Ketahui 7 Hal Penting tentang rukun tarawih: Niat, Tata Cara, Doa

aisyiyah

rukun tarawih

Salat Tarawih merupakan salat sunnah yang dikerjakan secara berjamaah pada malam hari di bulan Ramadan, setelah salat Isya. Salat ini memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam Ramadan dengan ibadah. Salah satu contoh pelaksanaan salat Tarawih adalah dengan melaksanakannya sebanyak 23 rakaat dengan 11 salam, diikuti dengan salat witir tiga rakaat.

Rukun Tarawih

Salat Tarawih, meskipun sunnah, tetap memiliki rukun yang harus dipenuhi agar salatnya sah. Rukun tersebut merupakan inti dari salat dan jika ditinggalkan, maka salatnya menjadi tidak sah. Memahami rukun salat Tarawih penting bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan ibadah ini dengan sempurna. Dengan memahami rukun-rukunnya, kita dapat memastikan bahwa salat Tarawih yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT.

Rukun salat Tarawih pada dasarnya sama dengan rukun salat fardu. Hal ini dikarenakan salat Tarawih merupakan salat sunnah yang mengikuti kaidah salat fardu. Perbedaannya hanya terletak pada niat dan jumlah rakaat. Meskipun demikian, penting untuk memperhatikan setiap rukunnya agar salat Tarawih kita sah.

Niat dalam salat Tarawih adalah untuk melaksanakan salat sunnah Tarawih. Niat ini diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram. Penting untuk meluruskan niat hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau alasan lainnya. Keikhlasan dalam berniat merupakan kunci utama diterimanya ibadah kita.

Berdiri tegak bagi yang mampu merupakan salah satu rukun salat Tarawih. Jika tidak mampu berdiri, dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring sesuai kemampuan. Yang terpenting adalah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi fisik masing-masing. Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Membaca takbiratul ihram menandai dimulainya salat Tarawih. Takbiratul ihram diucapkan dengan lafal “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan. Setelah takbiratul ihram, kita masuk dalam keadaan salat dan harus menjaga kekhusyukan.

Simak Video untuk rukun tarawih:


Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat salat Tarawih juga merupakan rukun. Al-Fatihah merupakan surat utama dalam Al-Qur’an dan membacanya dalam salat hukumnya wajib. Membaca Al-Fatihah dengan tartil dan memahami maknanya akan menambah kekhusyukan dalam salat.

Ruku’ dan sujud dengan tuma’ninah juga termasuk rukun salat Tarawih. Tuma’ninah berarti diam sejenak dalam posisi ruku’ dan sujud. Hal ini penting untuk memastikan gerakan salat dilakukan dengan sempurna dan tidak terburu-buru.

Duduk di antara dua sujud dan duduk tasyahud akhir juga merupakan rukun salat Tarawih. Pada posisi ini, kita dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan demikian, salat Tarawih kita akan semakin sempurna.

Poin-Poin Penting Rukun Tarawih

  1. Niat. Niat merupakan rukun yang paling utama dalam salat Tarawih. Niat harus diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram. Pastikan niat kita ikhlas karena Allah SWT dan bukan karena hal lain. Keikhlasan niat akan menentukan diterima atau tidaknya ibadah kita.
  2. Berdiri. Berdiri tegak merupakan rukun salat Tarawih bagi yang mampu. Jika tidak mampu, boleh dilakukan dengan duduk atau berbaring sesuai kemampuan. Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Memahami kondisi hamba-Nya. Yang terpenting adalah berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan.
  3. Takbiratul Ihram. Takbiratul ihram menandai dimulainya salat. Ucapkan “Allahu Akbar” dengan khusyuk sambil mengangkat kedua tangan. Setelah takbiratul ihram, kita harus menjaga kekhusyukan dan konsentrasi dalam salat.
  4. Membaca Al-Fatihah. Membaca Al-Fatihah pada setiap rakaat salat Tarawih hukumnya wajib. Bacalah Al-Fatihah dengan tartil dan pahami maknanya. Dengan memahami makna Al-Fatihah, kita akan lebih khusyuk dalam salat.
  5. Ruku’ dan Sujud. Ruku’ dan sujud harus dilakukan dengan tuma’ninah, yaitu diam sejenak dalam posisi tersebut. Jangan terburu-buru dalam melakukan gerakan salat. Pastikan setiap gerakan dilakukan dengan sempurna.
  6. Duduk di antara Dua Sujud. Duduk di antara dua sujud juga merupakan rukun salat Tarawih. Pada posisi ini, kita dapat membaca doa dan dzikir yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
  7. Duduk Tasyahud Akhir. Duduk tasyahud akhir merupakan rukun terakhir dalam salat Tarawih. Pada posisi ini, kita membaca tasyahud dan salam. Setelah salam, salat Tarawih telah selesai dikerjakan.

Tips Melaksanakan Tarawih dengan Baik

  • Pahami Rukun dan Syaratnya. Memahami rukun dan syarat salat Tarawih akan membantu kita melaksanakannya dengan benar. Pelajarilah dengan seksama agar ibadah kita sah dan diterima oleh Allah SWT. Ketidaktahuan bukanlah alasan untuk meninggalkan kewajiban atau mengabaikan tata cara ibadah.
  • Jaga Kekhusyukan. Usahakan untuk menjaga kekhusyukan selama salat Tarawih. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi kita. Fokuskan pikiran dan hati kita hanya kepada Allah SWT. Kekhusyukan akan meningkatkan kualitas ibadah kita.
  • Perbaiki Bacaan. Perbaiki bacaan Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya. Bacalah dengan tartil dan pahami maknanya. Dengan memperbaiki bacaan, kita akan lebih memahami isi dari ayat-ayat yang kita baca.
  • Berdoa dengan Khusyuk. Setelah salat Tarawih, luangkan waktu untuk berdoa. Panjatkan doa-doa kita dengan khusyuk dan penuh harapan kepada Allah SWT. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan doa-doa kita akan lebih mudah dikabulkan.

Salat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Melaksanakan salat Tarawih secara berjamaah di masjid memiliki keutamaan tersendiri. Selain mendapatkan pahala salat, kita juga mendapatkan pahala berjamaah dan silaturahmi dengan sesama muslim.

Keutamaan salat Tarawih sangatlah banyak. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang salat Tarawih berjamaah hingga selesai, maka dituliskan baginya pahala salat semalam suntuk. Hadis ini menunjukkan betapa besarnya pahala salat Tarawih.

Selain pahala yang besar, salat Tarawih juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Gerakan-gerakan dalam salat dapat melancarkan peredaran darah dan meningkatkan kebugaran tubuh. Sedangkan ketenangan dalam salat dapat menenangkan pikiran dan mengurangi stres.

Salat Tarawih juga merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan salat Tarawih secara rutin, kita akan lebih dekat dengan Allah SWT dan lebih terbiasa dengan ibadah.

Melaksanakan salat Tarawih di masjid juga dapat mempererat ukhuwah islamiyah. Kita dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan sesama muslim. Hal ini akan memperkuat persaudaraan dan kebersamaan di antara umat Islam.

Bagi yang tidak mampu melaksanakan salat Tarawih secara berjamaah di masjid, dapat melaksanakannya di rumah sendirian atau berjamaah dengan keluarga. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.

Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk salat Tarawih. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan kepada kita semua.

Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini untuk mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT. Jadikanlah bulan Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri dan keimanan kita.

Dengan melaksanakan salat Tarawih dan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadan, semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Pertanyaan Seputar Tarawih

Muhammad Al-Farisi: Bagaimana hukumnya jika tertidur saat salat Tarawih berjamaah?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Jika tertidur saat salat Tarawih berjamaah, maka salatnya batal. Namun, jika tertidur sebelum salat dimulai, maka tidak membatalkan salat. Hendaknya berusaha untuk tetap terjaga dan fokus dalam salat.

Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika saya baru bergabung di tengah-tengah salat Tarawih berjamaah?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Ikuti imam hingga salam, lalu sempurnakan rakaat yang tertinggal dengan niat salat Tarawih. Penting untuk memperhatikan jumlah rakaat yang telah dikerjakan oleh imam.

Bilal Ramadhan: Apakah boleh salat Tarawih di rumah sendiri?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Boleh salat Tarawih di rumah sendiri, baik sendirian maupun berjamaah dengan keluarga. Salat Tarawih di rumah tetap mendapatkan pahala, meskipun lebih utama berjamaah di masjid.

Fadhlan Syahreza: Berapa jumlah rakaat salat Tarawih yang paling utama?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Jumlah rakaat salat Tarawih yang paling umum adalah 23 rakaat dengan 11 salam, diikuti salat witir 3 rakaat. Namun, mengerjakan 8 rakaat juga diperbolehkan dan tetap mendapatkan pahala.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru