Temukan 10 Hal Penting tentang doa puasa tasua dan asyura: Keutamaan, Tata Cara, dan Hikmah

aisyiyah

doa puasa tasua dan asyura

Puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Muharram memiliki keutamaan tersendiri, khususnya puasa yang dikerjakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Puasa pada tanggal 9 Muharram disebut puasa Tasua, sedangkan puasa pada tanggal 10 Muharram disebut puasa Asyura.

Keduanya memiliki nilai pahala yang besar dan dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Muslim. Melaksanakan puasa ini merupakan wujud ketaatan kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Contohnya, seseorang dapat berpuasa Tasua pada tanggal 9 Muharram dan berpuasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Ia dapat juga menambahkan puasa pada tanggal 11 Muharram untuk menyempurnakan amalan sunnah ini dan membedakannya dengan praktik Yahudi.

Dengan melaksanakan puasa ini, diharapkan dapat memperoleh keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Niat puasa dapat dilafalkan dalam hati atau diucapkan secara lisan sebelum waktu subuh.

doa puasa tasua dan asyura

Meskipun tidak ada doa khusus untuk puasa Tasua dan Asyura, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir selama berpuasa. Doa-doa yang dipanjatkan dapat berupa permohonan ampunan, permintaan rezeki, atau hajat lainnya.

Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya yang ikhlas.

Memperbanyak membaca Al-Qur’an juga sangat dianjurkan selama menjalankan puasa Tasua dan Asyura. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi umat manusia dan mengandung banyak keberkahan.

Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, memperbanyak sedekah juga merupakan amalan yang baik selama berpuasa. Sedekah dapat berupa harta benda maupun non-materi, seperti senyum, sapa, dan pertolongan kepada sesama. Sedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan keimanan.

Simak Video untuk doa puasa tasua dan asyura:


Menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang buruk juga penting selama berpuasa. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan dosa.

Dengan menjaga lisan dan perbuatan, puasa akan lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.

Menghindari perdebatan dan perselisihan juga dianjurkan selama berpuasa. Perdebatan yang tidak bermanfaat dapat mengurangi pahala puasa. Sebaiknya fokus pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Memperbanyak istigfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT juga penting selama berpuasa. Manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Dengan memohon ampunan, diharapkan dosa-dosa diampuni oleh Allah SWT.

Menggunakan waktu luang untuk kegiatan positif, seperti membaca buku-buku agama atau mengikuti kajian-kajian Islam, juga dianjurkan. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang agama.

Berbuka puasa dengan makanan yang halal dan bergizi juga penting. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup.

Berbuka puasa dengan makanan yang halal dan bergizi dapat menjaga kesehatan dan memberikan energi untuk beribadah.

Poin-Poin Penting Puasa Tasua dan Asyura

  1. Niat yang ikhlas. Niat merupakan hal yang fundamental dalam beribadah. Pastikan niat berpuasa Tasua dan Asyura semata-mata karena Allah SWT. Niat yang ikhlas akan menjadikan puasa lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT. Hindari niat yang tercampur dengan riya atau pamer.
  2. Menahan lapar dan dahaga. Puasa berarti menahan diri dari makan dan minum, serta hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Menahan lapar dan dahaga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan melatih kesabaran. Disiplin dalam menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sangat penting.
  3. Memperbanyak ibadah. Selama berpuasa, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir. Ibadah-ibadah sunnah dapat meningkatkan pahala puasa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Manfaatkan waktu luang selama berpuasa untuk beribadah.
  4. Menjaga lisan dan perbuatan. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang buruk. Jaga lisan dari berkata dusta, menggunjing, dan memfitnah. Jaga perbuatan dari hal-hal yang dilarang oleh agama.
  5. Memperbanyak sedekah. Sedekah merupakan amalan yang mulia dan dianjurkan untuk dilakukan selama berpuasa. Sedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan keimanan. Bersedekahlah sesuai dengan kemampuan, baik berupa harta benda maupun non-materi.
  6. Memperbanyak istighfar. Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan penting dilakukan selama berpuasa. Manusia tidak luput dari dosa, sehingga memohon ampunan merupakan wujud kerendahan hati di hadapan Allah SWT. Istighfar dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
  7. Menjaga diri dari perbuatan maksiat. Selama berpuasa, hindari segala bentuk perbuatan maksiat, baik yang kecil maupun yang besar. Perbuatan maksiat dapat mengurangi pahala puasa dan menjauhkan diri dari Allah SWT. Berusahalah untuk menjaga diri dari godaan setan.
  8. Menjaga hati dari sifat-sifat tercela. Selain menjaga lisan dan perbuatan, menjaga hati dari sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki, dan sombong, juga penting selama berpuasa. Sifat-sifat tercela dapat merusak pahala puasa. Berusahalah untuk membersihkan hati dan menumbuhkan sifat-sifat terpuji.
  9. Berbuka puasa dengan makanan yang halal dan bergizi. Setelah seharian berpuasa, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Pilihlah makanan yang halal dan bergizi untuk berbuka puasa. Hindari makanan yang berlebihan dan mubazir.
  10. Bersyukur atas nikmat Allah SWT. Bersyukur atas nikmat Allah SWT merupakan hal yang penting dalam kehidupan, termasuk saat berpuasa. Syukuri nikmat kesehatan, kesempatan berpuasa, dan nikmat lainnya yang diberikan oleh Allah SWT. Rasa syukur dapat meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tips Menjalankan Puasa Tasua dan Asyura

  • Sahur dengan makanan bergizi. Konsumsi makanan bergizi saat sahur dapat memberikan energi yang cukup selama berpuasa. Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Ini akan membantu menjaga stamina dan konsentrasi selama berpuasa.
  • Perbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh penting selama berpuasa. Minumlah air putih yang cukup saat sahur dan berbuka untuk menghindari dehidrasi. Hindari minuman manis dan berkafein karena dapat meningkatkan rasa haus.
  • Hindari aktivitas fisik yang berat. Aktivitas fisik yang berat dapat menyebabkan kelelahan dan dehidrasi selama berpuasa. Sebaiknya hindari aktivitas fisik yang berat dan istirahat yang cukup. Jika terpaksa melakukan aktivitas fisik, pastikan untuk minum air putih yang cukup.
  • Manfaatkan waktu luang untuk beribadah. Waktu luang selama berpuasa dapat dimanfaatkan untuk beribadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan shalat sunnah. Ibadah-ibadah sunnah dapat meningkatkan pahala puasa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Berbuka puasa dengan makanan yang sederhana. Tidak perlu berbuka puasa dengan makanan yang berlebihan. Berbuka puasa dengan makanan yang sederhana dan secukupnya lebih baik. Hindari makanan yang terlalu manis atau berlemak karena dapat mengganggu pencernaan.

Puasa Tasua dan Asyura memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Melaksanakan puasa ini merupakan wujud ketaatan kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Keutamaan puasa Asyura di antaranya dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

Puasa Tasua dianjurkan untuk dikerjakan bersamaan dengan puasa Asyura. Hal ini untuk membedakannya dengan puasa orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura.

Dengan melaksanakan puasa Tasua, umat Muslim menunjukkan perbedaan dan ketaatan kepada ajaran Islam.

Sejarah puasa Asyura berkaitan dengan peristiwa diselamatkannya Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun. Sebagai rasa syukur, Nabi Musa AS berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW kemudian menganjurkan umat Muslim untuk berpuasa Asyura.

Puasa Tasua dan Asyura merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun hukumnya sunnah, pahala yang didapatkan sangat besar. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk tidak melewatkan kesempatan berpuasa Tasua dan Asyura.

Melaksanakan puasa Tasua dan Asyura merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Dengan berpuasa, umat Muslim belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan.

Puasa Tasua dan Asyura juga dapat melatih kesabaran dan keikhlasan. Menahan lapar dan dahaga selama berpuasa membutuhkan kesabaran dan keikhlasan yang tinggi.

Hal ini dapat membentuk pribadi yang lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup.

Dengan melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, diharapkan umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Puasa ini juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Selain itu, dengan melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, umat Muslim juga dapat merasakan kebersamaan dan persaudaraan dengan sesama umat Muslim. Puasa ini menjadi momen untuk saling mengingatkan dan berbagi kebaikan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Muhammad Al-Farisi: Apakah ada doa khusus yang dibaca saat berbuka puasa Tasua dan Asyura?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Tidak ada doa khusus untuk berbuka puasa Tasua dan Asyura.

Namun, dianjurkan untuk membaca doa berbuka puasa sebagaimana doa berbuka puasa pada umumnya, seperti “Allahumma laka shumt wa bika aamantu wa ‘alaa rizqika afthartu”.

Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika lupa niat puasa Tasua atau Asyura di malam harinya?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Jika lupa berniat di malam hari, masih bisa berniat di pagi hari sebelum zawal, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Bilal Ramadhan: Apakah boleh hanya berpuasa Asyura saja tanpa Tasua?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Lebih utama berpuasa Tasua dan Asyura atau Asyura dan 11 Muharram, namun jika hanya berpuasa Asyura saja, puasanya tetap sah dan mendapatkan pahala, meskipun kurang utama.

Fadhlan Syahreza: Apa hikmah disunnahkannya puasa Tasua dan Asyura?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Hikmahnya antara lain untuk menghapus dosa setahun yang lalu (khusus Asyura), membedakan dengan puasa orang Yahudi, dan memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti diselamatkannya Nabi Musa AS.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru