
Tata cara pelaksanaan salat sunnah yang dikerjakan khusus pada bulan Ramadan ini memiliki kekhususan tersendiri. Salat ini dikerjakan setelah salat Isya dan sebelum salat Witir. Umumnya, salat tarawih dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala, meskipun dapat pula dikerjakan secara sendiri. Pelaksanaan salat tarawih berjamaah memungkinkan umat muslim untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan keimanan bersama.
Sebagai contoh, jamaah dapat melaksanakan salat tarawih sebanyak 23 rakaat dengan 11 salam. Atau, dapat pula dilaksanakan sebanyak 11 rakaat dengan 5 salam. Kedua pilihan tersebut sama-sama diterima dan memiliki dasar hukum yang kuat. Penting bagi setiap muslim untuk memilih jumlah rakaat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisiknya, tanpa merasa terbebani atau memaksakan diri.
Urutan Sholat Tarawih
Salat tarawih diawali dengan niat. Niat salat tarawih dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan. Niat tersebut menunjukkan tujuan dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah. Setelah niat, dilanjutkan dengan takbiratul ihram, seperti halnya salat fardhu.
Simak Video untuk urutan sholat tarawih:
Setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah. Doa iftitah merupakan doa pembuka salat yang dibaca setelah takbiratul ihram. Setelah doa iftitah, membaca surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an.
Selanjutnya, melakukan gerakan rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Rangkaian gerakan ini dilakukan dengan tuma’ninah dan khusyuk. Setelah sujud kedua, berdiri untuk rakaat kedua dan melakukan gerakan yang sama seperti rakaat pertama.
Setelah rakaat kedua, duduk tasyahud akhir dan membaca tasyahud. Setelah tasyahud, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian, memberi salam ke kanan dan ke kiri.
Jumlah rakaat salat tarawih dapat bervariasi, bisa 8 rakaat atau 20 rakaat. Setelah salat tarawih, dilanjutkan dengan salat witir. Salat witir merupakan penutup salat malam dan dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil.
Antara setiap dua rakaat salat tarawih, disunnahkan untuk beristirahat sejenak. Istirahat ini dapat diisi dengan membaca dzikir atau doa. Waktu istirahat ini juga dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri untuk rakaat selanjutnya.
Dalam pelaksanaan salat tarawih berjamaah, imam membaca surat Al-Qur’an dengan suara keras pada dua rakaat pertama. Sedangkan pada rakaat-rakaat selanjutnya, imam membaca surat Al-Qur’an dengan suara pelan.
Pelaksanaan salat tarawih dengan khusyuk dan penuh keikhlasan akan memberikan banyak manfaat bagi umat muslim, baik dari segi spiritual maupun sosial. Semoga kita semua dapat memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan ini.
Poin-Poin Penting dalam Urutan Sholat Tarawih
- Niat. Niat merupakan hal yang mendasar dalam setiap ibadah, termasuk salat tarawih. Niat yang tulus dan ikhlas akan menjadikan ibadah lebih bermakna. Niat salat tarawih diucapkan sebelum takbiratul ihram. Pastikan niat sudah tertanam dalam hati sebelum memulai salat.
- Takbiratul Ihram. Takbiratul ihram menandai dimulainya salat. Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Gerakan dan ucapan ini harus dilakukan dengan khusyuk dan penuh kesadaran.
- Membaca Surat Al-Fatihah. Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun dalam setiap rakaat salat, termasuk salat tarawih. Surat Al-Fatihah dibaca setelah doa iftitah. Membaca Al-Fatihah dengan tartil dan memahami maknanya akan menambah kekhusyukan dalam salat.
- Rukuk dan Sujud. Rukuk dan sujud merupakan gerakan inti dalam salat. Gerakan ini dilakukan dengan tuma’ninah dan khusyuk. Pastikan posisi tubuh sudah benar saat rukuk dan sujud agar salat sah.
- Tasyahud Akhir. Tasyahud akhir dibaca setelah rakaat kedua pada setiap dua rakaat salat tarawih. Tasyahud akhir merupakan ungkapan syahadat dan pujian kepada Allah SWT. Bacalah tasyahud akhir dengan tenang dan khusyuk.
- Salam. Salam merupakan tanda berakhirnya salat. Salam dilakukan dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum Warahmatullah”. Salam menandakan kita telah selesai melaksanakan ibadah salat.
- Witir. Salat witir dikerjakan setelah salat tarawih. Salat witir merupakan salat sunnah yang dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil. Salat witir menjadi penutup salat malam di bulan Ramadan.
Tips Melaksanakan Sholat Tarawih dengan Khusyuk
- Mempersiapkan diri sebelum salat. Mempersiapkan diri sebelum salat, seperti berwudhu dengan sempurna dan mengenakan pakaian yang bersih dan rapi, dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam salat.
- Memahami bacaan salat. Memahami arti dari bacaan salat, seperti Al-Fatihah, surat pendek, dan doa-doa, dapat membantu kita lebih menghayati dan meresapi makna dari ibadah yang kita lakukan.
- Menjaga konsentrasi. Menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi, seperti memikirkan urusan duniawi atau melamun, sangat penting untuk menjaga kekhusyukan dalam salat.
- Berdoa dengan sungguh-sungguh. Berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh harap kepada Allah SWT setelah salat dapat meningkatkan kedekatan kita dengan Allah SWT dan menjadikan ibadah kita lebih bermakna.
Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki keutamaan yang besar, terutama di bulan Ramadan. Melaksanakan salat tarawih secara rutin dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Selain itu, salat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan.
Salat tarawih juga dapat mempererat ukhuwah islamiyah antara sesama muslim. Dengan melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid, kita dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan saudara-saudara muslim lainnya. Hal ini dapat memperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam.
Melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas membutuhkan latihan dan kesabaran. Kita perlu melatih diri untuk fokus dan konsentrasi selama salat. Hindari pikiran-pikiran yang dapat mengganggu kekhusyukan kita dalam beribadah.
Selain salat tarawih, terdapat banyak ibadah sunnah lainnya yang dapat kita kerjakan di bulan Ramadan, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersedekah, dan i’tikaf. Manfaatkanlah bulan Ramadan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.
Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Mari kita manfaatkan momen yang mulia ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan kita.
Salat tarawih merupakan salah satu cara untuk meraih keberkahan di bulan Ramadan. Dengan melaksanakan salat tarawih secara rutin, kita berharap dapat mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Keutamaan salat tarawih sangatlah besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadan (shalat tarawih) karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini.
Pertanyaan Seputar Sholat Tarawih
Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh salat tarawih dikerjakan sendiri di rumah?
Ustaz Hamdan Al-Ghozali: Boleh, salat tarawih boleh dikerjakan sendiri di rumah. Namun, mengerjakan salat tarawih berjamaah di masjid lebih utama dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Aisyah Hanifah: Berapa jumlah rakaat minimal dalam salat tarawih?
Ustaz Hamdan Al-Ghozali: Tidak ada batasan minimal rakaat dalam salat tarawih. Namun, yang umum dilakukan adalah 8 atau 20 rakaat diikuti dengan salat witir.
Ahmad Zainuddin: Apakah boleh membaca surat yang sama pada setiap rakaat salat tarawih?
Ustaz Hamdan Al-Ghozali: Boleh, membaca surat yang sama pada setiap rakaat salat tarawih diperbolehkan. Namun, disarankan untuk membaca surat yang berbeda-beda agar lebih variatif.
Balqis Zahira: Apa hukumnya meninggalkan salat tarawih?
Ustaz Hamdan Al-Ghozali: Meninggalkan salat tarawih tidak berdosa karena hukumnya sunnah. Namun, sangat disayangkan karena keutamaannya yang besar di bulan Ramadan.