Temukan 7 Hal Penting tentang Ramadhan 2018 Tahun Hijriah: Hikmah, Jadwal, & Amalan Terbaik

aisyiyah

ramadhan 2018 tahun hijriah

Bulan suci yang dinanti-nantikan umat Muslim di seluruh dunia, jatuh pada tahun 1439 Hijriah. Pada tahun tersebut, umat Muslim menjalankan ibadah puasa, meningkatkan amal ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Momentum ini menjadi waktu yang penuh berkah dan ampunan, di mana setiap kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Ramadan pada tahun itu juga menjadi pengingat akan pentingnya kesabaran, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama.

Sebagai contoh, banyak komunitas Muslim yang menggalakkan kegiatan sosial selama bulan tersebut, seperti berbagi makanan berbuka puasa dan memberikan santunan kepada fakir miskin. Hal ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang tinggi di antara umat Muslim. Selain itu, masjid-masjid juga semakin ramai dikunjungi oleh jamaah untuk melaksanakan salat tarawih dan tadarus Al-Qur’an. Suasana Ramadan tahun itu terasa begitu khidmat dan penuh keberkahan.

Ramadan 2018 Tahun Hijriah (1439 H)

Ramadan tahun 1439 Hijriah merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bulan suci ini diisi dengan ibadah puasa, tadarus Al-Qur’an, dan berbagai amalan kebaikan lainnya. Umat Muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Suasana Ramadan 1439 H dipenuhi dengan nuansa spiritual yang kental. Masjid-masjid ramai dikunjungi jamaah untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah. Suara lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar merdu dari berbagai penjuru, menambah khidmatnya suasana.

Di banyak negara, tradisi berbagi makanan berbuka puasa menjadi pemandangan yang umum. Orang-orang berbondong-bondong memberikan takjil kepada sesama, baik kepada yang membutuhkan maupun kepada orang yang berpuasa. Semangat berbagi dan saling tolong menolong semakin terasa di bulan yang penuh berkah ini.

Simak Video untuk ramadhan 2018 tahun hijriah:


Ramadan 1439 H juga menjadi momen untuk introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Umat Muslim diajarkan untuk menahan diri dari hawa nafsu, memperbanyak sedekah, dan menjaga silaturahmi.

Malam-malam di bulan Ramadan 1439 H dipenuhi dengan kegiatan ibadah. Banyak umat Muslim yang menghabiskan malam-malamnya dengan beriktikaf di masjid, memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Suasana khusyuk dan penuh keikhlasan menyelimuti malam-malam Ramadan.

Di penghujung bulan Ramadan, umat Muslim merayakan Idul Fitri sebagai tanda kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Hari raya ini dirayakan dengan penuh suka cita dan kebersamaan, saling memaafkan dan mengunjungi sanak saudara.

Ramadan 1439 H meninggalkan kenangan yang indah dan berkesan bagi umat Muslim. Semoga semangat ibadah dan kebaikan yang ditanamkan selama bulan Ramadan dapat terus terjaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hikmah dan pelajaran yang diambil dari Ramadan 1439 H menjadi bekal yang berharga untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Semoga kita semua dapat bertemu kembali dengan Ramadan di tahun-tahun berikutnya.

Poin-Poin Penting Ramadan 1439 H

  1. Puasa Wajib. Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim yang baligh, berakal, dan mampu. Menjalankan puasa dengan ikhlas dan penuh kesabaran akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Puasa juga melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan. Selain itu, puasa juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
  2. Tadarus Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan sangat dianjurkan. Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan, sehingga membacanya di bulan ini memiliki keutamaan yang lebih besar. Tadarus Al-Qur’an dapat menambah pengetahuan agama dan meningkatkan keimanan. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga dapat menenangkan hati dan pikiran.
  3. Salat Tarawih. Salat Tarawih merupakan salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Salat Tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid. Melaksanakan salat tarawih dapat menambah pahala dan meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. Salat tarawih juga menjadi momen untuk bersilaturahmi dengan sesama Muslim.
  4. Sedekah. Bersedekah di bulan Ramadan sangat dianjurkan. Pahala sedekah di bulan Ramadan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sedekah dapat membantu meringankan beban orang yang membutuhkan. Selain itu, sedekah juga dapat membersihkan harta dan meningkatkan rasa syukur.
  5. I’tikaf. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT. I’tikaf biasanya dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. I’tikaf merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Dengan beriktikaf, seseorang dapat lebih fokus dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  6. Zakat Fitrah. Zakat Fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim sebelum salat Idul Fitri. Zakat Fitrah bertujuan untuk membersihkan harta dan membantu fakir miskin. Dengan mengeluarkan zakat fitrah, seseorang dapat menyempurnakan puasanya dan merasakan kebahagiaan Idul Fitri bersama-sama.
  7. Idul Fitri. Idul Fitri merupakan hari raya umat Muslim yang dirayakan setelah sebulan penuh berpuasa. Idul Fitri merupakan momen untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Pada hari ini, umat Muslim saling memaafkan dan merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Tips di Bulan Ramadan

  • Perbanyak membaca Al-Qur’an. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca Al-Qur’an, meskipun hanya beberapa ayat. Membaca Al-Qur’an dapat meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga dapat menenangkan hati dan pikiran.
  • Jaga kesehatan. Meskipun berpuasa, tetap jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi saat sahur dan berbuka. Hindari makanan yang terlalu manis atau berlemak. Pastikan juga untuk cukup istirahat agar tubuh tetap fit selama berpuasa.
  • Kontrol emosi. Bulan Ramadan adalah bulan untuk melatih kesabaran. Usahakan untuk mengontrol emosi dan menghindari perkataan atau perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Jagalah lisan dan perilaku agar tetap baik dan sopan.
  • Perbanyak berdoa. Manfaatkan bulan Ramadan untuk memperbanyak berdoa kepada Allah SWT. Mintalah ampunan atas segala dosa dan kesalahan. Berdoalah juga untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan umat Muslim lainnya.

Ramadan 1439 H jatuh pada pertengahan tahun 2018 Masehi. Banyak umat Muslim yang antusias menyambut datangnya bulan suci ini. Persiapan-persiapan dilakukan, mulai dari menyiapkan menu sahur dan berbuka hingga membersihkan masjid dan mushala.

Suasana Ramadan 1439 H terasa begitu spesial. Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial semakin meningkat. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan, seperti berbagi takjil dan santunan kepada fakir miskin.

Masyarakat Muslim juga berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah. Lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar merdu, menciptakan suasana yang khidmat dan penuh kedamaian.

Di pasar-pasar tradisional, pedagang makanan dan minuman ramai menjajakan dagangannya. Berbagai macam makanan dan minuman khas Ramadan tersedia, mulai dari kolak, kurma, hingga es buah segar.

Malam-malam Ramadan 1439 H dipenuhi dengan kegiatan ibadah. Banyak umat Muslim yang menghabiskan waktunya untuk bertadarus Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Di penghujung bulan Ramadan, umat Muslim merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Salat Idul Fitri dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka.

Setelah salat Idul Fitri, umat Muslim saling bersilaturahmi dan memaafkan. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan.

Ramadan 1439 H meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari bulan suci ini.

Pertanyaan Seputar Ramadan

Muhammad Al-Farisi: Bagaimana hukumnya jika lupa niat puasa di malam hari?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Jika lupa niat puasa di malam hari, namun ingat sebelum terbit fajar, maka puasanya tetap sah. Namun jika ingat setelah terbit fajar, maka puasanya tidak sah dan harus diqadha.

Ahmad Zainuddin: Apakah boleh menggosok gigi saat berpuasa?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Menggosok gigi diperbolehkan saat berpuasa, asalkan tidak sampai tertelan air atau pasta gigi. Sebaiknya gunakan sikat gigi yang lembut dan berkumurlah secukupnya.

Bilal Ramadhan: Apa saja yang membatalkan puasa?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Beberapa hal yang membatalkan puasa antara lain makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, haid, nifas, dan keluar mani dengan sengaja.

Fadhlan Syahreza: Bagaimana jika sakit saat berpuasa?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Jika sakit dan dikhawatirkan akan memperparah kondisi, maka diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Namun, puasa yang ditinggalkan harus diqadha di hari lain setelah sembuh.

Ghazali Nurrahman: Apakah mencicipi makanan membatalkan puasa?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Mencicipi makanan saat berpuasa hukumnya makruh, terutama jika dikhawatirkan tertelan. Jika tertelan, maka puasanya batal dan harus diqadha.

Hafidz Al-Karim: Kapan waktu yang tepat untuk membayar zakat fitrah?

KH. Ahmad Rifa’i Arief: Zakat fitrah dapat dibayarkan sejak awal Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri. Namun, waktu yang paling utama adalah sebelum salat Idul Fitri.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru