
Pelaksanaan salat sunah berjamaah di bulan Ramadan setelah salat Isya disebut sebagai salat malam bulan puasa. Salat ini memiliki keutamaan yang luar biasa, dijanjikan ampunan dosa bagi mereka yang menjalankannya dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Terdapat dua pilihan jumlah rakaat yang umum dipraktikkan, yaitu sebelas dan dua puluh tiga rakaat, keduanya diikuti dengan salat witir. Salat ini menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan di bulan suci.
Contohnya, komunitas Muslim di Masjid Al-Ikhlas melaksanakan salat sunah ini sebanyak 23 rakaat diikuti witir 3 rakaat. Mereka memulai salat setelah salat Isya berjamaah dan menyelesaikannya sebelum waktu sahur. Kegiatan ini menjadi rutinitas yang dinantikan setiap malam selama Ramadan, mempererat tali silaturahmi antar jemaah, dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT. Suasana khusyuk dan khidmat terasa di masjid tersebut selama pelaksanaan salat.
tata cara tarawih
Salat tarawih diawali dengan niat. Niat salat tarawih dapat dilafalkan dalam hati atau diucapkan. Niat tersebut menunjukkan tujuan dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah. Setelah niat, takbiratul ihram diucapkan untuk memulai salat.
Setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah pada setiap rakaat. Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun salat yang wajib dipenuhi. Setelah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat pendek atau beberapa ayat Al-Qur’an.
Kemudian, rukuk dengan tuma’ninah, yaitu diam sejenak dengan tenang. Rukuk dilakukan dengan membungkukkan badan dan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Setelah rukuk, i’tidal, yaitu berdiri tegak kembali.
Setelah i’tidal, sujud dengan tuma’ninah. Sujud dilakukan dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki di atas lantai. Setelah sujud pertama, duduk di antara dua sujud sejenak, lalu sujud kembali.
Setelah sujud kedua, bangun untuk rakaat berikutnya. Pada rakaat terakhir, setelah sujud kedua, duduk tasyahud akhir dan membaca doa tasyahud. Setelah tasyahud akhir, salam ke kanan dan ke kiri.
Simak Video untuk tata cara tarawih:
Salat tarawih dikerjakan dua rakaat salam. Setiap dua rakaat, salam diucapkan. Setelah salam, niat kembali diucapkan untuk dua rakaat berikutnya.
Jumlah rakaat salat tarawih yang umum dilakukan adalah 8 atau 20 rakaat. Setelah salat tarawih, dilanjutkan dengan salat witir. Salat witir dapat dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, seperti 1, 3, atau 5 rakaat.
Selama bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk salat tarawih. Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan. Melaksanakan salat tarawih dengan ikhlas dan khusyuk dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Waktu pelaksanaan salat tarawih adalah setelah salat Isya hingga menjelang waktu sahur. Dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid. Namun, jika tidak memungkinkan, salat tarawih dapat dikerjakan sendiri di rumah.
Membaca Al-Qur’an setelah salat tarawih juga dianjurkan. Membaca Al-Qur’an dapat menambah pahala dan keberkahan di bulan Ramadan. Dengan memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Poin-Poin Penting
- Niat: Niat merupakan hal yang mendasari setiap ibadah, termasuk salat tarawih. Niat yang tulus dan ikhlas akan menjadikan ibadah lebih bermakna di hadapan Allah SWT. Pastikan niat diucapkan dengan benar sebelum memulai salat tarawih. Keikhlasan dalam berniat akan mempengaruhi kualitas ibadah yang dilakukan.
- Jumlah Rakaat: Terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat tarawih, namun yang umum dilakukan adalah 8 atau 20 rakaat. Pilihan jumlah rakaat dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan masing-masing. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan khusyuk dan penuh keikhlasan. Konsistensi dalam menjalankan salat tarawih juga penting untuk mendapatkan keberkahan di bulan Ramadan.
- Waktu Pelaksanaan: Salat tarawih dikerjakan setelah salat Isya hingga menjelang waktu sahur. Usahakan untuk melaksanakannya di awal waktu agar tidak terlewat. Waktu yang ideal untuk salat tarawih adalah setelah menyelesaikan urusan dunia dan mempersiapkan diri untuk beribadah dengan khusyuk. Hindari menunda-nunda salat tarawih agar tidak terlupa atau ketiduran.
- Berjamaah di Masjid: Dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid. Salat berjamaah memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan salat sendirian. Selain itu, salat berjamaah juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim. Masjid menjadi tempat yang tepat untuk berkumpul dan beribadah bersama di bulan Ramadan.
- Bacaan Surat: Setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat-surat pendek atau beberapa ayat Al-Qur’an. Pilihan surat dapat disesuaikan dengan kemampuan dan hafalan masing-masing. Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan memahami artinya akan menambah keutamaan ibadah. Perbanyaklah membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
- Salat Witir: Setelah salat tarawih, dilanjutkan dengan salat witir. Salat witir dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, seperti 1, 3, atau 5 rakaat. Salat witir merupakan penutup salat malam dan menjadi pelengkap ibadah di bulan Ramadan. Lakukan salat witir dengan khusyuk dan penuh keikhlasan.
- Khusyuk dan Tuma’ninah: Khusyuk dan tuma’ninah merupakan hal yang penting dalam salat, termasuk salat tarawih. Usahakan untuk fokus dan menjauhkan diri dari segala hal yang dapat mengganggu konsentrasi. Khusyuk dan tuma’ninah akan meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan khusyuk, kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT dan meresapi makna dari setiap bacaan dan gerakan salat.
Tips dan Detail Islami
- Memperbanyak Doa: Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT di bulan Ramadan, terutama setelah salat tarawih. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, sehingga doa-doa yang dipanjatkan akan lebih mudah dikabulkan. Manfaatkan momen ini untuk memohon ampunan, rahmat, dan hidayah dari Allah SWT. Berdoa dengan tulus dan ikhlas akan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Membaca Al-Qur’an: Bacalah Al-Qur’an setiap hari, terutama setelah salat tarawih. Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga dapat menambah ilmu dan pemahaman tentang agama Islam. Jadikanlah membaca Al-Qur’an sebagai rutinitas harian di bulan Ramadan.
- Bersedekah: Perbanyaklah bersedekah di bulan Ramadan, baik berupa harta maupun tenaga. Bersedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. Selain itu, bersedekah juga dapat mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Bersedekahlah dengan ikhlas dan tanpa pamrih untuk mendapatkan keberkahan di bulan Ramadan.
Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Pelaksanaannya dilakukan setelah salat Isya berjamaah dan sebelum salat witir. Keutamaan salat tarawih sangat besar, di antaranya diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan istiqomah.
Sejarah salat tarawih bermula pada masa Rasulullah SAW. Beliau pernah melaksanakan salat malam di bulan Ramadan, namun tidak mewajibkannya kepada umat. Kemudian, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, salat tarawih diresmikan menjadi salat berjamaah di masjid. Hal ini dilakukan untuk menyatukan umat Muslim dalam beribadah di bulan Ramadan.
Tata cara salat tarawih sama seperti salat fardu, hanya saja niatnya berbeda. Jumlah rakaatnya yang umum dipraktikkan adalah 8 atau 20 rakaat, diikuti dengan salat witir. Setiap dua rakaat disunahkan untuk memberi salam. Setelah salam, dilanjutkan dengan niat kembali untuk dua rakaat berikutnya.
Keutamaan salat tarawih sangatlah banyak. Selain diampuni dosa-dosa yang telah lalu, salat tarawih juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, salat tarawih juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim. Dengan melaksanakan salat tarawih, diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadan.
Waktu pelaksanaan salat tarawih adalah setelah salat Isya hingga menjelang waktu sahur. Dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid. Namun, jika tidak memungkinkan, salat tarawih dapat dikerjakan sendiri di rumah. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan khusyuk dan istiqomah.
Membaca Al-Qur’an setelah salat tarawih juga dianjurkan. Membaca Al-Qur’an dapat menambah pahala dan keberkahan di bulan Ramadan. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga dapat menambah ilmu dan pemahaman tentang agama Islam. Jadikanlah membaca Al-Qur’an sebagai rutinitas harian di bulan Ramadan.
Bersedekah di bulan Ramadan juga sangat dianjurkan. Bersedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. Selain itu, bersedekah juga dapat mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Bersedekahlah dengan ikhlas dan tanpa pamrih untuk mendapatkan keberkahan di bulan Ramadan.
Dengan melaksanakan salat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah di bulan Ramadan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua dapat meraih keberkahan di bulan suci Ramadan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh salat tarawih di rumah jika tidak memungkinkan ke masjid?
Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Boleh saja salat tarawih di rumah jika ada udzur yang menghalangi untuk ke masjid, seperti sakit atau sedang dalam perjalanan. Namun, salat tarawih berjamaah di masjid lebih utama karena pahalanya lebih besar.
Ahmad Zainuddin: Berapa jumlah rakaat minimal salat witir?
Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Jumlah rakaat minimal salat witir adalah satu rakaat. Namun, yang lebih umum dilakukan adalah tiga rakaat.
Bilal Ramadhan: Apakah ada doa khusus setelah salat tarawih?
Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Tidak ada doa khusus setelah salat tarawih. Namun, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir setelah salat tarawih, sebagaimana anjuran setelah salat-salat lainnya.
Fadhlan Syahreza: Apakah boleh membaca Al-Qur’an dengan terjemahan saat salat tarawih?
Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Membaca Al-Qur’an dengan terjemahan saat salat tarawih tidak dibolehkan. Saat salat, dianjurkan untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafal. Membaca terjemahan Al-Qur’an dapat dilakukan setelah salat.