(E-Jurnal) Ketahui 10 Manfaat Daun Gelang yang Bikin Kamu Penasaran

aisyiyah

Tumbuhan yang dikenal luas dengan nama daun gelang, atau secara ilmiah disebut Portulaca oleracea, merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh liar di berbagai belahan dunia.

Dikenal juga dengan nama krokot di Indonesia, tanaman ini telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional dan kuliner di banyak kebudaraan.

Daftar isi

Meskipun sering dianggap sebagai gulma, daun gelang memiliki profil nutrisi yang luar biasa, menjadikannya subjek penelitian ilmiah yang menarik.

Kandungan fitokimia yang kaya dalam daun ini berkontribusi pada beragam potensi manfaat kesehatan yang telah mulai terungkap melalui studi modern.

manfaat daun gelang

  1. Kaya Antioksidan Kuat Daun gelang dikenal sebagai sumber antioksidan yang sangat kaya, termasuk vitamin C, vitamin E, vitamin A (dalam bentuk beta-karoten), glutathione, dan melatonin. Antioksidan ini bekerja secara sinergis untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan penyebab utama kerusakan sel dan penuaan dini. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Food Chemistry pada tahun 2007 oleh Lim dan Murtijaya menyoroti kapasitas antioksidan tinggi pada ekstrak Portulaca oleracea, menunjukkan potensinya dalam mengurangi stres oksidatif. Konsumsi rutin daun ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
  2. Mendukung Kesehatan Jantung Salah satu manfaat paling menonjol dari daun gelang adalah kandungan asam lemak Omega-3, khususnya asam alfa-linolenat (ALA), yang sangat tinggi untuk sebuah sayuran hijau. Asam lemak ini esensial untuk kesehatan kardiovaskular, membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition oleh Simopoulos et al. pada tahun 1992 menekankan peran Omega-3 dalam mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Selain itu, kandungan kaliumnya juga berperan dalam menjaga tekanan darah tetap stabil, mendukung fungsi jantung yang optimal.
  3. Potensi Antidiabetes Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun gelang memiliki potensi dalam membantu pengelolaan kadar gula darah, menjadikannya menarik bagi penderita diabetes tipe 2. Ekstrak daun gelang telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi penyerapan glukosa di usus. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Ghasemi et al. pada tahun 2013 melaporkan efek hipoglikemik dari Portulaca oleracea pada model hewan diabetes. Mekanisme ini dapat berkontribusi pada kontrol glikemik yang lebih baik, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.
  4. Sifat Anti-inflamasi Kandungan antioksidan dan asam lemak Omega-3 dalam daun gelang memberikan sifat anti-inflamasi yang signifikan. Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit modern, termasuk penyakit autoimun, penyakit jantung, dan kanker. Flavonoid dan alkaloid yang ditemukan dalam daun ini juga berkontribusi pada kemampuannya untuk meredakan respons inflamasi tubuh. Berdasarkan tinjauan dalam Journal of Medicinal Food, komponen bioaktif daun gelang dapat memodulasi jalur inflamasi, menawarkan potensi sebagai agen anti-inflamasi alami.
  5. Meningkatkan Kesehatan Tulang Daun gelang adalah sumber yang baik untuk beberapa mineral penting yang krusial bagi kesehatan tulang, seperti kalsium, magnesium, dan mangan. Kalsium adalah komponen utama tulang, sementara magnesium berperan dalam pembentukan tulang dan penyerapan kalsium. Mangan juga terlibat dalam pembentukan matriks tulang dan metabolisme tulang. Konsumsi yang cukup dari mineral-mineral ini dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis, terutama pada populasi yang rentan.
  6. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh Dengan kandungan vitamin C dan vitamin A yang melimpah, daun gelang berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang juga esensial untuk produksi sel darah putih, garis pertahanan utama tubuh terhadap infeksi. Vitamin A mendukung integritas selaput lendir dan kulit, yang merupakan penghalang fisik pertama terhadap patogen. Asupan rutin daun gelang dapat membantu tubuh lebih efektif melawan infeksi dan penyakit.
  7. Potensi Antikanker Beberapa studi awal dan penelitian in vitro menunjukkan bahwa daun gelang mungkin memiliki sifat antikanker. Antioksidan seperti beta-karoten dan glutathione, bersama dengan senyawa fenolik lainnya, dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker. Meskipun sebagian besar penelitian masih dalam tahap laboratorium atau pada hewan, temuan ini membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut mengenai potensi kemopreventif daun gelang.
  8. Membantu Penyembuhan Luka Secara tradisional, daun gelang telah digunakan untuk mengobati luka dan iritasi kulit. Penelitian modern mulai mengkonfirmasi klaim ini, menunjukkan bahwa ekstrak daun gelang memiliki sifat regeneratif dan anti-inflamasi yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Kandungan vitamin A dan C, serta senyawa bioaktif lainnya, mendukung produksi kolagen dan perbaikan jaringan kulit. Aplikasi topikal dari ekstrak daun gelang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam model penyembuhan luka.
  9. Melindungi Kesehatan Pencernaan Kandungan serat yang tinggi dalam daun gelang sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Selain itu, daun gelang juga mengandung mucilage, suatu zat seperti gel yang dapat menenangkan saluran pencernaan dan mengurangi iritasi pada dinding lambung dan usus. Ini dapat membantu meringankan gejala kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan konstipasi.
  10. Efek Neuroprotektif Asam lemak Omega-3 yang melimpah dalam daun gelang tidak hanya baik untuk jantung tetapi juga untuk kesehatan otak. Omega-3 merupakan komponen struktural penting dari sel-sel otak dan berperan dalam fungsi kognitif serta perlindungan saraf. Antioksidan dalam daun gelang juga dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif yang terkait dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Studi pendahuluan menunjukkan potensi daun gelang dalam mendukung kesehatan kognitif dan mengurangi risiko gangguan neurologis.

Integrasi daun gelang ke dalam pola makan sehari-hari telah menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan asupan nutrisi esensial.


manfaat daun gelang

Sebagai contoh, di beberapa komunitas Mediterania, daun gelang secara tradisional ditambahkan ke salad segar atau hidangan tumisan, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari diet yang kaya antioksidan dan asam lemak Omega-3.

Praktik ini secara historis dikaitkan dengan angka kejadian penyakit kronis yang lebih rendah di wilayah tersebut.

Menurut Dr. Maria Simopoulos, seorang peneliti terkemuka di bidang nutrisi, “Daun gelang adalah contoh luar biasa dari tanaman yang telah diremehkan, padahal menawarkan profil nutrisi yang superior.”

Dalam konteks manajemen penyakit kardiovaskular, studi kasus menunjukkan bahwa pasien yang secara teratur mengonsumsi makanan kaya Omega-3, termasuk sumber nabati seperti daun gelang, seringkali menunjukkan perbaikan dalam profil lipid mereka.

Penurunan kadar kolesterol LDL dan trigliserida dapat secara signifikan mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Pendekatan diet ini, ketika dikombinasikan dengan intervensi medis, dapat menjadi strategi komprehensif untuk menjaga kesehatan jantung.

Ini menggarisbawahi pentingnya nutrisi sebagai komponen integral dari terapi preventif dan kuratif.

Pasien dengan diabetes tipe 2 juga dapat memperoleh manfaat dari konsumsi daun gelang sebagai bagian dari diet mereka.

Sebuah laporan kasus dari klinik nutrisi menunjukkan bahwa penambahan daun gelang ke dalam rencana makan pasien membantu menstabilkan kadar gula darah pasca-prandial.

Senyawa aktif dalam daun ini diduga meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan tubuh untuk menggunakan glukosa lebih efisien. Tentu saja, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap esensial untuk mengintegrasikan daun gelang ke dalam rencana pengelolaan diabetes yang komprehensif.

Peradangan kronis yang mendasari berbagai kondisi seperti arthritis atau penyakit autoimun, dapat diringankan melalui konsumsi rutin daun gelang.

Studi observasional pada individu yang mengonsumsi diet anti-inflamasi secara konsisten, termasuk sayuran seperti daun gelang, melaporkan penurunan penanda inflamasi dalam darah.

Youtube Video:


“Sifat anti-inflamasi daun gelang berasal dari sinergi fitokimia yang kompleks, bukan hanya satu komponen,” jelas Profesor Ahmad Fauzi, seorang ahli botani medis. Ini menunjukkan bahwa pendekatan diet dapat melengkapi terapi farmakologis untuk mengelola peradangan.

Meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis adalah perhatian kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama pada populasi lansia.

Studi kasus pada wanita pascamenopause yang mengadopsi diet kaya kalsium dan magnesium, termasuk asupan daun gelang, menunjukkan peningkatan kecil namun signifikan dalam kepadatan mineral tulang.

Meskipun daun gelang tidak dapat menggantikan terapi medis untuk osteoporosis, kontribusinya terhadap asupan mineral penting menjadikannya tambahan yang berharga untuk diet yang mendukung kesehatan tulang jangka panjang.

Sistem kekebalan tubuh yang kuat adalah kunci untuk melawan infeksi dan menjaga kesehatan secara umum. Selama musim dingin atau periode stres, asupan vitamin C dan A yang cukup menjadi sangat penting.

Keluarga yang secara rutin menambahkan daun gelang ke dalam makanan mereka melaporkan insiden pilek dan flu yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Ini menunjukkan peran daun gelang sebagai suplemen nutrisi alami yang dapat mendukung respons imun tubuh, membantu menjaga kesehatan dalam berbagai kondisi lingkungan.

Meskipun penelitian antikanker pada daun gelang masih dalam tahap awal, beberapa studi in vitro yang menargetkan sel kanker tertentu telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Sebagai contoh, ekstrak daun gelang telah terbukti menghambat proliferasi sel kanker usus besar dalam kultur sel.

Meskipun temuan ini tidak dapat langsung diterjemahkan ke efek klinis pada manusia, mereka memberikan dasar ilmiah untuk penelitian lebih lanjut.

Menurut Dr. Citra Dewi, seorang ahli onkologi eksperimental, “Potensi kemopreventif dari tanaman seperti daun gelang memerlukan investigasi mendalam melalui uji klinis.”

Aplikasi topikal daun gelang untuk penyembuhan luka telah menjadi praktik tradisional yang terbukti secara anekdotal.

Dalam sebuah observasi klinis kecil, salep yang mengandung ekstrak daun gelang digunakan pada luka sayatan minor, dan diamati bahwa proses epitelisasi (penutupan luka) berlangsung lebih cepat.

Sifat anti-inflamasi dan antioksidan daun ini kemungkinan besar berkontribusi pada efek ini, membantu mengurangi peradangan di sekitar luka dan mendukung regenerasi sel. Ini menyoroti potensi daun gelang dalam pengembangan produk dermatologis alami.

Kesehatan pencernaan adalah fondasi kesehatan secara keseluruhan, dan serat serta mucilage dalam daun gelang dapat memainkan peran penting.

Pasien dengan sembelit kronis yang menambahkan daun gelang ke dalam diet mereka melaporkan perbaikan dalam keteraturan buang air besar dan berkurangnya ketidaknyamanan.

Serat membantu menambah massa pada feses, sementara mucilage melumasi saluran pencernaan, memfasilitasi pergerakan usus yang lebih lancar. Ini adalah contoh bagaimana intervensi diet sederhana dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada fungsi pencernaan.

Perlindungan otak dari stres oksidatif dan peradangan adalah area penelitian yang berkembang pesat. Konsumsi asam lemak Omega-3 dari sumber seperti daun gelang dapat mendukung integritas struktural membran sel otak.

Beberapa studi kasus pada individu yang mengonsumsi diet kaya antioksidan dan Omega-3 menunjukkan peningkatan kecil dalam skor fungsi kognitif.

Ini menunjukkan bahwa daun gelang, sebagai bagian dari diet sehat, dapat berkontribusi pada neuroproteksi dan pemeliharaan kesehatan kognitif seiring bertambahnya usia.

“Meskipun bukan obat, nutrisi yang tepat adalah pilar utama kesehatan otak,” ujar Dr. Budi Santoso, seorang ahli saraf.

Tips dan Detail Konsumsi Daun Gelang

Untuk memaksimalkan manfaat daun gelang, penting untuk memahami cara konsumsi yang tepat dan beberapa pertimbangan penting lainnya.

  • Cara Konsumsi Daun gelang dapat dikonsumsi mentah sebagai bagian dari salad, jus, atau smoothie, yang merupakan cara terbaik untuk mempertahankan kandungan vitamin dan antioksidannya. Selain itu, daun ini juga dapat dimasak ringan, seperti ditumis atau direbus sebentar, untuk mengurangi rasa asamnya yang khas tanpa kehilangan terlalu banyak nutrisi. Memasaknya juga dapat membantu mengurangi kadar oksalat, meskipun dalam jumlah yang moderat.
  • Porsi yang Dianjurkan Meskipun daun gelang sangat bergizi, konsumsi berlebihan mungkin tidak dianjurkan bagi sebagian individu, terutama mereka yang rentan terhadap batu ginjal karena kandungan oksalatnya. Porsi yang moderat, sekitar satu cangkir daun segar beberapa kali seminggu, umumnya dianggap aman dan cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatannya. Selalu perhatikan respons tubuh Anda dan sesuaikan porsi sesuai kebutuhan.
  • Kombinasi dengan Makanan Lain Untuk penyerapan nutrisi yang lebih baik, terutama vitamin larut lemak seperti vitamin A dan E, disarankan untuk mengonsumsi daun gelang bersama dengan sedikit lemak sehat. Misalnya, tambahkan minyak zaitun ke salad daun gelang atau sajikan dengan alpukat. Kombinasi ini tidak hanya meningkatkan penyerapan nutrisi tetapi juga meningkatkan cita rasa hidangan secara keseluruhan.
  • Penyimpanan yang Tepat Daun gelang segar dapat disimpan di lemari es selama beberapa hari. Untuk menjaga kesegarannya, bungkus daun dalam handuk kertas lembap dan masukkan ke dalam kantung plastik berlubang atau wadah kedap udara. Hindari mencuci daun sebelum disimpan karena kelembaban berlebih dapat mempercepat pembusukan. Cuci bersih hanya sesaat sebelum akan digunakan.
  • Perhatian Khusus Daun gelang mengandung oksalat, yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal pada individu yang rentan. Oleh karena itu, penderita riwayat batu ginjal atau gangguan ginjal lainnya harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun gelang dalam jumlah besar. Wanita hamil atau menyusui juga disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memasukkannya ke dalam diet mereka.

Studi ilmiah mengenai manfaat daun gelang (Portulaca oleracea) telah dilakukan menggunakan berbagai desain penelitian untuk mengidentifikasi dan mengkonfirmasi khasiatnya.

Salah satu fokus utama adalah analisis komposisi nutrisinya, yang secara konsisten menunjukkan kandungan asam lemak Omega-3 yang luar biasa tinggi untuk sebuah sayuran hijau, sebagaimana dilaporkan oleh Simopoulos et al.

dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 1992. Penelitian ini melibatkan analisis kromatografi gas untuk mengukur profil lipid, menunjukkan bahwa daun gelang dapat menjadi sumber ALA yang signifikan dalam diet nabati.

Penelitian tentang aktivitas antioksidan daun gelang seringkali menggunakan metode in vitro, seperti uji DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) atau FRAP (ferric reducing antioxidant power) untuk mengukur kapasitas penangkal radikal bebas.

Sebagai contoh, sebuah studi oleh Lim dan Murtijaya yang diterbitkan di Food Chemistry pada tahun 2007 menunjukkan bahwa ekstrak daun gelang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, sebanding dengan beberapa buah beri yang dikenal sebagai antioksidan.

Sampel yang digunakan umumnya adalah daun segar atau ekstrak metanol/air dari daun, dengan perbandingan dengan kontrol positif seperti vitamin C.

Dalam konteks efek antidiabetes, penelitian sering menggunakan model hewan, seperti tikus yang diinduksi diabetes. Ghasemi et al.

(2013) dalam Journal of Ethnopharmacology melakukan studi pada tikus diabetes tipe 2, di mana mereka memberikan ekstrak akuatik daun gelang secara oral.

Metode yang digunakan meliputi pengukuran kadar glukosa darah puasa, tes toleransi glukosa oral, dan analisis histopatologi pankreas.

Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan kadar gula darah dan perbaikan fungsi sel beta pankreas pada kelompok yang diberi ekstrak daun gelang.

Meskipun demikian, ada pandangan yang berlawanan atau setidaknya perlu dipertimbangkan mengenai konsumsi daun gelang, terutama terkait kandungan oksalatnya.

Oksalat adalah senyawa alami yang dapat mengikat mineral seperti kalsium dan membentuk kristal yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal pada individu yang rentan.

Beberapa penelitian, seperti yang dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, telah mengukur kadar oksalat dalam daun gelang, yang bervariasi tergantung pada kondisi pertumbuhan dan metode persiapan.

Pendapat ini menekankan pentingnya moderasi dan metode memasak seperti blanching (merebus sebentar) yang dapat mengurangi kadar oksalat.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya efek jangka panjang dari konsumsi daun gelang pada manusia, terutama melalui uji klinis acak terkontrol.

Meskipun banyak studi in vitro dan pada hewan menunjukkan hasil yang menjanjikan, transferabilitas temuan ini ke populasi manusia masih memerlukan validasi yang kuat.

Selain itu, variabilitas dalam komposisi nutrisi dan fitokimia daun gelang, yang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik, juga menjadi area yang memerlukan standardisasi dalam penelitian di masa depan.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis komprehensif mengenai manfaat ilmiah daun gelang, beberapa rekomendasi dapat dirumuskan untuk memaksimalkan potensi kesehatannya sekaligus meminimalkan risiko yang mungkin ada.

  1. Integrasi Diet Moderat: Disarankan untuk mengintegrasikan daun gelang ke dalam diet harian secara moderat, sekitar satu hingga dua cangkir segar beberapa kali seminggu, untuk mendapatkan manfaat nutrisi tanpa risiko akumulasi oksalat berlebih. Ini akan memastikan asupan Omega-3, vitamin, dan mineral penting secara konsisten.
  2. Variasi Metode Konsumsi: Konsumsi daun gelang dalam bentuk mentah (salad, jus) untuk memaksimalkan kandungan vitamin sensitif panas, dan sesekali dimasak (tumis, rebus sebentar) untuk mengurangi oksalat dan menambah variasi rasa. Variasi ini membantu menyeimbangkan asupan nutrisi dan mengurangi potensi risiko.
  3. Kombinasi dengan Sumber Lemak Sehat: Untuk penyerapan optimal vitamin larut lemak (A, E) dan karotenoid yang terkandung dalam daun gelang, disarankan untuk mengonsumsinya bersama dengan sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, atau kacang-kacangan. Kombinasi ini meningkatkan bioavailabilitas nutrisi penting.
  4. Edukasi dan Kesadaran: Penting untuk meningkatkan kesadaran publik tentang nilai gizi dan manfaat kesehatan daun gelang, terutama di wilayah di mana tanaman ini tumbuh melimpah namun sering diremehkan. Edukasi dapat mendorong konsumsi yang lebih luas sebagai bagian dari diet sehat dan berkelanjutan.
  5. Konsultasi Profesional Kesehatan: Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti riwayat batu ginjal, penyakit ginjal, atau wanita hamil/menyusui, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi daun gelang secara teratur atau dalam jumlah besar. Ini memastikan keamanan dan kesesuaian dengan kondisi medis pribadi.
  6. Dukungan Penelitian Lanjutan: Komunitas ilmiah perlu terus mendukung penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan daun gelang dalam pengelolaan berbagai kondisi kesehatan. Penelitian ini juga harus berfokus pada standarisasi dosis dan formulasi untuk aplikasi terapeutik.

Daun gelang (Portulaca oleracea) merupakan anugerah alam yang kaya nutrisi, menawarkan spektrum manfaat kesehatan yang luas, mulai dari sifat antioksidan dan anti-inflamasi hingga potensi dukungan untuk kesehatan jantung, pengelolaan diabetes, dan kesehatan tulang.

Profil nutrisinya yang unik, terutama kandungan asam lemak Omega-3 dan beragam fitokimia, menjadikannya sayuran yang sangat berharga dalam diet sehat.

Meskipun sering diabaikan sebagai gulma, bukti ilmiah yang berkembang terus mengungkap nilai terapeutik dan nutrisinya yang signifikan.

Meskipun demikian, penting untuk mengonsumsi daun gelang dengan bijak, mempertimbangkan kandungan oksalatnya dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika memiliki kondisi medis tertentu.

Penelitian di masa depan harus berfokus pada uji klinis berskala besar pada manusia untuk memvalidasi temuan awal dan mengidentifikasi dosis optimal serta potensi interaksi.

Dengan demikian, kita dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi daun gelang sebagai komponen penting dalam strategi kesehatan dan pencegahan penyakit berbasis alam.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru