdasarkan penampakan hilal, yang menandakan pergantian bulan. Hal ini menjadikan awal Ramadhan dapat berbeda di berbagai belahan dunia. Perbedaan ini wajar dan tidak mengurangi esensi dari ibadah puasa Ramadhan.
-
Wajib Puasa:
Puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Muslim yang telah baligh, berakal sehat, dan mampu menjalaninya. Kewajiban puasa ini tercantum dalam Al-Qur’an dan hadits. Bagi yang tidak mampu berpuasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau sedang dalam perjalanan jauh, wajib menggantinya di hari lain atau membayar fidyah.
-
Turunnya Al-Qur’an:
Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, pertama kali diturunkan pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang luar biasa, lebih baik dari seribu bulan. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk menjemput Lailatul Qadar.
-
Pintu Surga Dibuka:
Di bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Setan-setan dibelenggu sehingga umat Muslim memiliki kesempatan yang lebih besar untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Momentum ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meraih pahala dan ampunan.
-
Amalan Ibadah:
Selain puasa, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah lainnya di bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan dzikir. Amalan-amalan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pahala dari amalan ibadah di bulan Ramadhan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
-
Empati dan Kepedulian:
Dengan menahan lapar dan dahaga, umat Muslim dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang kekurangan. Hal ini dapat menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Bulan Ramadhan juga menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial dan membantu mereka yang membutuhkan.
-
Idul Fitri:
Setelah sebulan penuh berpuasa, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim setelah berhasil menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Di hari ini, umat Muslim saling bersilaturahmi, bermaaf-maafan, dan merayakan kemenangan bersama keluarga dan kerabat.
Tips di Bulan Ramadhan
-
Perbanyak Membaca Al-Qur’an:
Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan memiliki pahala yang berlipat ganda. Usahakan untuk membaca Al-Qur’an setiap hari, meskipun hanya beberapa ayat. Dengan membaca Al-Qur’an, kita dapat merenungkan firman Allah SWT dan meningkatkan keimanan kita.
-
Jaga Pola Makan Sahur dan Berbuka:
Konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka puasa untuk menjaga kesehatan dan energi selama berpuasa. Hindari makanan yang terlalu berlemak dan manis. Perbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka untuk menghindari dehidrasi.
-
Manfaatkan Waktu untuk Beribadah:
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Manfaatkan waktu luang untuk beribadah, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir. Dengan memperbanyak ibadah, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala yang berlipat ganda.
-
Perbanyak Sedekah:
Sedekah di bulan Ramadhan memiliki pahala yang berlipat ganda. Bersedekahlah kepada fakir miskin dan anak yatim untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dengan bersedekah, kita dapat membersihkan harta kita dan meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.
-
Jaga Lisan dan Perbuatan:
Selama bulan Ramadhan, jaga lisan dan perbuatan kita dari hal-hal yang tidak baik. Hindari berkata kasar, berbohong, dan menggunjing orang lain. Perbanyaklah berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama.
Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan di bulan ini. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Puasa di bulan Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hawa nafsu. Dengan menahan hawa nafsu, umat Muslim dapat melatih kesabaran dan meningkatkan kualitas diri. Hal ini akan membawa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia.
Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan sangat dianjurkan. Al-Qur’an adalah petunjuk hidup bagi umat manusia. Dengan membacanya, umat Muslim dapat memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga dapat menenangkan hati dan pikiran.
Shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan. Shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid. Dengan melaksanakan shalat tarawih, umat Muslim dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Sedekah di bulan Ramadhan sangat dianjurkan. Dengan bersedekah, umat Muslim dapat membantu mereka yang membutuhkan dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan. (HR. Tirmidzi)
Menjaga silaturahmi di bulan Ramadhan sangat penting. Dengan bersilaturahmi, umat Muslim dapat mempererat hubungan persaudaraan dan meningkatkan rasa kasih sayang antar sesama. Silaturahmi juga dapat membawa keberkahan dan memperpanjang umur.
Menghindari perbuatan dosa di bulan Ramadhan sangat penting. Umat Muslim harus menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Dengan menghindari perbuatan dosa, umat Muslim dapat menjaga kesucian bulan Ramadhan dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Mari kita sambut bulan Ramadhan dengan penuh suka cita dan semangat beribadah. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemampuan kepada kita untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keberkahan serta ampunan-Nya.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Ramadhan
Muhammad Al-Farisi: Kapan tepatnya Ramadhan dimulai?
Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Awal Ramadhan ditentukan berdasarkan penampakan hilal. Pengumuman resminya biasanya disampaikan oleh pemerintah setelah dilakukan sidang isbat.
Ahmad Zainuddin: Apa hukumnya jika tidak sengaja makan atau minum saat berpuasa?
Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Jika lupa dan tidak sengaja, puasanya tetap sah dan tidak perlu mengganti. Namun, jika sengaja, maka puasanya batal dan wajib menggantinya di hari lain.
Bilal Ramadhan: Bagaimana jika sakit saat Ramadhan, apakah tetap wajib berpuasa?
Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Jika sakit dan dikhawatirkan akan memperparah kondisi, maka boleh tidak berpuasa dan wajib menggantinya di hari lain setelah sembuh. Jika sakitnya permanen, maka wajib membayar fidyah.
Fadhlan Syahreza: Apa saja yang membatalkan puasa?
Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Beberapa hal yang membatalkan puasa antara lain makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri di siang hari, haid, nifas, dan keluar mani dengan sengaja.
Ghazali Nurrahman: Apa keutamaan Lailatul Qadar?
Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Ibadah di malam Lailatul Qadar memiliki pahala yang sangat besar.
Hafidz Al-Karim: Bagaimana cara menghidupkan malam Lailatul Qadar?
Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Malam Lailatul Qadar dirahasiakan waktunya. Namun, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.