Ketahui 7 Hal Penting tentang Bulan Puasa 2019: Panduan & Hikmah Ramadhan

aisyiyah

bulan puasa 2019

Ramadan tahun 1440 Hijriah merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bulan ini menjadi waktu untuk meningkatkan keimanan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan membersihkan jiwa melalui ibadah puasa, salat tarawih, dan tadarus Al-Qur’an. Momentum ini juga mengajarkan umat Muslim untuk lebih peka terhadap sesama dan meningkatkan kepedulian sosial. Pada tahun 2019, Ramadan jatuh di bulan Mei, membawa suasana yang khas dengan tradisi dan kegiatan keagamaan yang semarak.

Sebagai contoh, banyak masjid dan mushala yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama dan pengajian. Selain itu, umat Muslim juga berlomba-lomba untuk melakukan amal kebaikan, seperti memberikan sedekah dan membantu fakir miskin. Suasana kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa di bulan yang penuh berkah ini. Berbagai kegiatan keagamaan dan sosial menjadi warna tersendiri dalam kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia.

bulan puasa 2019

Ramadan 1440 H, atau yang bertepatan dengan bulan Mei 2019, meninggalkan kenangan tersendiri bagi umat Muslim. Suasana spiritual yang kental terasa di seluruh pelosok negeri. Masyarakat berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah. Suara lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar merdu dari berbagai tempat.

Bulan Ramadan 1440 H juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi. Keluarga dan kerabat berkumpul untuk berbuka puasa bersama. Tradisi berbagi makanan dan minuman dengan tetangga juga menjadi pemandangan yang umum. Semangat kebersamaan dan gotong royong semakin terpupuk di bulan yang suci ini.

Di pasar-pasar tradisional, berbagai macam makanan dan minuman khas Ramadan dijajakan. Kolak, kurma, dan es buah menjadi menu favorit untuk berbuka puasa. Para pedagang pun mendapatkan berkah tersendiri di bulan Ramadan ini.

Malam-malam di bulan Ramadan 1440 H dipenuhi dengan aktivitas ibadah. Banyak umat Muslim yang menghabiskan waktu di masjid untuk membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Suasana khusyuk dan tenang menyelimuti malam-malam di bulan suci ini.

Simak Video untuk bulan puasa 2019:


Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, umat Muslim meningkatkan ibadah mereka dengan melakukan i’tikaf di masjid. Mereka berharap mendapatkan lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Menjelang Idul Fitri, masyarakat mulai sibuk mempersiapkan diri. Mereka membeli baju baru, kue kering, dan berbagai perlengkapan lainnya. Suasana Lebaran mulai terasa di mana-mana.

Hari Raya Idul Fitri 1440 H dirayakan dengan penuh suka cita. Umat Muslim saling bermaafan dan mengunjungi sanak saudara. Tradisi mudik ke kampung halaman juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu.

Setelah sebulan penuh berpuasa, Idul Fitri menjadi puncak kebahagiaan bagi umat Muslim. Mereka merayakan kemenangan setelah berhasil menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

Poin-Poin Penting Ramadan 1440 H (2019)

  1. Meningkatkan Keimanan. Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan meningkatkan keimanan, diharapkan dapat mencapai derajat takwa dan meraih ridha Allah SWT. Momentum Ramadan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas spiritual.
  2. Menjalankan Puasa dengan Ikhlas. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu. Menjalankan puasa dengan ikhlas akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Kesabaran dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa merupakan kunci utama untuk meraih keberkahan Ramadan.
  3. Memperbanyak Tadarus Al-Qur’an. Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Membaca dan memahami isi Al-Qur’an akan memberikan petunjuk dan hidayah dalam kehidupan. Tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
  4. Salat Tarawih Berjamaah. Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dilakukan pada malam hari di bulan Ramadan. Melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid akan mendapatkan pahala yang lebih besar. Selain itu, salat tarawih juga dapat mempererat ukhuwah islamiyah.
  5. Bersedekah dan Berbagi. Bulan Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk berbagi dengan sesama. Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Berbagi rezeki di bulan Ramadan akan mendatangkan keberkahan.
  6. Memaknai Lailatul Qadar. Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan. Mencari lailatul qadar merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
  7. Menyambut Idul Fitri dengan Suka Cita. Idul Fitri merupakan hari raya kemenangan bagi umat Muslim. Setelah sebulan penuh berpuasa, Idul Fitri dirayakan dengan penuh suka cita. Saling bermaafan dan mengunjungi sanak saudara merupakan tradisi yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri.

Tips di Bulan Ramadan

  • Memperbanyak Doa. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan keistiqamahan dalam menjalankan ibadah puasa. Doa merupakan senjata bagi umat Muslim.
  • Menjaga Kesehatan. Meskipun berpuasa, kesehatan tetap harus dijaga. Konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka puasa. Istirahat yang cukup juga penting agar tubuh tetap fit selama berpuasa.
  • Mengendalikan Emosi. Puasa bukan alasan untuk mudah marah dan emosi. Justru di bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk lebih sabar dan mengendalikan diri. Menjaga emosi merupakan bagian dari ibadah puasa.
  • Memperbanyak Amal Kebaikan. Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Perbanyaklah amal kebaikan, seperti bersedekah, membantu orang lain, dan berbuat baik kepada sesama. Amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya di bulan Ramadan.

Tahun 2019 menjadi saksi bisu bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan 1440 H. Kenangan akan kebersamaan, keberkahan, dan ampunan masih tersimpan rapi dalam ingatan. Semoga semangat Ramadan terus terjaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bulan Ramadan mengajarkan umat Muslim untuk lebih disiplin dan sabar. Menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan niat yang tulus dan ikhlas, ibadah puasa dapat dijalankan dengan lancar.

Selain menahan lapar dan haus, umat Muslim juga diajarkan untuk menahan hawa nafsu. Menjaga lisan, pendengaran, dan penglihatan dari hal-hal yang tidak baik merupakan bagian dari ibadah puasa. Dengan demikian, puasa dapat membentuk pribadi yang lebih baik.

Momentum Ramadan juga menjadi ajang untuk introspeksi diri. Umat Muslim diajarkan untuk merenungkan kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang.

Kebersamaan dan kekeluargaan menjadi salah satu ciri khas bulan Ramadan. Keluarga dan kerabat berkumpul untuk berbuka puasa bersama. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi.

Tradisi berbagi makanan dan minuman dengan tetangga juga menjadi pemandangan yang umum di bulan Ramadan. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama semakin terpupuk di bulan yang suci ini. Hal ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh umat Muslim.

Ramadan juga menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah. Umat Muslim berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, seperti bersedekah, membaca Al-Qur’an, dan melaksanakan salat tarawih. Semoga amal ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT.

Setelah sebulan penuh berpuasa, Idul Fitri menjadi puncak kebahagiaan bagi umat Muslim. Hari raya ini dirayakan dengan penuh suka cita dan syukur. Semoga Idul Fitri membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh umat Muslim di dunia.

Tanya Jawab seputar Ramadan

Muhammad Al-Farisi: Apa hukumnya membatalkan puasa karena sakit?

KH. Abdul Hadi Syahid: Jika sakitnya parah dan dikhawatirkan akan bertambah parah jika berpuasa, maka diperbolehkan untuk membatalkan puasa dan menggantinya di hari lain setelah sembuh. Namun, jika sakitnya ringan, maka dianjurkan untuk tetap berpuasa.

Aisyah Hanifah: Bagaimana jika lupa niat puasa di malam hari?

KH. Abdul Hadi Syahid: Jika lupa niat puasa di malam hari, namun tetap berniat puasa di pagi hari sebelum terbit fajar, maka puasanya sah. Niat puasa dapat dilakukan kapan saja sebelum terbit fajar.

Ahmad Zainuddin: Apa saja yang membatalkan puasa?

KH. Abdul Hadi Syahid: Yang membatalkan puasa antara lain makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri di siang hari, haid dan nifas, murtad, dan gila.

Balqis Zahira: Apakah sunnah menyikat gigi saat puasa?

KH. Abdul Hadi Syahid: Menyikat gigi saat puasa hukumnya sunnah, namun dianjurkan sebelum zawal atau tengah hari. Setelah zawal, sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan ada air atau pasta gigi yang tertelan.

Bilal Ramadhan: Bagaimana cara membayar fidyah bagi yang tidak mampu berpuasa karena usia lanjut?

KH. Abdul Hadi Syahid: Fidyah dapat dibayarkan dengan memberikan makan kepada fakir miskin, sebanyak satu mud makanan pokok untuk setiap hari yang ditinggalkan. Fidyah dapat dibayarkan sekaligus atau dicicil.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru