Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengenai berbagai keunggulan yang dapat diperoleh dari konsumsi buah yang dikenal luas di beberapa wilayah, terutama di Timur Tengah dan sebagian Asia.
Buah ini, yang sering disebut sebagai buah Adam dan Hawa atau buah kesuburan, kaya akan senyawa bioaktif yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatannya.
Analisis mendalam akan mencakup temuan-temuan ilmiah terkini yang mendukung klaim-klaim tradisional terkait khasiatnya.
Pemahaman yang akurat mengenai komposisi nutrisi dan mekanisme kerja senyawa-senyawa ini sangat penting untuk mengevaluasi peran buah tersebut dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
apa manfaat buah zuriat
-
Meningkatkan Kesuburan
Buah zuriat telah lama dikaitkan dengan peningkatan kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Kandungan antioksidan tinggi, seperti flavonoid dan polifenol, diduga berperan dalam melindungi sel-sel reproduksi dari kerusakan oksidatif.
Selain itu, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak buah ini dapat membantu menyeimbangkan hormon reproduksi, yang krusial untuk ovulasi yang teratur pada wanita dan produksi sperma yang sehat pada pria.
Meskipun demikian, penelitian klinis lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi mekanisme dan efektivitas penuhnya.
-
Sumber Antioksidan Kuat
Buah zuriat mengandung beragam senyawa antioksidan, termasuk tokoferol, karotenoid, dan senyawa fenolik. Antioksidan ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel dan jaringan.
Dengan mengurangi stres oksidatif, buah zuriat dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker. Kemampuan antioksidannya menjadikannya tambahan yang berharga untuk diet yang berfokus pada perlindungan seluler.
-
Potensi Anti-inflamasi
Beberapa komponen dalam buah zuriat menunjukkan sifat anti-inflamasi yang signifikan. Senyawa seperti flavonoid dan tanin dapat membantu menekan jalur inflamasi dalam tubuh, mengurangi peradangan kronis yang sering menjadi akar berbagai kondisi kesehatan.
Peradangan kronis berkaitan dengan penyakit seperti arthritis, penyakit jantung, dan diabetes. Konsumsi buah ini dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk mengurangi beban inflamasi sistemik.
-
Mendukung Kesehatan Pencernaan
Kandungan serat yang melimpah dalam buah zuriat sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan. Serat membantu memperlancar pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus.
Kesehatan mikrobioma usus yang seimbang penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal dan fungsi kekebalan tubuh yang kuat. Konsumsi rutin dapat berkontribusi pada sistem pencernaan yang lebih sehat dan efisien.
-
Mengatur Gula Darah
Studi awal menunjukkan bahwa buah zuriat mungkin memiliki efek hipoglikemik, membantu menurunkan kadar gula darah. Ini disebabkan oleh kemampuannya untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat penyerapan glukosa di usus.
Potensi ini menjadikannya menarik bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2. Namun, diperlukan penelitian klinis skala besar untuk memvalidasi efek ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.
-
Menurunkan Tekanan Darah
Buah zuriat dilaporkan memiliki efek hipotensi, berpotensi membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Mekanisme yang mungkin termasuk relaksasi pembuluh darah dan efek diuretik ringan.
Pengaturan tekanan darah yang sehat sangat penting untuk mencegah penyakit kardiovaskular serius seperti serangan jantung dan stroke. Konsumsi buah ini dapat menjadi bagian dari pendekatan diet untuk menjaga tekanan darah dalam kisaran normal.
-
Menjaga Kesehatan Jantung
Selain efek pada tekanan darah, buah zuriat juga dapat mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. Antioksidan dan senyawa anti-inflamasi di dalamnya membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan mengurangi pembentukan plak aterosklerotik.
Youtube Video:
Kemampuan untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida juga berkontribusi pada perlindungan kardiovaskular. Pendekatan holistik terhadap kesehatan jantung dapat diintegrasikan dengan konsumsi buah ini.
-
Potensi Antikanker
Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak buah zuriat memiliki aktivitas antikanker, menghambat pertumbuhan sel kanker pada berbagai lini sel.
Senyawa fitokimia di dalamnya diduga menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan mencegah metastasis.
Meskipun hasil ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada hewan dan uji klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi terapeutik ini. Ini menunjukkan arah penelitian yang menarik di bidang onkologi.
-
Meningkatkan Imunitas
Kandungan vitamin dan mineral, serta senyawa antioksidan dalam buah zuriat, dapat berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh. Kekebalan yang kuat penting untuk melawan infeksi bakteri, virus, dan jamur.
Konsumsi rutin dapat membantu tubuh lebih siap menghadapi patogen dan mengurangi risiko penyakit. Ini mendukung kesehatan umum dan ketahanan tubuh terhadap berbagai ancaman.
-
Mendukung Kesehatan Ginjal
Buah zuriat secara tradisional digunakan untuk mendukung fungsi ginjal. Sifat diuretik ringan yang dimilikinya dapat membantu membersihkan ginjal dan saluran kemih dari toksin. Beberapa klaim juga menyebutkan kemampuannya untuk mencegah pembentukan batu ginjal.
Meskipun demikian, individu dengan kondisi ginjal yang sudah ada harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi buah ini secara teratur.
-
Mengatasi Masalah Pernapasan
Meskipun bukti ilmiahnya terbatas, beberapa tradisi mengklaim bahwa buah zuriat dapat membantu meredakan masalah pernapasan seperti asma atau batuk. Sifat anti-inflamasi dan antioksidannya mungkin berperan dalam mengurangi peradangan pada saluran napas.
Namun, klaim ini memerlukan penelitian ilmiah yang lebih kuat untuk memvalidasi efektivitasnya dalam konteks medis modern. Penggunaannya harus tetap sebagai pelengkap, bukan pengganti pengobatan medis.
-
Meningkatkan Energi dan Vitalitas
Kandungan nutrisi esensial dalam buah zuriat, termasuk vitamin dan mineral, dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat energi dan vitalitas secara keseluruhan. Konsumsi buah ini dapat membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan stamina.
Ini bukan efek stimulan langsung, melainkan dukungan nutrisi yang komprehensif untuk fungsi tubuh yang optimal. Individu yang mencari peningkatan energi alami dapat mempertimbangkan buah ini.
-
Kesehatan Kulit
Antioksidan dalam buah zuriat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan paparan sinar UV, yang merupakan penyebab utama penuaan dini.
Konsumsi buah ini dapat membantu menjaga elastisitas kulit, mengurangi kerutan, dan memberikan kilau yang sehat. Selain itu, sifat anti-inflamasinya dapat membantu mengatasi kondisi kulit seperti jerawat atau eksim.
Ini menjadikan buah zuriat bermanfaat untuk perawatan kulit dari dalam.
-
Pengelolaan Berat Badan
Kandungan serat yang tinggi dalam buah zuriat dapat membantu dalam pengelolaan berat badan. Serat memberikan rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi nafsu makan, dan membantu mengontrol asupan kalori.
Selain itu, buah ini memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, mencegah lonjakan gula darah yang dapat memicu penyimpanan lemak. Integrasi buah zuriat ke dalam diet seimbang dapat mendukung upaya penurunan atau pemeliharaan berat badan.
-
Meredakan Stres dan Kecemasan
Beberapa adaptogen alami telah dikaitkan dengan kemampuan meredakan stres, dan meskipun bukti spesifik untuk zuriat masih terbatas, profil nutrisinya dapat mendukung fungsi saraf yang sehat.
Beberapa fitokimia mungkin memiliki efek menenangkan pada sistem saraf pusat, membantu mengurangi tingkat kecemasan. Pendekatan nutrisi holistik dapat membantu tubuh lebih baik dalam mengelola respons stres. Namun, ini memerlukan studi lebih lanjut.
-
Mendukung Kesehatan Tulang
Meskipun bukan sumber utama kalsium, buah zuriat mungkin mengandung mineral lain yang penting untuk kesehatan tulang, seperti magnesium dan fosfor. Senyawa antioksidan juga dapat membantu mengurangi peradangan yang dapat merusak jaringan tulang.
Dukungan nutrisi yang komprehensif dari buah-buahan dan sayuran secara umum berkontribusi pada kepadatan dan kekuatan tulang. Ini merupakan aspek penting dari kesehatan jangka panjang.
-
Detoksifikasi Tubuh
Sifat diuretik dan antioksidan buah zuriat dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Dengan membantu ginjal dan hati memproses dan mengeluarkan toksin, buah ini dapat berkontribusi pada pembersihan internal.
Hidrasi yang baik dan asupan serat juga berperan penting dalam eliminasi limbah. Konsumsi rutin dapat mendukung fungsi organ detoksifikasi yang efisien.
-
Sumber Nutrisi Esensial
Buah zuriat merupakan sumber yang baik dari berbagai vitamin dan mineral penting, meskipun profil nutrisinya bervariasi tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhan. Ini dapat mencakup vitamin B kompleks, vitamin C, kalium, dan magnesium.
Nutrisi ini vital untuk berbagai fungsi tubuh, mulai dari metabolisme energi hingga fungsi saraf dan otot. Asupan nutrisi yang beragam dari makanan utuh adalah dasar kesehatan yang baik.
Dalam konteks aplikasi klinis, kasus-kasus terkait penggunaan buah zuriat seringkali bersifat anekdotal atau berdasarkan observasi dalam pengobatan tradisional. Misalnya, pasangan yang mengalami kesulitan konsepsi seringkali mencoba mengonsumsi buah zuriat sebagai upaya alami untuk meningkatkan kesuburan.
Mereka melaporkan adanya peningkatan siklus menstruasi yang lebih teratur atau peningkatan kualitas sperma setelah konsumsi rutin, meskipun data objektif dari tes laboratorium seringkali tidak selalu tersedia secara luas untuk mendukung klaim ini secara ilmiah.
Ini menyoroti tantangan dalam mengumpulkan bukti empiris yang kuat dari praktik tradisional.
Kasus lain melibatkan individu dengan kondisi peradangan kronis, seperti radang sendi atau penyakit radang usus, yang mencari alternatif alami untuk mengurangi gejala.
Konsumsi ekstrak atau air rebusan buah zuriat dilaporkan memberikan efek pereda nyeri atau mengurangi keparangan episode peradangan. Mekanisme ini diduga berkaitan dengan sifat anti-inflamasi yang ditemukan pada komponen bioaktif buah tersebut, seperti flavonoid dan polifenol.
Namun, penting untuk dicatat bahwa respons individu dapat sangat bervariasi, dan efek ini mungkin tidak universal.
Terkait manajemen diabetes, beberapa pasien dengan diabetes tipe 2, yang kesulitan mengendalikan kadar gula darah mereka, telah mencoba buah zuriat sebagai suplemen.
Mereka terkadang melaporkan penurunan kadar glukosa darah puasa dan pascaprandial setelah mengonsumsi buah ini secara teratur. Fenomena ini mungkin terkait dengan potensi buah zuriat dalam meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat penyerapan glukosa.
Namun, ahli endokrinologi selalu menekankan pentingnya tidak menggantikan terapi medis konvensional dengan suplemen herbal tanpa pengawasan medis yang ketat.
Kasus-kasus kesehatan kardiovaskular juga muncul, di mana individu dengan tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tidak sehat mencoba mengintegrasikan buah zuriat ke dalam diet mereka.
Beberapa laporan menunjukkan adanya sedikit penurunan tekanan darah atau perbaikan profil lipid setelah konsumsi rutin. Ini mungkin disebabkan oleh efek antioksidan dan anti-inflamasi buah yang melindungi pembuluh darah.
Menurut Dr. Amir Khan, seorang peneliti fitoterapi, “Meskipun menjanjikan, efek ini seringkali bersifat moderat dan harus dilihat sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, bukan sebagai obat tunggal.”
Dalam ranah kesehatan pencernaan, individu yang menderita sembelit kronis atau masalah pencernaan lainnya sering menemukan bantuan dari kandungan serat buah zuriat.
Konsumsi serat yang memadai sangat penting untuk menjaga keteraturan buang air besar dan kesehatan mikrobiota usus. Pasien melaporkan peningkatan frekuensi dan konsistensi tinja setelah menambahkan buah ini ke dalam diet mereka.
Ini adalah salah satu area di mana manfaatnya lebih mudah diamati karena efek fisik yang jelas pada sistem pencernaan.
Aspek kesehatan kulit juga mendapat perhatian, dengan beberapa pengguna melaporkan perbaikan pada kondisi kulit seperti jerawat atau hiperpigmentasi setelah mengonsumsi buah zuriat.
Antioksidan dalam buah ini dapat membantu melawan kerusakan sel kulit akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada penuaan dini dan masalah kulit lainnya.
Meskipun demikian, banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan kulit, dan efek dari buah zuriat kemungkinan besar merupakan kontribusi komplementer.
Kasus-kasus terkait peningkatan energi dan vitalitas juga sering dijumpai. Individu yang merasa lesu atau mengalami kelelahan kronis terkadang beralih ke buah zuriat sebagai bagian dari regimen nutrisi mereka.
Mereka melaporkan peningkatan stamina dan penurunan rasa lelah, yang mungkin disebabkan oleh kandungan nutrisi makro dan mikro yang mendukung metabolisme energi. Namun, efek ini seringkali subjektif dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor gaya hidup.
Secara keseluruhan, meskipun banyak laporan positif dari pengguna, konsistensi dan validitas ilmiah dari kasus-kasus ini masih memerlukan penelitian yang lebih terstruktur.
“Pengalaman anekdotal memberikan petunjuk awal, tetapi bukti ilmiah yang kuat dari uji klinis yang terkontrol sangat penting untuk mengonfirmasi manfaat dan keamanan jangka panjang,” demikian pandangan Profesor Siti Aminah, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, yang menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memverifikasi klaim-klaim ini secara objektif.
Tips dan Detail Konsumsi Buah Zuriat
Mengintegrasikan buah zuriat ke dalam pola makan dapat menjadi cara yang menarik untuk mengeksplorasi potensi manfaat kesehatannya.
Namun, penting untuk memahami cara konsumsi yang tepat dan beberapa detail penting lainnya untuk memaksimalkan khasiatnya dan memastikan keamanan.
Buah ini memiliki tekstur yang keras dan memerlukan persiapan khusus sebelum dapat dikonsumsi, berbeda dengan buah-buahan lunak pada umumnya. Pertimbangan mengenai dosis dan interaksi juga perlu diperhatikan dengan seksama.
-
Persiapan dan Konsumsi
Buah zuriat memiliki kulit luar yang sangat keras dan biji di dalamnya. Umumnya, buah ini dipotong menjadi dua bagian, dan bagian dagingnya yang berwarna putih atau kekuningan direbus hingga lunak.
Air rebusan inilah yang biasanya dikonsumsi, atau daging buahnya dapat dihaluskan dan dicampur dengan madu atau bahan lain. Proses perebusan yang lama seringkali diperlukan untuk melarutkan senyawa bioaktif ke dalam air.
Disarankan untuk membelah buah dengan alat yang kuat, seperti gergaji kecil atau pisau besar dan palu, karena kekerasannya.
-
Dosis dan Frekuensi
Tidak ada dosis standar yang direkomendasikan secara ilmiah untuk buah zuriat, karena sebagian besar klaim didasarkan pada penggunaan tradisional.
Umumnya, air rebusan dari satu potong buah (sekitar setengah buah) per hari atau setiap dua hari sekali dianggap aman. Konsumsi berlebihan harus dihindari karena kurangnya data keamanan jangka panjang.
Individu disarankan untuk memulai dengan dosis kecil dan memantau respons tubuh mereka terhadap konsumsi.
-
Penyimpanan
Buah zuriat dapat disimpan pada suhu kamar di tempat yang kering dan sejuk selama beberapa minggu atau bahkan bulan karena kekerasannya. Setelah direbus, air rebusan dapat disimpan di lemari es hingga 2-3 hari.
Daging buah yang sudah direbus juga dapat disimpan dalam wadah kedap udara di lemari es untuk konsumsi lebih lanjut. Pastikan buah tidak terpapar kelembaban berlebihan untuk mencegah pertumbuhan jamur.
-
Potensi Efek Samping dan Interaksi
Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan (misalnya, kembung atau diare) terutama pada awal konsumsi atau jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Belum ada penelitian yang memadai mengenai interaksi buah zuriat dengan obat-obatan resep, sehingga individu yang sedang menjalani pengobatan, terutama untuk kondisi kronis seperti diabetes atau hipertensi, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Wanita hamil atau menyusui juga disarankan untuk berhati-hati dan mencari nasihat medis.
-
Memilih Buah Zuriat Berkualitas
Pilihlah buah zuriat yang utuh, tidak retak, dan terasa berat. Buah yang baik tidak menunjukkan tanda-tanda kebusukan atau jamur pada kulitnya.
Sumber yang terpercaya dari toko herbal atau pasar yang menjual produk impor seringkali merupakan pilihan terbaik untuk memastikan kualitas.
Hindari buah yang terlihat kering atau rapuh, karena ini mungkin menandakan kualitas yang buruk atau usia simpan yang terlalu lama. Kualitas buah akan memengaruhi kandungan nutrisi yang diekstrak.
Penelitian ilmiah mengenai buah zuriat (Hyphaene thebaica) masih terus berkembang, dengan sebagian besar studi awal berfokus pada analisis fitokimia dan aktivitas biologis in vitro atau in vivo pada hewan.
Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2017 oleh El-Nashar et al. menyelidiki potensi antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak metanol buah zuriat.
Penelitian ini menggunakan metode uji radikal bebas DPPH dan ABTS untuk menunjukkan kapasitas antioksidan yang signifikan, serta menguji efeknya pada tikus dengan peradangan yang diinduksi, menunjukkan penurunan yang nyata pada penanda inflamasi.
Desain penelitian ini berfokus pada identifikasi senyawa aktif dan verifikasi efek pada model biologis.
Studi lain oleh Al-Attar dan Al-Marzooq pada tahun 2019, yang dimuat di International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research, mengeksplorasi efek ekstrak buah zuriat pada kesuburan tikus jantan.
Penelitian ini melibatkan sampel tikus yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang menerima ekstrak buah zuriat. Metode yang digunakan meliputi analisis parameter sperma (jumlah, motilitas, morfologi) dan kadar hormon reproduksi.
Temuan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada parameter kesuburan dan keseimbangan hormon pada kelompok yang diberikan ekstrak, memberikan dasar ilmiah awal untuk klaim tradisional terkait kesuburan.
Meskipun ada hasil yang menjanjikan dari studi praklinis, ada pula pandangan yang menyoroti keterbatasan bukti yang tersedia. Kritik utama seringkali berpusat pada kurangnya uji klinis acak, tersamar ganda, dan terkontrol plasebo pada manusia.
Misalnya, beberapa ahli berpendapat bahwa temuan dari studi in vitro atau pada hewan tidak selalu dapat langsung digeneralisasikan pada manusia karena perbedaan fisiologi dan metabolisme.
Dr. Ahmad Fadhil, seorang farmakolog, pernah menyatakan, “Potensi terapeutik buah zuriat sangat menarik di laboratorium, namun kita memerlukan uji klinis yang ketat untuk memastikan efikasi dan keamanan pada populasi manusia sebelum rekomendasi medis dapat diberikan secara luas.”
Pandangan lain juga mencatat variasi dalam komposisi fitokimia buah zuriat tergantung pada lokasi geografis, kondisi pertumbuhan, dan metode ekstraksi, yang dapat memengaruhi konsistensi hasil penelitian.
Sebagai contoh, buah zuriat yang tumbuh di Mesir mungkin memiliki profil senyawa yang sedikit berbeda dari yang tumbuh di Yaman.
Oleh karena itu, standardisasi produk dan metodologi penelitian menjadi krusial untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan dapat direplikasi. Keterbatasan ini adalah alasan mengapa banyak peneliti menyerukan penelitian lebih lanjut yang lebih terstandardisasi dan berskala besar.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis ilmiah yang ada dan klaim tradisional, beberapa rekomendasi dapat diberikan terkait konsumsi buah zuriat.
Pertama, individu yang mempertimbangkan untuk mengonsumsi buah zuriat, terutama untuk tujuan kesehatan spesifik seperti kesuburan atau pengelolaan penyakit kronis, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Ini penting untuk memastikan bahwa konsumsi buah tidak berinteraksi dengan kondisi medis yang sudah ada atau pengobatan yang sedang dijalani. Pendekatan terintegrasi dengan pengawasan medis adalah yang paling bijaksana.
Kedua, prioritaskan buah zuriat dari sumber yang terpercaya dan pastikan keasliannya. Kualitas buah dapat sangat memengaruhi kandungan senyawa bioaktifnya. Proses persiapan harus dilakukan dengan benar, umumnya melalui perebusan untuk mengekstrak senyawa aktif ke dalam air.
Konsumen juga harus memahami bahwa buah zuriat adalah suplemen alami dan bukan pengganti pengobatan medis konvensional untuk kondisi serius. Ini harus menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang menyeluruh.
Ketiga, mulailah dengan dosis kecil dan amati respons tubuh. Meskipun umumnya aman, setiap individu dapat bereaksi berbeda. Jika timbul efek samping yang tidak diinginkan, hentikan konsumsi dan cari nasihat medis.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan dosis yang aman dan efektif serta untuk memahami potensi efek jangka panjang. Pengguna harus selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penggunaan suplemen herbal.
Secara keseluruhan, buah zuriat menunjukkan potensi yang signifikan dalam berbagai aspek kesehatan, mulai dari peningkatan kesuburan hingga efek antioksidan, anti-inflamasi, dan dukungan metabolik.
Kandungan fitokimia yang kaya, seperti flavonoid dan polifenol, merupakan dasar ilmiah dari banyak klaim tradisional yang telah beredar selama berabad-abad.
Meskipun demikian, sebagian besar bukti ilmiah yang mendukung manfaat ini masih berasal dari studi praklinis (in vitro dan in vivo pada hewan), yang menjanjikan tetapi memerlukan validasi lebih lanjut pada manusia.
Meskipun laporan anekdotal dari pengguna sangat positif, kekosongan data dari uji klinis terkontrol pada manusia menjadi tantangan utama dalam memberikan rekomendasi medis yang definitif.
Oleh karena itu, arah penelitian di masa depan harus berfokus pada pelaksanaan uji klinis acak, tersamar ganda, dan terkontrol plasebo untuk mengkonfirmasi efikasi, keamanan, dan dosis optimal buah zuriat pada populasi manusia.
Selain itu, penelitian lebih lanjut mengenai standarisasi ekstrak dan identifikasi senyawa bioaktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek terapeutik akan sangat berharga.
Dengan penelitian yang lebih mendalam, buah zuriat berpotensi menjadi bagian yang lebih terintegrasi dalam strategi kesehatan holistik.