Temukan 10 Hal Penting tentang dalil shalat tarawih 11 rakaat: Hikmah, Keutamaan, Panduan

aisyiyah

dalil shalat tarawih 11 rakaat

Sholat Tarawih merupakan sholat sunnah yang dikerjakan khusus pada bulan Ramadhan setelah sholat Isya. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendirian di rumah. Jumlah rakaat sholat Tarawih yang umum dipraktikkan adalah 8 rakaat dan 3 rakaat witir, namun ada juga yang mengerjakannya sebanyak 20 rakaat dan 3 rakaat witir. Perbedaan jumlah rakaat ini didasarkan pada berbagai riwayat dan pandangan ulama.

Contohnya, sebagian masyarakat melaksanakan sholat Tarawih sebanyak 11 rakaat (8 rakaat Tarawih dan 3 rakaat witir) dengan mengikuti pendapat sebagian ulama. Mereka meyakini bahwa jumlah rakaat tersebut memiliki dasar yang kuat dalam beberapa hadits. Sementara itu, sebagian yang lain melaksanakan 23 rakaat (20 rakaat Tarawih dan 3 rakaat witir) dengan merujuk pada praktik yang dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Kedua pendapat ini sama-sama memiliki landasan dan tidak perlu diperdebatkan.

dalil shalat tarawih 11 rakaat

Salah satu dalil yang digunakan untuk melaksanakan sholat Tarawih 11 rakaat adalah hadits Aisyah radhiyallahu anha yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits tersebut, Aisyah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menambah sholat malam di bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan lebih dari 11 rakaat. Hadits ini menjadi dasar bagi sebagian ulama untuk menganjurkan sholat Tarawih sebanyak 11 rakaat.

Meskipun demikian, hadits tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan sholat Tarawih. Beberapa ulama menafsirkan sholat malam yang dimaksud dalam hadits tersebut mencakup sholat Tarawih. Pendapat ini didasarkan pada pemahaman bahwa sholat Tarawih merupakan bagian dari sholat malam yang dikhususkan pada bulan Ramadhan.

Simak Video untuk dalil shalat tarawih 11 rakaat:


Selain hadits Aisyah, terdapat juga riwayat lain yang menguatkan praktik sholat Tarawih 11 rakaat. Riwayat-riwayat tersebut menyebutkan bahwa para sahabat Nabi SAW juga melaksanakan sholat Tarawih dengan jumlah rakaat yang bervariasi, termasuk 11 rakaat.

Penting untuk dipahami bahwa perbedaan jumlah rakaat sholat Tarawih bukanlah hal yang prinsipil dalam agama. Yang terpenting adalah niat ikhlas dan menjalankan sholat dengan khusyuk. Umat Islam dianjurkan untuk saling menghormati dan tidak memperdebatkan perbedaan jumlah rakaat sholat Tarawih.

Mengerjakan sholat Tarawih, berapapun jumlah rakaatnya, merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Sholat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, dan didekatkan kepada Allah SWT.

Bagi mereka yang memilih untuk melaksanakan sholat Tarawih 11 rakaat, hendaknya melakukannya dengan penuh keikhlasan dan khusyuk. Janganlah terbebani dengan perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat, karena yang terpenting adalah niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan sholat Tarawih sangatlah besar. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan di bulan Ramadhan untuk memperbanyak ibadah, termasuk sholat Tarawih.

Sholat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang istimewa di bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan sholat Tarawih, umat Islam dapat meraih banyak pahala dan keberkahan dari Allah SWT.

Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya, termasuk sholat Tarawih, berapapun jumlah rakaat yang kita pilih.

Poin-Poin Penting Shalat Tarawih 11 Rakaat

  1. Dalil dari Hadits Aisyah. Hadits Aisyah radhiyallahu anha menjadi salah satu dalil yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan sholat Tarawih 11 rakaat. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang merupakan kitab hadits yang otoritatif dalam Islam. Meskipun hadits tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan Tarawih, beberapa ulama menafsirkan sholat malam yang dimaksud dalam hadits mencakup sholat Tarawih. Pemahaman ini didasarkan pada konteks bulan Ramadhan dan kebiasaan sholat malam di bulan tersebut.
  2. Praktik Sahabat. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa para sahabat Nabi SAW juga melaksanakan sholat Tarawih dengan jumlah rakaat yang bervariasi, termasuk 11 rakaat. Praktik para sahabat ini menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan jumlah rakaat sholat Tarawih. Meskipun tidak ada angka pasti yang diwajibkan, praktik para sahabat menunjukkan adanya fleksibilitas dalam jumlah rakaat.
  3. Fokus pada Keikhlasan. Terlepas dari perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat, yang terpenting dalam sholat Tarawih adalah keikhlasan niat dan kekhusyukan dalam pelaksanaannya. Jumlah rakaat bukanlah hal yang prinsipil, yang lebih penting adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan hati yang tulus. Menjaga kekhusyukan dan memahami makna bacaan dalam sholat akan lebih bernilai daripada hanya berfokus pada jumlah rakaat.
  4. Menghindari Perdebatan. Umat Islam dianjurkan untuk saling menghormati dan menghindari perdebatan tentang jumlah rakaat sholat Tarawih. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam agama, dan tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan. Fokuslah pada ibadah dan janganlah terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif.
  5. Keutamaan Sholat Tarawih. Sholat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, dan didekatkan kepada Allah SWT. Keutamaan ini berlaku bagi siapa saja yang melaksanakan sholat Tarawih dengan ikhlas, terlepas dari jumlah rakaatnya. Manfaatkanlah bulan Ramadhan untuk memperbanyak ibadah dan meraih keutamaan sholat Tarawih.
  6. Tidak Ada Kewajiban Tertentu. Tidak ada dalil yang mewajibkan jumlah rakaat tertentu untuk sholat Tarawih. Oleh karena itu, umat Islam diberikan kebebasan untuk memilih jumlah rakaat yang dirasa mampu dan nyaman. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan istiqomah dan penuh keikhlasan. Janganlah memaksakan diri untuk mengerjakan jumlah rakaat yang terlalu banyak jika tidak mampu.
  7. Menjaga Kesehatan. Dalam melaksanakan sholat Tarawih, penting untuk memperhatikan kondisi kesehatan. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat Tarawih dengan jumlah rakaat yang banyak, maka dapat dikurangi sesuai kemampuan. Islam mengajarkan untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam beribadah.
  8. Memperbanyak Ibadah di Bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, oleh karena itu umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk sholat Tarawih. Selain sholat Tarawih, terdapat banyak ibadah lain yang dapat dilakukan, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah. Manfaatkanlah bulan Ramadhan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  9. Menghidupkan Malam Ramadhan. Sholat Tarawih merupakan salah satu cara untuk menghidupkan malam Ramadhan. Dengan melaksanakan sholat Tarawih, umat Islam dapat mengisi malam Ramadhan dengan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah akan mendatangkan banyak pahala dan keberkahan.
  10. Meneladani Rasulullah SAW. Rasulullah SAW senantiasa memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, termasuk sholat malam. Meskipun tidak ada jumlah rakaat yang ditentukan secara pasti untuk sholat Tarawih, kita dapat meneladani semangat Rasulullah SAW dalam beribadah. Dengan meneladani Rasulullah SAW, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tips Mengerjakan Shalat Tarawih

  • Membaca Doa Setelah Shalat. Setelah selesai sholat Tarawih, dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir. Berdoa memohon ampunan dan keberkahan kepada Allah SWT. Doa setelah sholat adalah waktu yang mustajab, maka manfaatkanlah waktu tersebut untuk berdoa dengan khusyuk.
  • Membaca Al-Qur’an. Selain sholat Tarawih, dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Membaca Al-Qur’an dapat menambah pahala dan meningkatkan keimanan. Usahakan untuk membaca Al-Qur’an secara rutin setiap hari di bulan Ramadhan.
  • Bersedekah. Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Bersedekah dapat membersihkan harta dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bersedekahlah sesuai kemampuan, baik berupa harta maupun tenaga.
  • Menjaga Lisan dan Perbuatan. Di bulan Ramadhan, penting untuk menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang tidak baik. Hindari perkataan yang tidak bermanfaat, dusta, dan ghibah. Jagalah perilaku agar senantiasa sesuai dengan ajaran Islam.
  • Memperbanyak Istighfar. Memperbanyak istighfar di bulan Ramadhan dapat membersihkan hati dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Istighfar adalah cara untuk mengakui kesalahan dan memohon ampun atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

Sholat Tarawih adalah ibadah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendirian di rumah. Waktu pelaksanaan sholat Tarawih adalah setelah sholat Isya hingga menjelang waktu sahur.

Jumlah rakaat sholat Tarawih bervariasi, ada yang mengerjakannya 8 rakaat plus 3 rakaat witir, ada pula yang 20 rakaat plus 3 rakaat witir. Perbedaan jumlah rakaat ini didasarkan pada berbagai riwayat dan pandangan ulama. Yang terpenting adalah mengerjakannya dengan ikhlas dan khusyuk.

Keutamaan sholat Tarawih sangatlah besar. Di antara keutamaannya adalah diampuni dosa-dosa, dikabulkan doa, dan didekatkan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan di bulan Ramadhan untuk melaksanakan sholat Tarawih.

Selain sholat Tarawih, terdapat banyak ibadah lain yang dianjurkan di bulan Ramadhan, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersedekah, dan i’tikaf. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, maka perbanyaklah ibadah di bulan yang mulia ini.

Sholat Tarawih merupakan salah satu cara untuk menghidupkan malam Ramadhan. Dengan melaksanakan sholat Tarawih, umat Islam dapat mengisi malam Ramadhan dengan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah akan mendatangkan banyak pahala dan keberkahan.

Bagi yang mengerjakan sholat Tarawih 11 rakaat, hendaknya melakukannya dengan penuh keikhlasan dan khusyuk. Janganlah terbebani dengan perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat, karena yang terpenting adalah niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sholat Tarawih merupakan ibadah yang istimewa di bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan sholat Tarawih, umat Islam dapat meraih banyak pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Mengerjakan sholat Tarawih, berapapun jumlah rakaatnya, merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Sholat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, dan didekatkan kepada Allah SWT.

Dalam melaksanakan sholat Tarawih, penting untuk memperhatikan kondisi kesehatan. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat Tarawih dengan jumlah rakaat yang banyak, maka dapat dikurangi sesuai kemampuan. Islam mengajarkan untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam beribadah.

Selain sholat Tarawih, dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Membaca Al-Qur’an dapat menambah pahala dan meningkatkan keimanan. Usahakan untuk membaca Al-Qur’an secara rutin setiap hari di bulan Ramadhan.

Pertanyaan Umum tentang Shalat Tarawih

Muhammad Al-Farisi: Apa hukum sholat Tarawih?

Ustaz Hamdan Al-Ghozali: Hukum sholat Tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan, terutama di bulan Ramadhan.

Ahmad Zainuddin: Berapa jumlah rakaat sholat witir yang dikerjakan setelah Tarawih?

Ustaz Hamdan Al-Ghozali: Jumlah rakaat sholat witir adalah ganjil, minimal satu rakaat dan paling umum adalah tiga rakaat.

Bilal Ramadhan: Apakah boleh sholat Tarawih dikerjakan sendirian di rumah?

Ustaz Hamdan Al-Ghozali: Boleh, sholat Tarawih boleh dikerjakan sendirian di rumah. Namun, mengerjakannya secara berjamaah di masjid lebih utama.

Fadhlan Syahreza: Bagaimana jika saya tidak kuat mengerjakan sholat Tarawih dengan jumlah rakaat yang banyak?

Ustaz Hamdan Al-Ghozali: Jika tidak kuat mengerjakan sholat Tarawih dengan jumlah rakaat yang banyak, boleh dikurangi sesuai kemampuan. Yang terpenting adalah mengerjakannya dengan ikhlas dan khusyuk.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru