Inilah 9 Hal Penting tentang Doa Niat Puasa Asyura yang Perlu Diketahui

aisyiyah

doa niat puasa asyura

Niat puasa merupakan pernyataan tekad dan tujuan dari hati untuk melaksanakan ibadah puasa. Ini adalah inti dari puasa, yang membedakannya dari sekadar menahan lapar dan haus. Melafalkan niat, meskipun dianjurkan, bukanlah suatu keharusan, karena yang terpenting adalah ketetapan hati untuk berpuasa semata-mata karena Allah SWT. Niat puasa hendaknya dilakukan sebelum waktu subuh tiba, dan jika lupa, puasa tetap sah selama tidak ada hal-hal yang membatalkannya. Keikhlasan dalam berniat sangat penting agar puasa diterima Allah SWT.

Contoh niat puasa sunnah adalah “Saya niat berpuasa sunnah esok hari karena Allah Ta’ala.” Niat ini diucapkan sebelum waktu subuh. Meskipun sederhana, niat ini mengandung makna yang mendalam, yaitu kesadaran dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Perlu diingat bahwa niat puasa haruslah tulus dan ikhlas agar puasa diterima dan mendapatkan pahala.

Doa Niat Puasa Asyura

Puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT.

Simak Video untuk doa niat puasa asyura:


Doa niat puasa Asyura dibaca sebelum waktu subuh. Meskipun lafal niat tidak diwajibkan secara lisan, melafalkannya dapat membantu menguatkan tekad dan mengingatkan tujuan berpuasa. Kehadiran niat dalam hati adalah hal yang paling utama.

Lafal niat puasa Asyura adalah: (Nawaitu shauma asyuraa sunnatan lillaahi taaalaa). Artinya: “Saya niat berpuasa Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Setelah membaca niat, umat Islam diharapkan untuk menjaga diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan perbuatan-perbuatan yang dilarang lainnya. Menjaga hati dan pikiran dari hal-hal negatif juga penting agar puasa lebih bermakna.

Selain puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, dianjurkan juga untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram atau tanggal 11 Muharram. Hal ini dilakukan untuk membedakan puasa Asyura dengan puasa orang Yahudi.

Melaksanakan puasa Asyura dengan penuh keikhlasan dan sesuai tuntunan syariat akan mendatangkan banyak kebaikan dan pahala dari Allah SWT. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa Asyura dengan sebaik-baiknya.

Keutamaan puasa Asyura sangatlah besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Hadits ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa Asyura dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

Marilah kita sambut bulan Muharram dengan memperbanyak ibadah, termasuk menjalankan puasa Asyura. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan dalam hidup kita.

Poin-Poin Penting Niat Puasa Asyura

  1. Waktu Niat:

    Niat puasa Asyura hendaknya dilakukan sebelum waktu subuh. Jika terlupa, puasa tetap sah selama tidak ada hal yang membatalkannya secara sengaja. Namun, sebaiknya membiasakan diri berniat sejak malam hari agar lebih afdal.

  2. Keikhlasan Niat:

    Keikhlasan merupakan kunci utama dalam beribadah, termasuk puasa Asyura. Pastikan niat berpuasa semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau alasan duniawi lainnya. Niat yang ikhlas akan menjadikan puasa lebih bermakna dan diterima Allah SWT.

  3. Lafal Niat:

    Meskipun melafalkan niat dianjurkan, yang terpenting adalah niat di dalam hati. Jika tidak hafal lafal bahasa Arab, dapat diucapkan niat dalam bahasa Indonesia dengan makna yang sama. Yang terpenting adalah ketetapan hati untuk berpuasa.

  4. Mengikuti Sunnah:

    Puasa Asyura merupakan sunnah Rasulullah SAW yang dianjurkan untuk dikerjakan. Dengan melaksanakan puasa Asyura, kita mengikuti jejak Rasulullah SAW dan mendapatkan pahala yang besar. Selain itu, puasa Asyura juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

  5. Penghapus Dosa:

    Salah satu keutamaan puasa Asyura adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga dengan puasa Asyura, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

  6. Membedakan dengan Puasa Yahudi:

    Dianjurkan untuk berpuasa Tasu’a (tanggal 9 Muharram) atau puasa tanggal 11 Muharram bersamaan dengan puasa Asyura. Hal ini untuk membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

  7. Menjaga Amalan:

    Selain berpuasa, penting juga untuk menjaga amalan lainnya selama bulan Muharram, seperti memperbanyak sedekah, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Dengan memperbanyak amalan shaleh, kita akan mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

  8. Menghindari Maksiat:

    Selama berpuasa, hendaknya kita menghindari perbuatan maksiat, baik yang berkaitan dengan fisik maupun hati. Menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik, menjaga pandangan dari hal-hal yang haram, dan menjaga hati dari sifat-sifat tercela.

  9. Berdoa:

    Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT agar puasa Asyura yang dijalankan diterima dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Doa merupakan senjata umat Islam, dan Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang senantiasa berdoa kepada-Nya.

Tips Menjalankan Puasa Asyura

  • Persiapkan diri sejak malam hari:

    Siapkan niat dan sahur sejak malam hari agar tidak terburu-buru di pagi hari. Mempersiapkan diri dengan baik akan membuat puasa lebih lancar dan nyaman.

  • Konsumsi makanan bergizi saat sahur:

    Pilihlah makanan yang bergizi dan mengandung karbohidrat kompleks agar energi tetap terjaga selama berpuasa. Hindari makanan yang terlalu manis atau berlemak tinggi karena dapat menyebabkan rasa haus di siang hari.

  • Perbanyak minum air putih:

    Pastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka. Hindari minuman manis atau bersoda karena dapat menyebabkan dehidrasi.

  • Isi waktu dengan kegiatan positif:

    Manfaatkan waktu selama berpuasa dengan kegiatan positif, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, atau menuntut ilmu. Hindari kegiatan yang sia-sia dan dapat mengurangi pahala puasa.

Puasa Asyura memiliki sejarah yang panjang dan berkaitan dengan kisah Nabi Musa AS. Pada zaman dahulu, Nabi Musa AS dan kaumnya diselamatkan oleh Allah SWT dari kejaran Firaun pada tanggal 10 Muharram. Sebagai rasa syukur, Nabi Musa AS dan kaumnya berpuasa pada hari tersebut.

Rasulullah SAW kemudian menganjurkan umat Islam untuk berpuasa Asyura. Beliau bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Anjuran ini menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Asyura di sisi Allah SWT.

Melaksanakan puasa Asyura merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dengan berpuasa, kita menunjukkan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT.

Puasa Asyura juga mengajarkan kita untuk melatih kesabaran dan pengendalian diri. Dengan menahan lapar dan haus, kita belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Selain puasa Asyura, terdapat banyak amalan sunnah lainnya yang dapat dikerjakan di bulan Muharram. Di antaranya adalah memperbanyak sedekah, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.

Bulan Muharram merupakan bulan yang mulia dalam Islam. Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk memuliakan bulan Muharram dengan memperbanyak ibadah dan amal shaleh.

Semoga dengan melaksanakan puasa Asyura dan amalan-amalan sunnah lainnya di bulan Muharram, kita mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

Marilah kita jadikan bulan Muharram sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua.

FAQ seputar Puasa Asyura

Muhammad Al-Farisi: Apakah hukumnya menggabungkan niat puasa Asyura dengan puasa Tasu’a?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Menggabungkan niat puasa Asyura dengan puasa Tasu’a diperbolehkan. Bahkan dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram atau 10 dan 11 Muharram untuk membedakannya dengan puasa Yahudi.

Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika lupa membaca niat puasa Asyura di malam hari?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Jika lupa membaca niat puasa Asyura di malam hari, puasa tetap sah selama Anda berniat sebelum waktu dzuhur tiba dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Namun, sebaiknya membiasakan diri berniat sejak malam hari.

Bilal Ramadhan: Apa keutamaan puasa Asyura?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Keutamaan puasa Asyura adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura.

Fadhlan Syahreza: Apakah boleh hanya berpuasa Asyura saja tanpa Tasu’a?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Boleh saja hanya berpuasa Asyura, namun lebih utama jika digabungkan dengan puasa Tasu’a (tanggal 9 Muharram) atau puasa tanggal 11 Muharram.

Ghazali Nurrahman: Bagaimana jika sakit saat berpuasa Asyura?

KH. Sufyan Sauri, M.A.: Jika sakit saat berpuasa Asyura dan dikhawatirkan akan memperparah kondisi, maka diperbolehkan untuk membatalkan puasa dan menggantinya di hari lain setelah sembuh. Islam memberikan keringanan bagi orang yang sakit dalam menjalankan ibadah puasa.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru