Ketahui 20 Manfaat Sari Kurma TJ untuk Lambung Sehat! – E-Journal

aisyiyah

Sari kurma adalah ekstrak pekat yang diperoleh dari buah kurma (Phoenix dactylifera), dikenal sebagai sumber nutrisi alami yang kaya.

Produk ini umumnya berbentuk sirup kental dengan rasa manis alami, mengandung gula sederhana seperti fruktosa dan glukosa, serat pangan, vitamin (seperti B6, folat), mineral (kalium, magnesium, zat besi), serta senyawa bioaktif seperti polifenol dan flavonoid.

Secara tradisional, ekstrak buah ini telah dimanfaatkan dalam berbagai budaya untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh, termasuk menjaga vitalitas dan membantu pemulihan tubuh.

Komposisi nutrisinya yang kompleks menjadikannya subjek menarik untuk penelitian ilmiah terkait potensi manfaat terapeutiknya bagi berbagai sistem organ, termasuk sistem pencernaan.

manfaat sari kurma tj untuk lambung

  1. Membantu Menenangkan Iritasi Lambung

    Sari kurma dikenal memiliki sifat anti-inflamasi berkat kandungan senyawa fenolik dan flavonoidnya. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan mengurangi respons peradangan pada mukosa lambung yang teriritasi, yang sering terjadi pada kondisi seperti gastritis atau dispepsia.

    Penurunan inflamasi ini dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman dan nyeri yang terkait dengan iritasi.

    Selain itu, konsistensi sari kurma yang kental dan teksturnya yang lembut dapat memberikan lapisan pelindung sementara pada dinding lambung.

    Lapisan ini berfungsi sebagai barier fisik, melindungi mukosa dari paparan langsung asam lambung yang berlebihan atau iritan lainnya. Mekanisme ini mirip dengan cara kerja beberapa agen pelindung mukosa yang digunakan dalam terapi gangguan pencernaan.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal seperti Food & Function atau Journal of Agricultural and Food Chemistry sering membahas potensi anti-inflamasi dari buah kurma dan produk olahannya.

    Meskipun penelitian spesifik terhadap sari kurma TJ mungkin terbatas, sifat-sifat biokimia dari sari kurma secara umum mendukung klaim ini, menawarkan pendekatan alami untuk menenangkan lambung yang sensitif.

  2. Mendukung Regenerasi Sel Lambung

    Kandungan antioksidan tinggi dalam sari kurma, termasuk karotenoid dan asam fenolik, berperan penting dalam melindungi sel-sel mukosa lambung dari kerusakan oksidatif.

    Stres oksidatif merupakan faktor pemicu berbagai kondisi patologis pada lambung, termasuk ulkus dan peradangan kronis. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan ini membantu menjaga integritas seluler.


    manfaat sari kurma tj untuk lambung

    Selain perlindungan, beberapa nutrisi esensial seperti vitamin dan mineral dalam sari kurma, khususnya vitamin B kompleks dan seng, merupakan kofaktor penting dalam proses metabolisme sel.

    Nutrisi ini mendukung sintesis protein dan DNA, yang esensial untuk perbaikan dan regenerasi sel-sel epitel lambung yang rusak. Proses regenerasi yang efisien sangat krusial untuk menjaga fungsi barier lambung.

    Meskipun studi langsung tentang efek regeneratif sari kurma pada sel lambung manusia masih terus berkembang, prinsip dasar nutrisi dan antioksidan yang terkandung di dalamnya telah banyak didukung oleh literatur ilmiah.

    Misalnya, tinjauan dalam Journal of Medicinal Food sering menyoroti peran nutrisi mikro dalam kesehatan saluran cerna, mengindikasikan potensi manfaat sari kurma dalam konteks ini.

  3. Membantu Menjaga Keseimbangan Asam Lambung

    Sari kurma memiliki pH yang cenderung sedikit basa atau netral, yang dapat memberikan efek buffering saat dikonsumsi.

    Meskipun bukan antasida kuat, konsumsi sari kurma dapat membantu menetralkan sebagian kecil kelebihan asam lambung secara sementara, sehingga berpotensi mengurangi sensasi terbakar atau mulas yang disebabkan oleh refluks asam.

    Kandungan mineral seperti kalium dan magnesium dalam sari kurma juga berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan pH tubuh secara keseluruhan.

    Keseimbangan mineral ini penting untuk fungsi seluler yang optimal, termasuk sel-sel yang bertanggung jawab dalam produksi asam lambung, meskipun efeknya pada regulasi asam lambung secara langsung memerlukan studi lebih lanjut.

    Pendekatan alami untuk mengelola asam lambung sering melibatkan perubahan pola makan dan asupan nutrisi tertentu.

    Meskipun sari kurma bukan pengganti obat-obatan medis untuk kondisi asam lambung kronis, konsumsinya sebagai bagian dari diet seimbang dapat berkontribusi pada kenyamanan pencernaan.

    Literatur mengenai nutrisi dan kesehatan pencernaan, seperti yang ditemukan di Nutrition Reviews, sering membahas bagaimana diet dapat memengaruhi lingkungan lambung.

  4. Menyediakan Sumber Energi Cepat untuk Sel Lambung

    Sari kurma kaya akan gula alami, terutama fruktosa dan glukosa, yang merupakan sumber energi cepat dan mudah diserap oleh tubuh.

    Sel-sel lambung, seperti sel parietal yang memproduksi asam, dan sel mukosa yang melindungi dinding lambung, membutuhkan pasokan energi konstan untuk menjalankan fungsi metabolisme dan reparasi mereka.

    Asupan energi yang adekuat dari sari kurma dapat mendukung aktivitas seluler yang vital ini, terutama saat lambung berada dalam kondisi stres atau membutuhkan pemulihan.

    Energi ini memastikan bahwa sel-sel memiliki bahan bakar yang cukup untuk mempertahankan integritas barier mukosa dan melakukan proses fisiologis lainnya yang mendukung kesehatan lambung.

    Asupan karbohidrat sederhana yang cepat dicerna seperti yang terdapat dalam sari kurma telah lama dikenal sebagai sumber energi yang efisien.

    Penelitian dalam bidang fisiologi pencernaan, seperti yang dijelaskan dalam buku teks Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology, menekankan pentingnya pasokan energi untuk fungsi optimal semua organ, termasuk lambung.

  5. Berpotensi Melindungi Mukosa Lambung

    Selain sifat anti-inflamasi, sari kurma juga mengandung senyawa polisakarida dan serat larut yang dapat membentuk gel di dalam saluran pencernaan.

    Lapisan gel ini berpotensi melapisi mukosa lambung, memberikan perlindungan fisik tambahan terhadap efek korosif asam lambung dan enzim pencernaan. Ini sangat bermanfaat bagi individu dengan mukosa lambung yang sensitif atau rusak.

    Perlindungan mekanis ini dapat mengurangi iritasi langsung dan meminimalkan kerusakan pada lapisan pelindung alami lambung.

    Dengan demikian, sari kurma dapat berperan dalam menjaga integritas barier mukosa, yang merupakan pertahanan pertama lambung terhadap berbagai agen berbahaya dari lingkungan internal dan eksternal.

    Konsep pelindung mukosa telah menjadi fokus dalam penanganan gangguan lambung.

    Meskipun studi spesifik pada sari kurma sebagai agen pelindung mukosa masih perlu diperbanyak, sifat mukoadhesif dan pembentuk gel dari beberapa komponennya konsisten dengan mekanisme perlindungan ini.

    Literatur tentang nutrisi dan gastroenterologi sering membahas peran serat dan polisakarida dalam kesehatan saluran cerna.

  6. Meningkatkan Kesehatan Mikrobiota Usus (Secara Tidak Langsung Memengaruhi Lambung)

    Sari kurma mengandung serat pangan, termasuk serat larut yang berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik adalah jenis serat yang tidak dicerna oleh tubuh, melainkan menjadi makanan bagi bakteri baik di usus besar.

    Peningkatan populasi bakteri baik ini menciptakan lingkungan usus yang lebih sehat dan seimbang.

    Meskipun efek utamanya pada usus besar, kesehatan mikrobiota usus yang optimal memiliki dampak tidak langsung pada seluruh saluran pencernaan, termasuk lambung, melalui jalur komunikasi usus-otak dan produksi metabolit yang bermanfaat.

    Disbiosis (ketidakseimbangan mikrobiota) telah dikaitkan dengan berbagai masalah pencernaan yang dapat memengaruhi fungsi lambung.

    Dengan mendukung keseimbangan mikrobiota usus, sari kurma dapat membantu mengurangi peradangan sistemik dan meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Gut Microbes secara ekstensif membahas hubungan antara mikrobiota usus dan kesehatan organ pencernaan lainnya, menyoroti pentingnya asupan prebiotik untuk kesejahteraan saluran cerna.

  7. Membantu Proses Detoksifikasi Ringan

    Kandungan antioksidan dalam sari kurma tidak hanya melindungi dari radikal bebas, tetapi juga mendukung fungsi hati dan ginjal dalam proses detoksifikasi tubuh.

    Meskipun detoksifikasi utama terjadi di organ-organ tersebut, pengurangan beban toksin secara keseluruhan dapat mengurangi stres pada sistem pencernaan, termasuk lambung.

    Serat dalam sari kurma juga berperan dalam melancarkan buang air besar, membantu eliminasi sisa metabolisme dan toksin dari saluran pencernaan.

    Proses eliminasi yang efisien ini mencegah penumpukan zat-zat yang berpotensi iritatif atau inflamasi yang dapat membebani lambung dan organ pencernaan lainnya.

    Meskipun sari kurma bukan agen detoksifikasi langsung untuk lambung, perannya dalam mendukung fungsi organ detoksifikasi utama dan memfasilitasi eliminasi limbah berkontribusi pada lingkungan pencernaan yang lebih bersih dan sehat.

    Konsep detoksifikasi nutrisi dan perannya dalam kesehatan telah banyak dibahas dalam publikasi seperti The American Journal of Clinical Nutrition.

  8. Menyediakan Nutrisi Penting untuk Fungsi Lambung

    Sari kurma mengandung berbagai vitamin dan mineral esensial seperti kalium, magnesium, zat besi, serta beberapa vitamin B.

    Nutrisi ini sangat penting untuk berbagai fungsi metabolisme dan enzimatik yang terjadi di lambung, termasuk produksi asam lambung yang seimbang dan aktivitas enzim pencernaan.

    Misalnya, magnesium berperan dalam relaksasi otot polos, yang dapat memengaruhi motilitas lambung dan membantu mengurangi kram. Kalium juga penting untuk keseimbangan elektrolit yang memengaruhi fungsi seluler, termasuk sel-sel yang terlibat dalam sekresi lambung.

    Kekurangan nutrisi dapat mengganggu fungsi normal organ pencernaan.

    Asupan nutrisi yang cukup merupakan fondasi bagi kesehatan organ yang optimal. Dengan menyediakan spektrum nutrisi penting, sari kurma dapat mendukung kapasitas fungsional lambung secara keseluruhan.

    Referensi gizi, seperti Recommended Dietary Allowances (RDA), menggarisbawahi pentingnya asupan nutrisi ini untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.

  9. Berpotensi Meredakan Gejala Dispepsia

    Dispepsia, atau gangguan pencernaan, seringkali ditandai dengan rasa penuh, kembung, nyeri ulu hati, dan mual. Sifat menenangkan dan anti-inflamasi sari kurma dapat membantu meredakan beberapa gejala ini dengan mengurangi iritasi dan peradangan pada dinding lambung.

    Kandungan serat juga dapat membantu dalam regulasi motilitas pencernaan.

    Meskipun dispepsia memiliki banyak penyebab, termasuk faktor diet dan stres, sari kurma dapat memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan.

    Gula alami yang mudah dicerna juga dapat memberikan energi tanpa membebani lambung yang sedang sensitif, berbeda dengan makanan berat atau berlemak yang dapat memperburuk dispepsia.

    Pengelolaan dispepsia sering melibatkan modifikasi gaya hidup dan diet. Konsumsi sari kurma sebagai suplemen alami dapat menjadi bagian dari strategi ini, meskipun efektivitasnya bervariasi antar individu.

    Penelitian klinis mengenai terapi diet untuk dispepsia fungsional seringkali mencakup bahan-bahan alami yang memiliki sifat serupa dengan kurma.

  10. Membantu Mengatasi Sembelit (Secara Tidak Langsung Mengurangi Tekanan pada Lambung)

    Sari kurma mengandung serat larut dan tidak larut yang tinggi, yang sangat efektif dalam melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit.

    Serat larut membentuk gel yang melunakkan feses, sementara serat tidak larut menambah massa feses dan mempercepat transit di usus besar.

    Meskipun sembelit adalah masalah usus besar, kondisi ini dapat secara tidak langsung memengaruhi kenyamanan lambung.

    Penumpukan feses di usus dapat menyebabkan tekanan intra-abdominal yang meningkat, yang terkadang dapat memperburuk gejala refluks asam atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Dengan mengatasi sembelit, tekanan ini dapat berkurang.

    Pentingnya serat dalam mencegah sembelit telah didokumentasikan dengan baik dalam berbagai literatur ilmiah, seperti yang dibahas dalam jurnal Gut atau American Journal of Gastroenterology.

    Oleh karena itu, sari kurma dapat menjadi pilihan alami untuk mendukung keteraturan pencernaan, yang pada gilirannya dapat memberikan efek positif pada lambung.

  11. Berpotensi Mendukung Penyembuhan Tukak Lambung

    Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam sari kurma dapat berkontribusi pada lingkungan yang kondusif untuk penyembuhan tukak lambung. Dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif di area tukak, sari kurma dapat membantu proses perbaikan jaringan yang rusak.

    Selain itu, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa polisakarida tertentu yang ditemukan dalam buah-buahan seperti kurma dapat memiliki sifat sitoprotektif, yang berarti mereka dapat melindungi sel-sel mukosa lambung dari kerusakan.

    Meskipun mekanisme ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, potensi ini menjanjikan.

    Penyembuhan tukak lambung adalah proses kompleks yang membutuhkan pengurangan faktor penyebab dan dukungan regenerasi jaringan. Meskipun sari kurma tidak dapat menggantikan terapi medis konvensional untuk tukak lambung, perannya sebagai suplemen nutrisi yang mendukung dapat dipertimbangkan.

    Studi mengenai efek protektif makanan tertentu terhadap mukosa lambung seringkali dipublikasikan dalam jurnal seperti Digestive Diseases and Sciences.

  12. Meningkatkan Hidrasi (Penting untuk Pencernaan)

    Meskipun sari kurma adalah produk pekat, kandungan air alami dari buah kurma asli masih berkontribusi pada asupan cairan.

    Hidrasi yang adekuat sangat penting untuk seluruh proses pencernaan, termasuk produksi lendir pelindung di lambung dan pergerakan makanan melalui saluran cerna.

    Dehidrasi dapat memperburuk masalah pencernaan dan mengurangi efisiensi fungsi organ.

    Dengan menyediakan cairan dan elektrolit alami, sari kurma dapat membantu menjaga keseimbangan hidrasi tubuh, yang secara tidak langsung mendukung fungsi optimal lambung dan mencegah masalah yang terkait dengan dehidrasi.

    Pentingnya hidrasi untuk kesehatan pencernaan telah lama diakui dalam ilmu gizi dan kedokteran. Sumber cairan dan elektrolit alami seperti sari kurma dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mendukung asupan cairan harian.

    Pedoman gizi dari organisasi kesehatan sering menekankan pentingnya hidrasi yang cukup untuk fungsi tubuh yang sehat.

  13. Mengurangi Rasa Mual Ringan

    Rasa manis alami dan tekstur lembut sari kurma dapat membantu menenangkan lambung yang sensitif dan mengurangi sensasi mual ringan.

    Kandungan glukosa dan fruktosa yang mudah diserap juga dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, yang terkadang menjadi pemicu mual pada beberapa individu.

    Selain itu, beberapa nutrisi dalam sari kurma, seperti kalium dan magnesium, berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit yang optimal. Ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi penyebab mual, dan asupan nutrisi ini dapat membantu meredakan gejala tersebut.

    Meskipun sari kurma bukan obat anti-mual, banyak orang menemukan bahwa makanan manis dan mudah dicerna dapat membantu meredakan mual ringan.

    Penggunaan sari kurma dalam pengobatan tradisional untuk berbagai keluhan, termasuk mual, telah ada selama berabad-abad, didukung oleh pengalaman empiris.

  14. Mendukung Fungsi Enzim Pencernaan

    Meskipun sari kurma tidak mengandung enzim pencernaan dalam jumlah signifikan, nutrisi mikro seperti vitamin B dan mineral yang terkandung di dalamnya berperan sebagai kofaktor penting bagi enzim-enzim yang diproduksi oleh tubuh.

    Enzim-enzim ini esensial untuk memecah makanan di lambung dan usus halus.

    Ketersediaan kofaktor yang cukup memastikan bahwa enzim pencernaan dapat berfungsi secara optimal, sehingga proses pencernaan makanan menjadi lebih efisien.

    Pencernaan yang efisien mengurangi beban pada lambung dan mencegah penumpukan makanan yang tidak tercerna dengan baik yang dapat menyebabkan kembung atau rasa tidak nyaman.

    Peran vitamin dan mineral sebagai kofaktor enzim telah dipelajari secara ekstensif dalam biokimia dan nutrisi. Dengan menyediakan nutrisi penting ini, sari kurma secara tidak langsung mendukung seluruh rantai pencernaan, dimulai dari lambung.

    Buku teks biokimia seperti Lehninger Principles of Biochemistry menjelaskan secara rinci peran kofaktor dalam aktivitas enzim.

  15. Berpotensi Mengurangi Stres Oksidatif

    Sari kurma adalah sumber antioksidan yang kuat, termasuk polifenol, flavonoid, dan karotenoid. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel di dinding lambung.

    Stres oksidatif yang berlebihan merupakan faktor risiko untuk berbagai gangguan lambung.

    Dengan mengurangi beban stres oksidatif, sari kurma membantu menjaga integritas struktural dan fungsional sel-sel lambung. Perlindungan ini sangat penting dalam kondisi di mana lambung terpapar agen stres seperti obat-obatan tertentu, alkohol, atau infeksi.

    Penelitian mengenai peran antioksidan dalam pencegahan dan penanganan penyakit telah banyak dilakukan.

    Jurnal seperti Oxidative Medicine and Cellular Longevity sering mempublikasikan studi yang menunjukkan bagaimana asupan antioksidan dari sumber alami dapat memberikan efek protektif terhadap berbagai organ, termasuk saluran pencernaan.

  16. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi

    Dengan mendukung kesehatan lambung dan usus, sari kurma secara tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

    Lambung yang sehat dengan mukosa yang utuh dan fungsi enzim yang optimal adalah prasyarat untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi yang efektif.

    Kandungan serat dalam sari kurma juga dapat membantu memperlambat laju transit makanan, memberikan waktu lebih bagi tubuh untuk menyerap nutrisi penting.

    Meskipun sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus, proses awal di lambung sangat memengaruhi ketersediaan nutrisi untuk penyerapan lebih lanjut.

    Kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan sangat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mendapatkan manfaat maksimal dari makanan. Dengan mempromosikan lingkungan pencernaan yang sehat, sari kurma berkontribusi pada penyerapan nutrisi yang lebih baik.

    Prinsip-prinsip penyerapan nutrisi dalam sistem pencernaan dijelaskan secara komprehensif dalam buku teks fisiologi manusia.

  17. Memberikan Rasa Kenyang yang Menenangkan

    Kandungan gula alami dan serat dalam sari kurma dapat memberikan rasa kenyang yang moderat. Hal ini dapat membantu dalam pengelolaan nafsu makan dan mencegah konsumsi berlebihan yang dapat membebani lambung.

    Rasa kenyang yang menenangkan juga dapat mengurangi keinginan untuk ngemil makanan yang tidak sehat atau iritatif bagi lambung.

    Serat pangan, khususnya, dikenal dapat meningkatkan rasa kenyang dengan memperlambat pengosongan lambung dan memengaruhi hormon-hormon pengatur nafsu makan.

    Meskipun sari kurma tidak dimaksudkan sebagai pengganti makanan lengkap, konsumsi dalam porsi wajar dapat berkontribusi pada perasaan nyaman di perut.

    Manajemen berat badan dan pola makan seringkali melibatkan konsumsi makanan yang dapat memberikan rasa kenyang.

    Studi dalam Journal of Nutrition atau Obesity Reviews seringkali membahas peran serat dan komposisi makanan dalam memengaruhi rasa kenyang dan dampaknya terhadap kesehatan pencernaan.

  18. Berpotensi Mengurangi Risiko Infeksi Lambung

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kurma memiliki sifat antimikroba ringan.

    Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, potensi ini dapat berkontribusi pada perlindungan lambung dari beberapa patogen yang berpotensi menyebabkan infeksi atau peradangan, seperti Helicobacter pylori, meskipun efeknya tidak sekuat antibiotik.

    Antioksidan dan senyawa bioaktif dalam kurma juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, termasuk kekebalan mukosa lambung. Sistem kekebalan yang kuat lebih mampu melawan infeksi dan mencegah kolonisasi patogen yang dapat merusak dinding lambung.

    Pencegahan infeksi adalah aspek penting dalam menjaga kesehatan lambung. Meskipun sari kurma tidak dapat diandalkan sebagai agen antimikroba tunggal, perannya dalam mendukung kekebalan dan menyediakan senyawa bioaktif dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan.

    Penelitian tentang sifat antimikroba tanaman obat sering dipublikasikan dalam jurnal seperti Journal of Ethnopharmacology.

  19. Membantu Menjaga Integritas Dinding Lambung

    Berbagai komponen dalam sari kurma, termasuk antioksidan, mineral, dan serat, bekerja secara sinergis untuk menjaga integritas struktural dinding lambung.

    Sel-sel epitel lambung yang sehat dan lapisan lendir yang utuh adalah pertahanan krusial terhadap asam lambung dan faktor agresif lainnya.

    Dengan menyediakan nutrisi penting untuk perbaikan sel, mengurangi peradangan, dan melindungi dari stres oksidatif, sari kurma mendukung pemeliharaan barier lambung.

    Integritas yang terjaga dengan baik mencegah kerusakan yang dapat menyebabkan ulkus, erosi, atau peningkatan permeabilitas lambung.

    Konsep pemeliharaan barier mukosa adalah fundamental dalam gastroenterologi. Dukungan nutrisi dari sumber alami seperti sari kurma dapat menjadi komponen penting dalam menjaga kesehatan lambung jangka panjang, mengurangi kerentanan terhadap gangguan.

    Literatur medis mengenai fisiologi dan patofisiologi lambung secara luas membahas pentingnya integritas dinding lambung.

  20. Sumber Mineral Alkalin (Berpotensi Menetralkan)

    Sari kurma kaya akan mineral alkalin seperti kalium, magnesium, dan kalsium. Meskipun dikonsumsi dalam bentuk sirup, mineral-mineral ini dapat berkontribusi pada efek netralisasi ringan terhadap kelebihan asam di lambung setelah dicerna.

    Ini berbeda dengan antasida langsung, tetapi dapat membantu menjaga keseimbangan pH yang lebih baik.

    Mineral-mineral ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh secara keseluruhan.

    Meskipun efeknya pada lambung mungkin tidak secepat antasida farmasi, konsumsi rutin sebagai bagian dari diet seimbang dapat mendukung lingkungan lambung yang kurang asam dalam jangka panjang.

    Asupan mineral alkalin dari makanan telah lama disarankan untuk mendukung keseimbangan pH tubuh. Penelitian dalam bidang nutrisi dan dietetics sering membahas bagaimana pola makan yang kaya mineral dapat memengaruhi lingkungan internal tubuh.

    Sari kurma dapat menjadi sumber alami yang baik untuk mineral-mineral penting ini.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru