Temukan 8 Hal Penting tentang bulan puasa 2018: Hikmah dan Keberkahannya

aisyiyah

bulan puasa 2018


Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Hijriah, merupakan masa penuh berkah dan ampunan. Pada bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Di tahun 2018, bulan Ramadhan jatuh pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni, membawa nuansa spiritual tersendiri bagi masyarakat Muslim. Momentum ini dimanfaatkan untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

bulan puasa 2018

Ramadhan tahun 2018 meninggalkan kenangan tersendiri bagi umat Muslim. Suasana religius begitu terasa, mulai dari lantunan ayat suci Al-Qur’an yang berkumandang di masjid-masjid hingga kegiatan sosial yang marak dilakukan. Masyarakat berbondong-bondong melaksanakan shalat tarawih berjamaah, mengaji, dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Semangat berbagi dan peduli terhadap sesama juga semakin meningkat, terlihat dari banyaknya kegiatan berbagi takjil dan santunan kepada fakir miskin.

Bulan Ramadhan 2018 juga menjadi momen introspeksi diri. Umat Muslim diajak untuk merenungkan kembali makna kehidupan dan tujuan penciptaan. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan kepekaan sosial. Dengan menahan diri dari segala godaan, diharapkan dapat tercipta pribadi yang lebih bertakwa dan berakhlak mulia.

Di Indonesia, Ramadhan 2018 dirayakan dengan penuh suka cita. Tradisi-tradisi unik seperti nyadran, dugderan, dan padusan mewarnai bulan suci ini. Meskipun berbeda di setiap daerah, esensi dari tradisi-tradisi tersebut tetap sama, yaitu menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur.

Kemeriahan Ramadhan 2018 juga terlihat di pasar-pasar tradisional. Berbagai macam makanan dan minuman khas Ramadhan, seperti kolak, kurma, dan es buah, dijajakan di mana-mana. Masyarakat berbelanja kebutuhan untuk berbuka puasa dan sahur, menciptakan suasana yang ramai dan semarak.

Tak hanya di Indonesia, umat Muslim di seluruh dunia juga merayakan Ramadhan 2018 dengan penuh khidmat. Meskipun terdapat perbedaan budaya dan tradisi, tujuannya tetap sama, yaitu menjalankan ibadah puasa dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Momen Ramadhan 2018 juga dimanfaatkan untuk mempererat tali silaturahmi. Keluarga dan kerabat berkumpul untuk berbuka puasa bersama, saling berbagi cerita, dan mempererat hubungan kekeluargaan. Suasana hangat dan kebersamaan menambah keindahan bulan suci ini.

Simak Video untuk bulan puasa 2018:


Di akhir Ramadhan, umat Muslim merayakan Idul Fitri sebagai tanda kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Masyarakat saling bermaafan dan bersilaturahmi, menciptakan suasana yang harmonis dan penuh kebahagiaan.

Kenangan Ramadhan 2018 menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Semoga semangat Ramadhan dapat terus terjaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Poin-Poin Penting Ramadhan

  1. Niat yang Ikhlas. Niat merupakan landasan utama dalam menjalankan ibadah puasa. Puasa harus dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT, bukan karena alasan lain. Keikhlasan dalam berniat akan menjadikan puasa lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT. Tanpa niat yang ikhlas, puasa hanya akan menjadi kegiatan menahan lapar dan dahaga tanpa nilai ibadah.
  2. Menjaga Lisan dan Perbuatan. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang negatif. Menghindari perkataan dusta, fitnah, dan ghibah merupakan bagian penting dari ibadah puasa. Selain itu, perbuatan yang tidak bermanfaat juga harus dihindari agar puasa menjadi lebih berkualitas.
  3. Memperbanyak Ibadah. Bulan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk memperbanyak ibadah. Selain puasa, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih, mengaji Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah. Dengan memperbanyak ibadah, diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  4. Mempererat Silaturahmi. Ramadhan juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan tetangga. Berkunjung ke rumah saudara, berbuka puasa bersama, dan saling bermaafan dapat memperkuat hubungan sosial dan menciptakan suasana yang harmonis.
  5. Berbagi dengan Sesama. Semangat berbagi dan peduli terhadap sesama harus ditingkatkan selama bulan Ramadhan. Memberikan santunan kepada fakir miskin, berbagi takjil, dan membantu orang yang membutuhkan merupakan bentuk nyata dari kepedulian sosial.
  6. Meningkatkan Kesabaran. Puasa melatih umat Muslim untuk menjadi lebih sabar. Menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu merupakan ujian kesabaran yang harus dihadapi dengan ikhlas. Dengan berlatih sabar, diharapkan dapat membentuk pribadi yang lebih tangguh dan tegar dalam menghadapi cobaan hidup.
  7. Menjaga Kesehatan. Meskipun berpuasa, kesehatan tetap harus dijaga. Konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka, serta istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit selama menjalankan ibadah puasa.
  8. Memperbanyak Doa. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Doa yang dipanjatkan dengan tulus dan ikhlas akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Tips di Bulan Ramadhan

  • Membaca Al-Qur’an. Luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an setiap hari, meskipun hanya beberapa ayat. Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
  • Menjaga Shalat Tarawih. Usahakan untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid. Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan di bulan Ramadhan.
  • Bersedekah. Perbanyaklah bersedekah, baik berupa materi maupun non-materi. Sedekah di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
  • Menjaga Pola Makan. Konsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Hindari makanan yang terlalu manis dan berlemak agar tubuh tetap sehat selama berpuasa.

Suasana Ramadhan 2018 begitu kental terasa di berbagai pelosok negeri. Masyarakat antusias menyambut bulan suci ini dengan berbagai kegiatan keagamaan. Semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama juga semakin meningkat, menciptakan suasana yang harmonis dan penuh kebersamaan.

Di masjid-masjid, lantunan ayat suci Al-Qur’an berkumandang sepanjang hari. Umat Muslim berbondong-bondong melaksanakan shalat tarawih berjamaah, mengaji, dan mendengarkan ceramah agama. Momen ini dimanfaatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Tradisi-tradisi unik Ramadhan juga mewarnai bulan suci ini. Mulai dari nyadran, dugderan, hingga padusan, semuanya dilakukan dengan penuh suka cita. Meskipun berbeda di setiap daerah, esensi dari tradisi-tradisi tersebut tetap sama, yaitu menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan.

Pasar-pasar tradisional juga ramai dikunjungi masyarakat yang berbelanja kebutuhan untuk berbuka puasa dan sahur. Berbagai macam makanan dan minuman khas Ramadhan, seperti kolak, kurma, dan es buah, dijajakan di mana-mana. Suasana yang ramai dan semarak menambah keindahan bulan suci ini.

Ramadhan 2018 juga menjadi momen introspeksi diri. Umat Muslim diajak untuk merenungkan kembali makna kehidupan dan tujuan penciptaan. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan kepekaan sosial.

Di akhir Ramadhan, umat Muslim merayakan Idul Fitri sebagai tanda kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Masyarakat saling bermaafan dan bersilaturahmi, menciptakan suasana yang harmonis dan penuh kebahagiaan.

Kenangan Ramadhan 2018 menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Semoga semangat Ramadhan dapat terus terjaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Mari manfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Pertanyaan Seputar Ramadhan

Muhammad Al-Farisi: Bagaimana hukumnya jika lupa niat puasa di malam hari?

KH. Farhan Jauhari: Jika lupa niat puasa di malam hari, tetapi ia berniat puasa setelah terbit fajar dan sebelum makan/minum/berhubungan suami istri, maka puasanya sah.

Ahmad Zainuddin: Apakah mencicipi makanan membatalkan puasa?

KH. Farhan Jauhari: Mencicipi makanan saat memasak hukumnya makruh, tetapi tidak membatalkan puasa jika tidak tertelan. Namun, sebaiknya dihindari untuk menjaga kekhusyukan puasa.

Bilal Ramadhan: Bagaimana jika muntah secara tidak sengaja saat berpuasa?

KH. Farhan Jauhari: Jika muntah secara tidak sengaja dan tidak disengaja, maka puasanya tidak batal. Namun, jika muntah dengan sengaja, maka puasanya batal dan wajib diganti di hari lain.

Fadhlan Syahreza: Apakah menggosok gigi membatalkan puasa?

KH. Farhan Jauhari: Menggosok gigi tidak membatalkan puasa, asalkan pasta gigi tidak tertelan. Sebaiknya menggosok gigi sebelum waktu imsak atau setelah berbuka puasa.

Ghazali Nurrahman: Bagaimana jika tertidur seharian saat berpuasa?

KH. Farhan Jauhari: Tertidur seharian saat berpuasa tidak membatalkan puasa, selama ia sudah berniat puasa sebelumnya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru