Inilah 8 Hal Penting tentang Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Muhammadiyah dan Tata Caranya

aisyiyah

jumlah rakaat shalat tarawih muhammadiyah

Tata cara pelaksanaan shalat tarawih di bulan Ramadhan menjadi perhatian umat Muslim. Shalat sunnah ini dilaksanakan setelah shalat Isya berjamaah dan sebelum shalat witir. Terdapat perbedaan pandangan mengenai jumlah rakaat shalat tarawih yang optimal, sehingga penting untuk memahami dalil dan praktik yang dianjurkan. Memahami perbedaan pandangan ini akan membantu umat muslim menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Contohnya, sebagian muslim melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat diikuti 3 rakaat witir, sementara sebagian lainnya melaksanakan 20 rakaat diikuti 3 rakaat witir. Kedua praktik ini memiliki dasar dan argumen masing-masing yang perlu dipahami. Mempelajari landasan dari kedua pandangan ini penting agar kita dapat menghormati perbedaan dan menjalankan ibadah dengan penuh keyakinan. Pemahaman yang baik juga akan menghindari perdebatan yang tidak perlu di antara umat muslim.

jumlah rakaat shalat tarawih muhammadiyah

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menganjurkan pelaksanaan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat dilanjutkan dengan 3 rakaat shalat witir. Pandangan ini didasarkan pada hadits riwayat Aisyah RA yang menjelaskan praktik Rasulullah SAW. Hadits tersebut menyebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan atau bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Jumlah ini mencakup shalat tarawih dan shalat witir.

Meskipun terdapat riwayat lain yang menyebutkan jumlah rakaat lebih banyak, Muhammadiyah berpendapat bahwa hadits riwayat Aisyah RA lebih kuat. Hadits ini dianggap lebih sahih dan lebih sesuai dengan praktik Rasulullah SAW di akhir hayat beliau. Ketetapan ini bukan berarti menyalahkan pendapat yang berbeda, melainkan merupakan hasil kajian mendalam terhadap dalil-dalil yang ada. Muhammadiyah mendorong umat Islam untuk menghormati perbedaan pendapat dalam jumlah rakaat tarawih.

Penting untuk dipahami bahwa esensi shalat tarawih terletak pada kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah. Jumlah rakaat bukanlah satu-satunya faktor penentu kualitas ibadah seseorang. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menjalankan shalat dengan penuh penghayatan dan rasa syukur kepada Allah SWT. Kualitas ibadah jauh lebih diutamakan daripada kuantitasnya.

Simak Video untuk jumlah rakaat shalat tarawih muhammadiyah:


Muhammadiyah juga menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan pandangan mengenai jumlah rakaat tarawih. Perbedaan pendapat tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan di antara umat Muslim. Justru, perbedaan tersebut harus disikapi dengan bijaksana dan saling menghormati. Toleransi dan saling pengertian merupakan kunci kerukunan umat.

Pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat ini bukanlah suatu bidah, melainkan merupakan ikhtiar untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW berdasarkan pemahaman terhadap dalil yang ada. Muhammadiyah senantiasa mengkaji dan mempertimbangkan berbagai pandangan dalam menetapkan suatu hukum. Kajian ini dilakukan dengan cermat dan berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya. Hasil kajian tersebut kemudian menjadi pedoman bagi warga Muhammadiyah dalam beribadah.

Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan tenang, berapapun jumlah rakaat yang dipilih. Fokus pada bacaan dan gerakan shalat akan meningkatkan kualitas ibadah. Hindari terburu-buru dan perbanyaklah berdoa di setiap rakaat. Dengan demikian, shalat tarawih dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Di bulan Ramadhan, pahala ibadah dilipatgandakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan kepada-Nya. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat.

Meskipun Muhammadiyah menganjurkan 8 rakaat, umat Islam yang melaksanakan tarawih dengan jumlah rakaat berbeda tidak perlu merasa khawatir. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan pelaksanaan yang khusyuk. Allah SWT Maha Mengetahui isi hati hamba-Nya. Keikhlasan dan kekhusyukan adalah kunci utama diterimanya ibadah kita.

Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai jumlah rakaat shalat tarawih menurut Muhammadiyah. Mari kita jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga kita semua mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya di bulan yang suci ini.

Dengan memahami pandangan Muhammadiyah terkait jumlah rakaat shalat tarawih, diharapkan umat Muslim dapat menjalankan ibadah dengan lebih mantap dan tenang. Penting untuk diingat bahwa perbedaan pendapat dalam masalah furuiyah merupakan hal yang wajar dalam Islam. Yang terpenting adalah kita tetap menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah.

Poin-Poin Penting

  1. Dasar Hukum 8 Rakaat:

    Muhammadiyah mendasarkan pandangannya pada hadits riwayat Aisyah RA yang dianggap lebih sahih dan sesuai dengan praktik Rasulullah di akhir hayat beliau. Hadits ini menyebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan atau bulan lainnya lebih dari 11 rakaat, termasuk shalat witir. Penting untuk memahami bahwa hadits ini menjadi landasan utama bagi Muhammadiyah dalam menetapkan jumlah rakaat shalat tarawih. Keberadaan hadits ini memberikan dasar yang kuat bagi pandangan 8 rakaat.

  2. Menghormati Perbedaan:

    Muhammadiyah menghormati perbedaan pendapat dalam jumlah rakaat shalat tarawih. Perbedaan ini tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan. Umat Islam dianjurkan untuk saling menghormati dan menghargai pilihan masing-masing. Sikap toleransi sangat penting dalam menjaga kerukunan umat.

  3. Kualitas Ibadah:

    Muhammadiyah menekankan pentingnya kualitas ibadah daripada kuantitasnya. Khusyuk dan ikhlas dalam shalat jauh lebih penting daripada sekedar banyaknya rakaat. Fokus pada bacaan dan gerakan shalat akan meningkatkan kualitas ibadah kita di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan kekhusyukan dalam shalat tarawih.

  4. Keutamaan Tarawih:

    Shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, terutama di bulan Ramadhan. Pahala ibadah di bulan ini dilipatgandakan oleh Allah SWT. Shalat tarawih juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan-Nya. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak ibadah.

  5. Bukan Bid’ah:

    Pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat bukanlah bidah, melainkan ikhtiar untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW berdasarkan pemahaman terhadap dalil yang ada. Muhammadiyah senantiasa melakukan kajian mendalam terhadap berbagai dalil sebelum menetapkan suatu hukum. Kajian ini dilakukan dengan cermat dan berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya.

  6. Pentingnya Ukhuwah:

    Muhammadiyah menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan pandangan mengenai jumlah rakaat tarawih. Perbedaan pendapat tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan di antara umat Muslim. Justru, perbedaan tersebut harus disikapi dengan bijaksana dan saling menghormati. Persatuan umat Islam sangat penting, terutama di bulan Ramadhan.

  7. Keikhlasan Niat:

    Niat yang ikhlas merupakan kunci utama diterimanya ibadah. Berapapun jumlah rakaat yang dipilih, yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan pelaksanaan yang khusyuk. Allah SWT Maha Mengetahui isi hati hamba-Nya. Marilah kita luruskan niat kita hanya untuk mencari ridha Allah SWT.

  8. Menjaga Persatuan:

    Perbedaan pendapat dalam masalah furuiyah merupakan hal yang wajar dalam Islam. Yang terpenting adalah kita tetap menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah. Perbedaan pendapat tidak boleh memecah belah umat Muslim. Kita harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan umat.

Tips dan Detail Islami

  • Membaca Doa Sebelum dan Sesudah Shalat:

    Dianjurkan untuk membaca doa sebelum dan sesudah shalat tarawih. Doa sebelum shalat dapat berupa niat dan doa memohon agar shalat diterima Allah SWT. Sedangkan doa sesudah shalat dapat berupa doa memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Membaca doa dengan khusyuk akan menambah keutamaan shalat kita.

  • Memperbanyak Istigfar:

    Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan. Perbanyaklah istigfar sebelum, selama, dan sesudah shalat tarawih. Istigfar dapat membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak istigfar, kita berharap mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT.

  • Membaca Al-Qur’an:

    Membaca Al-Qur’an sebelum atau sesudah shalat tarawih sangat dianjurkan. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di bulan ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Marilah kita manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an kita.

  • Bersedekah:

    Perbanyaklah bersedekah di bulan Ramadhan, baik sebelum, selama, atau sesudah shalat tarawih. Sedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan keimanan. Selain itu, sedekah juga dapat membantu orang lain yang membutuhkan. Mari kita tingkatkan kepedulian sosial kita dengan bersedekah.

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan pahala yang berlipat ganda. Melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas akan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Semoga kita semua dapat memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan ini.

Perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan pelaksanaan yang khusyuk. Mari kita jaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan yang ada. Toleransi dan saling menghormati sangat penting dalam menjaga kerukunan umat.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbanyak istigfar adalah beberapa amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan. Semoga kita semua mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya di bulan yang suci ini.

Keutamaan shalat tarawih sangatlah banyak. Selain mendapatkan pahala yang berlipat ganda, shalat tarawih juga dapat membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Mari kita laksanakan shalat tarawih dengan penuh keikhlasan dan kekhusyukan.

Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan sangat dianjurkan. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di bulan ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Mari kita luangkan waktu untuk membaca dan mengkaji Al-Qur’an di bulan Ramadhan ini.

Bersedekah di bulan Ramadhan juga sangat dianjurkan. Sedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan keimanan. Selain itu, sedekah juga dapat membantu orang lain yang membutuhkan. Mari kita tingkatkan kepedulian sosial kita dengan bersedekah di bulan Ramadhan ini.

Memperbanyak istigfar di bulan Ramadhan sangat penting. Istigfar dapat membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak istigfar, kita berharap mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT di bulan yang penuh berkah ini. Mari kita perbanyak istigfar di setiap kesempatan.

Menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah sangat penting, terutama di bulan Ramadhan. Perbedaan pendapat tidak boleh memecah belah umat Muslim. Kita harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan umat. Mari kita jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Semoga kita semua dapat memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan ini dan mendapatkan rahmat serta ampunan dari Allah SWT. Mari kita jadikan Ramadhan sebagai bulan untuk meningkatkan kualitas diri dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan berakhir.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh shalat tarawih sendiri di rumah jika tidak sempat berjamaah di masjid?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Shalat tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid, namun jika ada udzur syar’i yang menghalangi, boleh dikerjakan sendiri di rumah. Meskipun demikian, usahakan untuk tetap berjamaah jika memungkinkan, karena pahala berjamaah lebih besar.

Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika saya terlambat datang ke masjid dan shalat tarawih sudah berlangsung?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Ikutilah imam dan niatkan shalat tarawih. Rakaat yang tertinggal dapat diqadha setelah imam selesai salam. Jangan lupa untuk menghitung rakaat yang telah diikuti agar dapat menggenapi jumlah rakaat yang diinginkan.

Bilal Ramadhan: Apa hukumnya jika saya hanya mampu melaksanakan shalat tarawih beberapa rakaat saja karena kelelahan?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Tidak mengapa jika hanya mampu melaksanakan beberapa rakaat saja karena kelelahan atau udzur lainnya. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan pelaksanaan yang khusyuk. Allah SWT Maha Mengetahui kemampuan hamba-Nya.

Fadhlan Syahreza: Apakah bacaan shalat tarawih berbeda dengan shalat fardhu?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Bacaan shalat tarawih sama dengan shalat fardhu. Anda dapat membaca surat-surat pendek atau surat-surat panjang sesuai kemampuan. Yang terpenting adalah membaca dengan tartil dan khusyuk.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru